Alasan Obat Herbal Tak Disarankan untuk Pasien Jantung

Reporter

Antara

Jumat, 20 Oktober 2023 20:41 WIB

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah Jajang Sinardja mengatakan aneka obat herbal, baik berbentuk pil atau cairan, bukan solusi tepat untuk mengatasi serangan jantung.

"Itu sudah jelas mitos, kita tidak bisa pukul rata semua obat herbal dapat menyembuhkan serangan jantung. Kalau di iklan itu animasi saja," kata dokter di Heartology Cardiovascular Hospital Jakarta itu, Jumat, 20 Oktober 2023.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menekankan belum ada satu zat pun yang dapat langsung melumerkan plak atau tumpukan lemak jahat (LDL) yang menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah di jantung, termasuk obat herbal. Tindakan yang dapat diberikan untuk menangani pasien serangan jantung pada masa kini dan terbukti efektif baru ada tiga jenis, yakni pemberian obat trombolitik, pemasangan ring jantung melalui intervensi koroner perekutan primer (primary PCI), dan operasi jantung.

Jajang mencontohkan penemuan metode pemasangan ring jantung melalui primary PCI oleh dokter bernama Geoffrey O. Hartzler pada 1983 butuh waktu setidaknya 10 tahun dengan total 1.000 pasien untuk mendapatkan pengakuan. Metode tersebut di kemudian hari terbukti jauh lebih baik dibanding pemberian obat.

Sementara itu, keberhasilan pengobatan menggunakan herbal yang hanya diklaim sejumlah orang saja tidak dapat langsung diterima sebagai metode baru dalam dunia medis karena jatuhnya hanya bersifat testimoni.

Advertising
Advertising

"Jadi kalau testimoni, itu cuma satu atau dua orang dan peluangnya kebetulan. Entah karena dikarang-karang sama penjualnya atau bagaimana," ujarnya.

Berlandaskan penelitian
Karena itu, semua metode yang ditemukan di dunia medis harus berlandaskan penelitian lebih lanjut yang mencakup perbandingan dengan metode lain untuk menemukan tingkat efektivitas serta efeknya pada pasien.

“Di sini saya mau menekankan, bukan dokter tidak mau percaya, tapi harus ada bukti ilmiah lebih lanjut dan harus dibandingkan untuk dibuktikan, baru bisa diterima. Kadang iklan itu menyesatkan, penjelasannya justru terbalik dengan ilmu di dunia medis, kasihan pasiennya,” kata Jajang.

Ia pun menyarankan dibandingkan menggunakan obat herbal, lebih baik menjalankan pola hidup sehat yang dapat mencegah pembentukan plak dalam pembuluh darah. Contohnya, rajin berolahraga dan minum air putih setidaknya 2 liter per hari. Masyarakat juga diharapkan dapat cukup tidur serta mampu mengelola stres dengan baik. Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga diharapkan tidak tinggi lemak dan minyak. Ia menyarankan untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur serta makanan rendah lemak.

"Jadi, intinya pola hidup sehat saja. Kalau sehat tidak mudah untuk tumbuh plak," tegasnya.

Pilihan Editor: Langkah Pemerintah dalam Menekan Kasus Penyakit Jantung

Berita terkait

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

8 jam lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

14 jam lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

2 hari lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

2 hari lalu

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

Orang yang berolahraga harus memperhatikan denyut nadi agar terhindar dari serangan jantung mendadak. Berikut rumusnya.

Baca Selengkapnya

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

3 hari lalu

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

4 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

9 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

10 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

10 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

10 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya