4 Manfaat Diet Tepung, Apa Hubungannya dengan Gula darah dan Depresi?

Kamis, 19 Oktober 2023 15:15 WIB

Ilustrasi tepung. snexportgroup.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang ingin menjaga berat badan, diet tepung menjadi salah satu solusinya. Diet tepung berarti mengurangi asupan makanan berbahan dasar tepung.

Sudah mencoba berbagai diet tapi berat badan belum juga berkurang? Nah, Anda dapat mencoba diet tepung dengan mengurangi asupan makanan berbahan dasar tepung. Tepung putih olahan tinggi kalori, tepung ini menawarkan sedikit manfaat nutrisi dan hampir tidak mengandung serat, protein, atau lemak sehat. Proses pemurnian juga dapat menghilangkan nutrisi penting seperti vitamin B, zat besi, magnesium, dan vitamin E.

Selain menjaga berat badan, ada beberapa alasan kuat mengapa mengurangi konsumsi tepung dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Merangkum berbagai sumber, berikut manfaat diet tepung bagi tubuh, diantaranya:

1. Menjaga Berat Badan

Salah satu alasan melakukan diet tepung adalah untuk menjaga berat badan. Tepung, terutama jenis tepung putih, mengandung kalori tinggi dan memiliki indeks glikemik yang tinggi. Ini berarti makanan yang tinggi dalam tepung dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat, sekaligus penurunan yang cepat pula. Sehingga dapat meningkatkan rasa lapar dan menggoda Anda untuk makan lebih banyak.

Advertising
Advertising

2. Menstabilkan Gula Darah

Dikutip dari Times of India, menurut para ahli, tepung olahan kaya akan aloksan, senyawa pemicu diabetes. Tepung olahan telah terbukti memiliki indeks glikemik tinggi yang melepaskan gula dalam darah dan selanjutnya meningkatkan insulin. Konsumsi tepung secara teratur dapat menyebabkan peradangan dan diabetes tipe 2.

Oleh karena itu, penting bagi Anda mengurangi asupan tepung agar terhindar dari risiko diabetes tipe 2. Anda dapat mengganti tepung dengan alternatif yang lebih sehat, seperti tepung gandum utuh atau tepung almond, agar Anda dapat menghindari lonjakan gula darah yang tajam.

3. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Mengutip WebMD, peningkatan gula darah akibat karbohidrat olahan dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan arteri serta peningkatan kolesterol. Mengonsumsi banyak karbohidrat termasuk tepung olahan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.

4. Depresi

Pola makan tinggi karbohidrat olahan dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terkena depresi. Apabila Anda mengalami depresi, Anda mungkin mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat untuk mendapatkan kenyamanan. Namun, tepung olahan dapat memicu peradangan dan lonjakan gula darah yang dapat menyebabkan depresi.

Pilihan Editor: Empat Kunci Diet Menurut Pakar Otak Kurangi Gula dan Tepung

Berita terkait

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

20 jam lalu

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

Real food adalah makanan yang paling mendekati bentuk dan keadaan aslinya tanpa banyak perubahan dan tidak mengalami proses-proses pengolahan makanan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

3 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

Jemaah haji dengan diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

7 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

12 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

12 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

13 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

14 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

15 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

15 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

15 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya