Risiko Usia Ibu Hamil, Begini Cara Pencegahan Komplikasi Saat Kehamilan

Jumat, 15 September 2023 08:30 WIB

Ilustrasi kehamilan/ibu hamil. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan berisiko tinggi adalah kehamilan yang melibatkan peningkatan risiko kesehatan bagi ibu hamil, janin, atau keduanya. Semua kehamilan membawa risiko. Namun, terdapat beberapa kategori usia yang membuat seseorang memiliki risiko kesehatan lebih tinggi. Hamil di usia rawan memerlukan perawatan intensif sebelum, selama, dan setelah melahirkan sang bayi sehingga membantu mengurangi kemungkinan komplikasi masalah kesehatan.

Mengacu ncbi.nlm.nih.gov, dalam sebuah analisis yang terkontrol ditemukan bahwa komplikasi penyakit ketika usia kehamilan pada wanita usia 11-18 tahun dibandingkan dengan wanita berusia 25-29 tahun. Wanita hamil yang berusia 15-19 tahun memiliki peluang lebih besar untuk mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi dari kehamilan) berat, eklampsia (kejang dari kehamilan), perdarahan postpartum, pertumbuhan janin buruk, anemia, infeksi menular seksual (IMS), dan tekanan janin.

Merujuk who, setiap tahun, terdapat sekitar 21 juta anak perempuan berusia 15-19 tahun di negara berkembang hamil dan sekitar 12 juta melahirkan sang bayi. Studi mengenai faktor risiko terkait hal tersebut di negara berkembang menunjukkan bahwa tingkat kehamilan remaja cenderung lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan rendah atau status ekonomi rendah.

Selain itu, ibu hamil yang berusia 35-40 tahun juga memiliki kemungkinan komplikasi atau permasalahan kesehatan, seperti persalinan prematur, hipertensi, preeklampsia yang ditumpangkan, preeklampsia berat, dan penurunan risiko chorioamnionitis. Lalu, wanita yang berusia di atas 40 tahun memiliki peluang yang meningkat mengalami permasalahan kesehatan, yaitu pre-eklampsia ringan, tekanan janin, dan pertumbuhan janin buruk.

Tidak hanya usia, terdapat faktor-faktor lain yang membuat kehamilan dianggap rawan, yaitu:

  • Penyakit autoimun, seperti lupus atau multiple sclerosis (MS)
  • Covid-19
  • Diabetes
  • Fibroid
  • Tekanan darah tinggi
  • HIV/AIDS
  • Penyakit ginjal
  • Berat badan rendah (BMI kurang dari 18,5)
  • Gangguan kesehatan mental, seperti depresi
  • Obesitas
  • Sindrom polikistik ovarium (PCOS)
  • Penyakit tiroid
  • Gangguan pembekuan darah
  • Faktor gaya hidup (merokok, kecanduan narkoba, penyalahgunaan alkohol, dan paparan racun tertentu)
Advertising
Advertising

Wanita yang hamil di usia rawan atau kondisi dalam uraian di atas dapat berisiko mengancam komplikasi penyakit atau merenggut nyawa jiwa begitu juga kepada janin. Akibatnya, penting untuk mengetahui cara menangani bahaya tersebut ketika hamil di usia rawan. Berdasarkan clevelandclinic.org, berikut adalah cara penanganan tersebut, yaitu:

  • Menghindari narkoba dan alkohol
  • Mengidentifikasi potensi risiko kesehatan sebelum hamil dengan memberitahu dokter tentang riwayat medis keluarga dan pribadi
  • Mempertahankan berat badan yang sehat sebelum kehamilan
  • Mengelola kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya
  • Memastikan obat jangka panjang yang aman dikonsumsi selama kehamilan.
  • Berhenti merokok
  • Berlatih seks yang aman

Pilihan Editor: Usia 25 Tahun Ideal untuk Kehamilan, Benarkah?

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

12 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

13 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Makanan Ibu Hamil Trimester Pertama yang Bagus untuk Janin

15 hari lalu

7 Rekomendasi Makanan Ibu Hamil Trimester Pertama yang Bagus untuk Janin

Ada beberapa rekomendasi makanan ibu hamil trimester pertama yang harus Anda ketahui. Namun, pastikan makanan sudah dicuci bersih dan matang.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

15 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

16 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

16 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

18 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

19 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

20 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

21 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya