Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas Overdosis dan Efeknya, Jangan Minum Antibiotik bila Tak Perlu

Reporter

image-gnews
Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Lie Khie Chen, meminta masyarakat minum antibiotik sesuai dosis dan indikasi agar dapat  mengurangi resistensi bakteri terhadap antibiotik.

“Penggunaan antibiotik secara berlebihan dan tidak sesuai indikasi sudah waktunya kita hentikan,” ujar Lie pada Webinar HUT RSCM ke-104 bertajuk “Waspada Bahaya Kuman Kebal Antibiotik”, Jumat, 10 November 2023.

Menurutnya, kebiasaan asal minum antibiotik tanpa memperhatikan anjuran dokter membuat beberapa jenis bakteri menjadi semakin kebal terhadap efek antibiotik. Hal ini karena bakteri akan terus mencari cara untuk beradaptasi dan bertahan hidup saat terpapar obat antibiotik.

Lie mengatakan beberapa adaptasi yang dilakukan bakteri adalah menghasilkan enzim yang membuat antibiotik tidak bisa bekerja atau resistensi antibiotik, mengeluarkan kembali antibiotik yang telah masuk ke tubuhnya, serta mengubah tempat kerja antibiotik pada tubuhnya sehingga zat tersebut tidak berefek. Ia pun menuturkan terlalu sering mengonsumsi antibiotik serta penggunaan tidak sesuai dosis dan indikasi juga dapat mematikan bakteri-bakteri berguna dalam tubuh yang disebut mikroflora normal sehingga tubuh lebih mudah terserang bakteri jahat.

“Penggunaan antibiotik bukan untuk indikasi infeksi menyebabkan semakin sering bakteri terpapar oleh antibiotik sehingga bakteri-bakteri yang seharusnya menjadi pelindung kita justru mati dan bakteri yang kebal terhadap obat ini dengan leluasa menggandakan diri,” ucap lulusan Universitas Indonesia itu.

Perlunya diagnosis tepat
Karena itu, dia menyatakan pentingnya mendapatkan diagnosis yang tepat sebelum meminum antibiotik karena masing-masing obat memiliki spesifikasi kegunaan terhadap bakteri tertentu. Selain itu, ia juga menyoroti penggunaan antibiotik pada sektor nonmedis, misalnya sebagai zat percepatan pertumbuhan di peternakan, yang juga menjadi perhatian pemerintah agar dapat dikurangi penggunaannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jadi, jika antibiotik ini tidak perlu kita gunakan, jangan digunakan karena itu akan merugikan dan berdampak pada kita,” katanya.

Lie menuturkan selama 10 tahun terakhir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan untuk menekan resistensi bakteri terhadap antibiotik karena diperkirakan 10 juta orang meninggal karena infeksi bakteri pada 2050. Karena itu, ia mengajak para tenaga medis serta masyarakat luas untuk menyebarkan informasi mengenai penggunaan antibiotik yang tepat agar bakteri tidak kebal terhadap zat tersebut sehingga obat antibiotik masih dapat menjadi sarana penyembuhan yang efektif.

“Antibiotik adalah suatu aset bagi umat manusia untuk bisa membunuh bakteri dan ini harus kita lestarikan fungsinya sampai kapan pun. Kalau tidak, anak cucu kita nanti tidak akan bisa merasakan manfaat antibiotik,” tegas Lie.

Pilihan Editor: Penyebab dan Gejala Resistensi Antibiotik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

16 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

29 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

33 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

33 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

36 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

Jangan sampai obat tuberkulosis terputus. Waspada penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi antibiotik.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Akan Ada 10 Juta Kematian Akibat Resistensi Antimikroba di 2050, BPOM Sebut Sebabnya

6 Februari 2024

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Alex Green
Akan Ada 10 Juta Kematian Akibat Resistensi Antimikroba di 2050, BPOM Sebut Sebabnya

Pada 2050 diprediksi 10 juta kematian dapat terjadi setiap tahun akibat resistensi antimikroba atau AMR. Akibatnya infeksi lebih sulit diobati.