5 Alasan Keliru Ingin Memiliki Anak

Senin, 6 November 2023 13:50 WIB

Ilustrasi ayah dan bayi. Foto: Unsplash/Nubelson Fernandes

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pasangan yang berencana memiliki anak? Sebelum Anda melakukannya, pernahkah Anda memikirkan alasan Anda ingin punya anak?

Mengasuh anak bukanlah pekerjaan mudah dan membesarkan anak mengharuskan Anda mempersiapkan diri sepenuhnya. Penting untuk mengevaluasi tujuan Anda memiliki anak dengan pasangan. Berikut lima alasan keliru terkait keinginana memiliki anak, dikutip dari Times of India.

1. Menyenangkan orang tua semata

Anda mungkin ditekan oleh orang tua atau mertua untuk menganugerahkan cucu kepada mereka. Perlu ditegaskan bahwa pada akhirnya yang akan menjadi orang tua bagi anak tersebut adalah Anda. Oleh karena itu penting untuk memiliki anak saat Anda menginginkannya, bukan saat orang tua atau mertua Anda menginginkannya. Beberapa calon kakek-nenek mungkin juga memberi tahu Anda bahwa mereka akan menjaga anak-anak Anda di masa depan. Namun, jika Anda ingin membesarkan anak-anak yang bahagia, Anda harus menjadi orang tua yang terikat dengan anak.

2. Untuk membantu “menyempurnakan” pernikahan

Ketika pasangan suami istri sedang melalui fase sulit, banyak orang mungkin menyarankan mereka untuk memiliki bayi. Ini dilandasi alasan bahwa anak akan membantu melupakan kekhawatiran dan bertindak sebagai agen untuk meningkatkan ikatan Anda dengan pasangan. Meskipun hal ini tentu saja mungkin bisa membantu, namun jika tidak, ini justru dapat memperburuk situasi Anda dan membuat tugas mengasuh anak menjadi beban.

Advertising
Advertising

3. Membuktikan kemampuan diri untuk memiliki keturunan

Kita hidup dalam masyarakat yang melihat bahwa memiliki anak adalah hal yang “wajib” setelah menikah. Jika Anda berencana untuk tidak melakukannya, orang mungkin dapat menganggap bahwa Anda mungkin tidak dapat melahirkan anak bagi perempuan atau tidak dapat memberikan benih keturunan bagi lak-laki. Ketakutan akan hal ini dapat mendorong pasangan untuk memiliki anak segera setelah menikah terlepas dari apakah mereka benar-benar menginginkan anak saat ini atau tidak.

4. Agar tidak dicecar terus-menerus soal anak

Banyak pasangan suami istri yang akhirnya memiliki anak karena tekanan sosial. Dalam beberapa tahun setelah pernikahan mereka, kebanyakan orang di sekitar mereka terus menanyakan kabar terbaru tentang keturunan. Anda tidak boleh memiliki anak hanya karena “semua orang memilikinya”. Penting bagi Anda untuk siap secara fisik, mental, dan emosional untuk memiliki anak.

5. Menjadikan anak untuk mengakomodasi impian masa lalu yang belum tercapai

Hampir setiap orang mempunyai impian yang tidak pernah terwujud. Namun, anak bukanlah sarana Anda untuk mencapai hal-hal yang Anda lewatkan dalam hidup. Mereka akan memiliki identitas individualnya sendiri dan impian serta tujuan mereka mungkin sejalan atau tidak dengan apa yang Anda ingin mereka capai dalam hidup mereka. Anak mungkin akan merasa terbebani dengan impian yang Anda bebankan kepadanya.

Pilihan editor: Utusan Palestina untuk PBB: Satu Anak Tewas Terbunuh Setiap Lima Menit di Gaza

Berita terkait

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

12 jam lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

16 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

2 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

6 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

7 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

10 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

12 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya