Pesan Guru Besar FK UNS bila Alami Nyeri Dada, Waspadai Gagal Jantung

Reporter

Antara

Senin, 15 Januari 2024 15:37 WIB

ilustrasi jantung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ( FK UNS) Surakarta, Prof Dr Trisulo Wasyanto, meminta mewaspadai gejala nyeri dada untuk menghindari risiko gagal jantung. Ketika terjadi nyeri dada artinya otot jantung kekurangan aliran darah, bisa karena sumbatan atau faktor risiko lain, salah satunya pola makan kurang teratur.

"Sebagai langkah awal, waktu efektif mestinya harus segera datang ke dokter atau rumah sakit," katanya, Senin, 15 Januari 2024. "Jadi waktu yang efektif segera datang ke dokter. Jangan sepelekan, tidak harus sampai nyeri dada kiri terus tembus punggung hingga menjalar ke tangan kiri. Tapi cukup merasakan nyeri di dada."

Menurutnya, ketika otot jantung sudah terlanjur mati maka tidak bisa dihidupkan lagi. "Memang di rumah sakit bisa melakukan reperkusi atau sumbatan aliran darah yang memberi makan pada otot jantung, bisa dipasangi ring atau cincin. Namun jika otot jantung sudah terlanjur mati maka tidak bisa dihidupkan lagi," ujar spesialis jantung dan pembuluh darah itu.

Segera ke rumah sakit
Walaupun bisa hidup, jika pasien tersebut suatu saat melakukan aktivitas yang berat maka bisa terjadi risiko yang lebih berat. "Jadi tekor, bisa gagal jantung, gagal napas. Oleh karena itu, untuk menjaga agar otot jantung tidak mati maka secepatnya ke rumah sakit," sarannya.

Ia mengatakan nyeri dada ini terjadi karena otot jantung kekurangan aliran darah atau justru sudah terjadi kematian otot jantung. Belum lama ini pihaknya melakukan penelitian terkait peran novel biomarker sebagai penanda baru untuk mendeteksi dan meramalkan kelangsungan hidup pasien serangan jantung mendadak di RS Dr Moewardi Surakarta.

Advertising
Advertising

Pembahasan tersebut akan disampaikannya pada pidato inagurasi berjudul Peran Novel Biomarker Dalam Diagnostik dan Prognostik Serangan Jantung Mendadak saat pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah Perawatan Intensif dan Kegawatan Kardiovaskuler pada FK di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Selasa, 16 Januari 2024.

Pilihan Editor: Dokter Sebut Kaitan Polusi Udara dan Gagal Jantung

Berita terkait

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

16 jam lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

17 jam lalu

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

Orang yang berolahraga harus memperhatikan denyut nadi agar terhindar dari serangan jantung mendadak. Berikut rumusnya.

Baca Selengkapnya

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

20 jam lalu

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

1 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

7 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

8 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

8 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

8 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

12 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

13 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya