Waspada Cuaca Ekstrem, Kenali Bahaya Paparan Sinar UV

Senin, 16 Oktober 2023 07:01 WIB

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap orang terpapar radiasi sinar ultraviolet alias sinar UV. Sumber radiasi sinar UV terbesar dan satu-satunya yang alami adalah Matahari kita. Sementara itu, ada pula sumber radiasi dari sinar UV buatan seperti kamar penghitam kulit, lampu uap raksa, lampu halogen, neon, dan pijar, serta jenis laser tertentu.

Radiasi sinar UV adalah bentuk radiasi non-pengion yang dipancarkan oleh sumber-sumber yang telah disebutkan. Walau memiliki beberapa manfaat bagi manusia, bahaya sinar UV juga dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Radiasi UV diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama berdasarkan panjang gelombangnya: ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC). Hampir semua radiasi sinar UV Matahari yang mencapai Bumi adalah UVA meskipun ada pula beberapa kadar radiasi UVB. Baik radiasi UVA maupun UVB dapat memengaruhi kesehatan, tetapi UVA menembus kulit lebih dalam dan lebih konstan sepanjang tahun.

Sinar UVA memiliki panjang 315–399 nanometer dan sama sekali tidak terserap oleh lapisan ozon. Sinar UVB memiliki panjang 280–314 nanometer dan hampir semua kadarnya terserap oleh ozon, tetapi masih ada beberapa yang mencapai permukaan Bumi. Sinar UVC memiliki panjang 100–279 nanometer dan sepenuhnya terserap oleh lapisan ozon juga atmosfer.

Indeks Sinar UV

Advertising
Advertising

Melansir dari laman resmi bmkg.go.id, pita gelombang cahaya sinar matahari dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu panjang gelombang sinar UV 100-400 nm, cahaya tampak mata 400-700 nm, dan sinar inframerah (IR) 700 nm – 1 mm. Besar kecilnya radiasi UV yang sampai ke permukaan bumi mempunyai indikator nilai indeks UV.

Indeks sinar UV merupakan angka tanpa satuan untuk menentukan tingkatan paparan radiasi sinar UV yang berhubungan dengan kesehatan manusia. Dengan mengetahui indeks UV, manusia bisa memantau manfaat dan bahaya yang dihasilkan oleh cahaya matahari. Setiap skalanya setara dengan 0,025 Wm2 radiasi sinar ultraviolet.

Cegah Sinar UV

Cuaca panas ekstrem disertai sinar matahari yang terik belakangan ini tentu tak baik buat kesehatan, termasuk pada kulit. Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dr. M. Yadi Permana, SpB(K) Onk pun mengingatkan untuk rajin memantau indeks UV di ponsel untuk membantu mencegah paparan sinar matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit.

“Kita harus memperhatikan batas UV index di handphone, bisa kita lihat di ramalan cuaca indeks UV siang ini berapa. Kalau lebih dari 5 itu sudah bahaya, jangan sering terpapar di luar,” kata Yadi.

Batas indeks UV yang perlu diperhatikan adalah 5-7. Artinya, paparan sinar ultraviolet lebih tinggi yang bisa menyebabkan meningkatnya risiko kanker kulit. Jika harus beraktivitas cukup lama seperti berolahraga di luar ruangan, dianjurkan untuk memakai tabir surya dengan SPF 50 demi perlindungan lebih tinggi. Selain itu, juga disarankan memakai baju lengan panjang, topi, hingga kacamata hitam untuk mengurangi paparan langsung sinar ultraviolet di tangan dan wajah.

“Kalau beraktivitas cukup lama di luar dianjurkan memakai SPF 50. Untuk SPF 30 atau 50 menunjukkan kadar perlindungan ketebalan perlindungan sunscreen tersebut terhadap UV, semakin besar angkanya, perlindungannya semakin baik karena lebih tebal,” paparnya.

Pilihan Editor: 4 Bahaya Sinar UV Ekstrem Bagi Tubuh

Berita terkait

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

3 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

6 hari lalu

BMKG: 14 Daerah Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem Akibat Bibit Siklon Tropis

BMKG menyebut 14 daerah berstatus waspada dampak cuaca ekstrem sebagai akibat dari intervensi bibit siklon tropis.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

9 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

10 hari lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

12 hari lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

13 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

14 hari lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

14 hari lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

22 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

22 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya