Waspadai Kesehatan Paru-paru Akibat Mikroplastik di Awan

Reporter

Antara

Jumat, 6 Oktober 2023 16:05 WIB

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim peneliti asal Jepang melalui studi yang dipublikasikan dalam Environmental Chemistry Letters, menyatakan telah menemukan keberadaan partikel mikroplastik di dalam awan, Selasa, 3 Oktober 2023. Fenomena tersebut berhasil diketahui setelah peneliti menggunakan teknologi canggih terhadap sampel air ketika mendaki Gunung Fuji dan Gunung Oyama untuk mengumpulkan air dari kabut yang ada di kawasan sekitar.

Hasilnya, ditemukan 6,7-13,9 serpihan mikroplastik, di mana sembilan di antaranya berjenis polimer dan sisanya berupa karet dengan kisaran ukuran yang ditemukan dalam awan yakni 7,1 sampai dengan 94,6 mikrometer. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengatakan mikroplastik yang ditemukan dalam kandungan awan di udara itu dapat memicu terjadinya kerusakan paru-paru.

“Mikroplastik jelas adalah bagian dari polusi, baik di air maupun udara. Di udara, mikroplastik dapat dijumpai di luar ruangan seperti udara bebas, juga dalam ruangan,” jelas Tjandra.

Menanggapi dampak buruk mikroplastik yang ditemukan dalam awan oleh sejumlah peneliti Jepang, ia mengatakan partikel mikroplastik sudah lebih dulu ditemukan pada dahak dan jaringan paru manusia berdasarkan sebuah data ilmiah. Karena ukuran partikelnya yang amat kecil, mikroplastik dapat dengan mudah masuk jauh ke dalam paru-paru. Ada lima mekanisme kerusakan dalam paru yang dapat terjadi jika partikel asing itu berhasil masuk.

Sebabkan peradangan
Tjandra menjelaskan paru-paru manusia bisa mengalami peradangan, adanya sitotoksisitas atau rusaknya zat atau sel dalam paru dan mengalami disfungsi barier epitel yang berfungsi sebagai gerbang pelindung tubuh dari zat asing. Bahaya lain yakni terjadinya redox imbalance yang berkaitan dengan ketidakseimbangan oksidasi serta kemungkinan efek sinergi dengan alergen secara umum.

Advertising
Advertising

Ia juga menyatakan bentuk dan tingkat konsentrasi pencemaran udara akibat mikroplastik bisa dipengaruhi gaya hidup manusia, aktivitas antropogenik seperti pencemaran atau masuknya limbah dari kegiatan industri, pertambangan, pertanian, hingga situasi meteorologi setempat.

“Harus diakui penelitian dampak kesehatan paru-paru akibat mikroplastik masih amat terbatas sehingga jenis penyakit pasti belum dapat ditentukan,” ujar mantan Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara itu.

Atas dasar tersebut Tjandra mengusulkan pemerintah Indonesia mulai melakukan empat jenis penelitian sebagai bentuk antisipasi dari dampak buruk mikroplastik dalam awan. Pertama, penelitian terkait dampak jangka panjang yang disebabkan mikroplastik terhadap kemungkinan terjadinya asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), fibrosis paru, emfisema, dan penyakit lain.

Lalu, pemerintah perlu mengkaji dampak nano mikroplastik yang dari paru-paru mungkin menyebar melalui peredaran darah, meneliti adanya potensi partikel tersebut masuk ke dalam peredaran darah sehingga menimbulkan dampak pada organ selain paru-paru, sampai mengukur berapa lama mekanisme pernapasan mampu membersihkan diri dari polusi mikroplastik.

Pilihan Editor: Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

Berita terkait

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

18 jam lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

2 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

15 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

18 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

20 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

26 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

29 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

29 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

30 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

34 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya