Adakah Kaitan Penggunaan Obat Kuat dan Risiko Kanker Prostat?

Reporter

Antara

Jumat, 22 September 2023 20:43 WIB

Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker prostat adalah jenis kanker yang tumbuh dalam kelenjar prostat pada pria, yang berperan dalam pembentukan cairan ejakulasi, dan biasanya menunjukkan gejala kesulitan buang air kecil. Kanker prostat pada stadium awal sering tidak menunjukkan gejala yang khas. Namun, kecurigaan akan meningkat jika muncul gejala seperti nyeri tulang, fraktur patologis (patah tulang akibat penyakit), atau penekanan pada sumsum tulang.

Berbicara faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat meliputi usia yang semakin tua karena biasanya penyakit ini lebih sering didiagnosis setelah usia 50 tahun, riwayat keluarga, serta obesitas. Selain itu, diet dan gaya hidup berperan dalam risiko ini. Diet yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Ketua Klaster Uronefrologi RSCM Kencana, Widi Atmoko, mengatakan obat kuat tak berhubungan dengan risiko pria terkena kanker prostat. Namun, obat ini bisa berkaitan dengan masalah pembuluh darah.

"Obat kuat berkaitan dengan masalah pembuluh darah, tekanan darah, sehingga memang ada beberapa kontra-indikasi. Misalnya ada obat kuat golongan nitrat yang bisa menurunkan tensi darah, harus hati-hati," katanya.

Karena itu, alih-alih pria yang seperti mengalami gangguan ereksi langsung meminum obat kuat, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.

Advertising
Advertising

"Makanya pemberian obat ini harus bertemu dokter dulu, jadi enggak bisa langsung beli di apotek. Kalau beli di apotek pasti diminta resep," jelasnya.

Widi sebenarnya membolehkan pria dewasa muda meminum obat kuat yang dijual di pasaran asalkan sesuai dosis dan dibeli di apotek resmi mengingat penelitian memperlihatkan banyak obat yang beredar ternyata palsu.

"Untuk dewasa muda, pria berusia 30 tahunan aman atau tidak? Boleh saja. Kalau dibilang aman, aman tetapi sesuai dosisnya karena banyak sekali dosisnya," ujarnya.

Disfungsi ereksi
Widi mengatakan pernah mendapati pasien gangguan ereksi berusia 30 tahunan dengan riwayat merokok berat dan obesitas. Menurutnya, pada prinsipnya pengobatan yang diberikan yakni dengan memberikan obat seraya mengevaluasi masalah kesehatan lain yang dihadapi seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas.

"Kalau kami dari urologi memang pil biru sebagai first line treatment selain kita evaluasi faktor risiko kalau ada obesitas, sakit gula, hipertensi, itu kita obati. Dari urologi diberikan pil biru (obat ereksi atau obat kuat)," papar Widi.

Disfungsi ereksi menjadi salah satu gangguan seksual pria yang menghambat untuk mencapai aktivitas seksual yang memuaskan. Widi merujuk data di RSCM lebih dari sepertiga pria usia 20-80 tahun mengalami disfungsi ereksi. Sesuai dengan definisinya, gangguan seksual pria dapat terjadi pada masing-masing fase respons seksual.

Bila dijabarkan, gangguan seksual dapat berupa gangguan hasrat rendah hipogonadisme (kadar testosteron rendah), disfungsi ereksi atau impotensi, gangguan ejakulasi dan orgasme, kelainan bentuk penis seperti kurvatur penis, kelainan ukuran penis dan dismorfofobia, serta priapismus atau ereksi yang berkepanjangan tanpa disertai rangsangan. Menurutnya, penyebab gangguan seksual sangat beragam yang secara umum dapat terbagi menjadi masalah psikologis, organik (adanya kelainan dari sisi anatomi atau fungsi organ), maupun campuran.

"Walaupun konsep gangguan seksual tetap sebenarnya mencakup konsep yang lebih luas seperti masalah seksual, biologis, psikoseksual, sosiobudaya, dan hubungan interpersonal,” tandasnya.

Pilihan Editor: 6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Kanker Prostat agar Cepat Terdeteksi

Berita terkait

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

1 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

7 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

31 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

31 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

31 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab dan Cara Dokter Mendiagnosis Impotensi

9 Maret 2024

Ini Penyebab dan Cara Dokter Mendiagnosis Impotensi

Impotensi atau disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seksual seorang pria.

Baca Selengkapnya

Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

8 Maret 2024

Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).

Baca Selengkapnya

Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

1 Maret 2024

Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

Pakar gizi menyebut enam makanan yang bisa membantu menurunkan risiko kanker dan mayoritas mudah ditemukan dengan harga murah.

Baca Selengkapnya

Kenapa Deteksi Kanker Prostat Diperlukan ketika Seseorang Memasuki Usia 50 Tahun?

25 Februari 2024

Kenapa Deteksi Kanker Prostat Diperlukan ketika Seseorang Memasuki Usia 50 Tahun?

Dokter spesialis urologi, dr. Rainy Umbas, menganjurkan untuk melakukan deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

25 Februari 2024

Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

Urolog mengimbau deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun karena risiko kanker prostat di usia itu lebih tinggi.

Baca Selengkapnya