Beda Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak

Reporter

Antara

Minggu, 22 Oktober 2023 21:18 WIB

Cacar air. Foto : halodoc

TEMPO.CO, Jakarta - Dermatolog, venereolog, dan pakar estetika Ni Luh Putu Pitawati menjelaskan perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak. Dia menjelaskan cacar monyet antara lain ditandai gejala demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius serta ruam setelah 1-3 hari.

"Pada cacar air, demam hingga 39 derajat Celsius dengan ruam setelah nol sampai dua hari. Sedangkan campak, demam tinggi hingga 40,5 derajat Celsius dengan ruam setelah dua sampai empat hari," katanya pada seminar mengenai pencegahan cacar monyet, Minggu, 22 Oktober 2023.

Menurutnya, jenis ruam gejala cacar monyet, cacar air, dan campak berbeda. Pada cacar monyet, ruam yang muncul bisa berupa makula atau lesi rata dengan warna berbeda dan ukuran hingga 0,5 cm, serta papula atau lesi padat dan timbul dengan ukuran hingga 0,5 cm, vesikel (lesi bintik dengan cairan), pustula (lesi mirip luka lepuh berisi nanah), dan krusta (kerak mengering pada luka).

Putu mengatakan cacar monyet menimbulkan jenis ruam yang sama di seluruh anggota tubuh pada fase akut (0-5 hari pertama) maupun fase erupsi (1-3 hari setelah timbul demam). Sedangkan pada cacar air, ruam hanya berbentuk makula, papula, dan vesikel pada berbagai fase.

"Kemudian pada campak, jenis ruam merupakan ruam nonvesikel di berbagai fase," ujarnya.

Advertising
Advertising

Perhatikan bedanya
Putu juga menyebut perbedaan yang signifikan pada perkembangan ruam akibat cacar monyet, cacar air, dan campak. Menurutnya, pada pasien cacar monyet perkembangan ruam terjadi secara lambat (3-4 minggu) sedangkan pada penderita cacar air dan campak perkembangan ruam terhitung cepat, terjadi dalam hitungan hari.

Dia mengatakan ketiga penyakit itu pun menimbulkan distribusi ruam yang berbeda. Pada cacar monyet, distribusi ruam berawal dari kepala, lebih padat di wajah dan anggota badan, serta muncul pula pada telapak tangan dan kaki. Sementara pada cacar air, distribusi ruam dimulai dari kepala, padat di tubuh, dan tidak muncul pada telapak tangan dan kaki.

"Pada penyakit campak, distribusi ruam dimulai di kepala dan menyebar ke bawah dan dapat mencapai tangan dan kaki," paparnya.

Selain itu, Putu mengatakan penampakan khas dari masing-masing penyakit. Cacar monyet memiliki penampakan limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening. Cacar air memiliki ruam yang gatal serta campak memiliki koplik spots, bintik putih yang muncul pada area mulut.

Secara terpisah, Staf Teknis Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Ngabila Salama, mengatakan pemerintah telah melakukan tata laksana penanganan cacar monyet guna mencegah dan menanggulangi penyebaran virus cacar monyet.

"Kemenkes RI dan Pemprov DKI melakukan detect (deteksi), prevent (pencegahan), dan respond (tanggap) untuk mencegah wabah," katanya.

Ia mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penularan cacar monyet, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun usai beraktivitas, menghindari kontak kulit dan luka, berhubungan seksual secara aman, sehat, dan bersih, serta menghindari hubungan seksual jika sedang sakit atau bergejala.

Pilihan Editor: Semua Bisa Terkena Cacar Monyet, Siapa Paling Berisiko?

Berita terkait

4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Popok Bayi

1 jam lalu

4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Popok Bayi

Popok bayi merupakan starter pack penting untuk bayi yang mempengaruhi kenyamanannya dalam bergerak, beraktivitas, hingga saat tidur lelap.

Baca Selengkapnya

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

7 hari lalu

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

24 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

25 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

32 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Bedanya Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar, Waspada Bintik Merah pada Anak

42 hari lalu

Bedanya Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar, Waspada Bintik Merah pada Anak

Flu Singapura berbeda dengan sariawan biasa meskipun sama-sama menyebabkan lesi di mulut. Simak perbedaan gejala penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

44 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

57 hari lalu

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.

Baca Selengkapnya

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

11 Maret 2024

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

Penyakit tangan, kaki dan mulut disebabkan virus dan menyebabkan perih dan ruam di sekitar mulut, juga ruam dan lepuhan di tangan dan kaki.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

28 Februari 2024

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.

Baca Selengkapnya