Hari Peduli Antibiotik Sedunia, Dokter Ungkap Penyebab Kelangkaan Obat Ini

Reporter

Antara

Minggu, 19 November 2023 15:13 WIB

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Karolina.Grabowska

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Peduli Antibiotik Sedunia diperingati setiap 18 November. Spesialis anak dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Qodri Santosa, mengajak seluruh dokter untuk bijak dalam menggunakan antibiotik pada pengobatan, terutama pasien anak.

"Bijak dalam menggunakan antibiotik, panas (demam) pakai antibiotik sesuai indikasinya," kata pengajar mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak itu, Minggu, 19 November 2023.

Terkait isu kelangkaan antibiotik di seluruh dunia saat ini, ia mengatakan biasanya penyakit yang diberi obat antibiotik adalah yang berhubungan dengan infeksi yang disebabkan bakteri dan virus.

"Jangan sampai panas sehari, langsung dikasih antibiotik. Selain boros, kalau suatu saat dia perlu, saking seringnya pakai antibiotik malah jadi kebal," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kabupaten Banyumas itu.

Antibiotik tameng terakhir
Menurutnya, industri farmasi sebenarnya terus berkembang dan telah menghasilkan beberapa antibiotik baru. Akan tetapi, dokter sering kali sangat mudah memberikan obat antibiotik kepada pasien sehingga diduga sebagai salah satu penyebab kelangkaan antibiotik. Bahkan, ada istilah jenis obat ini sebagai tameng terakhir dalam pengobatan. Ia mengakui dalam pengobatan sebenarnya tidak ada pengganti antibiotik.

Advertising
Advertising

"Yang paling penting justru ketika tidak ada indikasi, jangan dikasih antibiotik. Kalau memang butuh antibiotik dikasih," tegas Qodri.

Sementara itu, dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan di universitas yang sama, Dhadhang Wahyu Kurniawan, mengatakan rantai distribusi antibiotik perlu ditata ulang agar tidak terjadi kebocoran yang berdampak pada kelangkaan obat tersebut.

"Kelangkaan antibiotik memang terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia. Pemerintah telah memperketat pembelian antibiotik di apotek harus menggunakan resep dokter," paparnya.

Menurutnya, kebijakan tersebut dipatuhi oleh sebagian besar apotek yang tegak lurus terhadap aturan pemerintah. Namun, kenyataannya masih ada lubang-lubang yang memungkinkan masyarakat mendapatkan antibiotik dengan mudah.

Pilihan Editor: Awas Overdosis dan Efeknya, Jangan Minum Antibiotik bila Tak Perlu

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

1 hari lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

3 hari lalu

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.

Baca Selengkapnya

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

6 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

7 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

18 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

20 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

23 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

23 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

26 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

26 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya