Saran Dokter Jantung untuk Hindari Nyeri Dada Berulang setelah Pemasangan Ring

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 2 Maret 2024 22:38 WIB

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung iskemik atau penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian tertinggi di dunia menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara data Kementerian Kesehatan menyebutkan penyakit jantung iskemik penyebab kematian nomor dua di Indonesia setelah stroke.

Sebagian besar penderita penyakit jantung koroner pada awalnya tidak bergejala. Karena itu kondisi ini kerap disebut sebagai silent killer dan pada awalnya tidak menunjukkan gejala berarti namun ternyata bisa mengancam nyawa secara tiba-tiba dan berujung pada kematian.

Penyebab utama masalah ini adalah penumpukan plak atau kolesterol di pembuluh darah koroner yang memasok darah untuk jantung. Bila plak ini mengalami komplikasi, misalnya terjadi robekan, maka dapat menyebabkan oklusi atau sumbatan total secara mendadak yang berakibat serangan jantung.

Menjaga pola hidup sehat dan obat-obatan sangat penting apabila sudah terdiagnosis penyakit jantung koroner. Pada beberapa kondisi tertentu perlu dilakukan prosedur intervensi, yaitu dengan membuka atau melebarkan arteri koroner yang tersumbat dengan mengembangkan ring/stent di tempat sumbatan sehingga pembuluh darah jantung terbuka lagi.

Prosedur ini bila dilakukan sesuai indikasi dapat membawa manfaat yang signifikan bagi pasien. Namun, timbul pertanyaan apakah penyumbatan masih berpotensi muncul setelah pemasangan ring jantung hingga mengalami rasa nyeri?

Advertising
Advertising

Adrianus Kosasih, spesialis jantung dan pembuluh darah dan konsultan intervensi di Heartology Hospital Jakarta. Dok. Heartology Hospital

Menurut Adrianus Kosasih, spesialis jantung dan pembuluh darah dan konsultan intervensi di Heartology Hospital Jakarta, ada beberapa masalah setelah pemasangan ring jantung yang dapat muncul, seperti penggumpalan darah dalam stent (jangka pendek) hingga muncul plak dalam stent yang menyebabkan penyempitan.

“Keadaan tersebut dapat saja terjadi. Selain karena kondisi pembuluh darah yang sudah kurang baik atau faktor risiko yang tidak terkontrol, sumbatan ulang pada ring jantung dapat disebabkan prosedur pemasangan ring yang kurang tepat, misalnya karena ring dikembangkan kurang optimal,” jelasnya lewat keterangan yang diterima Tempo pada 2 Maret 2024.

Gejala berulang
Akibat otot kurang oksigen, beberapa gejala sering berulang. Yang terjadi adalah rasa nyeri dengan tipe yang sama, seperti dada terasa ditindih, panas, hingga sesak. Rasa sakit yang dirasakan tersebut juga bisa berlangsung kurang lebih 10 menit. Bahkan, yang lebih parah lagi karena saraf jantung berkaitan juga dengan beberapa saraf lain, nyeri lain sering dapat terjadi seperti di bahu, punggung, rahang, hingga tangan.

Faktanya, risiko sumbatan ulang setelah pemasangan ring jantung dapat dicegah dan diminimalisir. Dengan kemajuan teknologi di bidang kardiovaskular, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Heartology menerapkan prosedur intervensi dengan bantuan alat IVUS atau Intravascular Ultrasound. Alat ini menerapkan prinsip ultrasonografi untuk melihat kondisi di dalam pembuluh darah secara lebih akurat.

Alat IVUS menjadi pemandu spesialis jantung dan pembuluh saat melakukan intervensi. IVUS dapat memberikan gambaran detail pembuluh darah koroner, mulai dari ukuran pembuluh darah, besar dan jenis sumbatan, hingga kondisi ring apakah sudah terpasang optimal atau belum. Dengan bantuan alat ini diharapkan tindakan pemasangan ring menjadi lebih akurat dan menghindari terjadinya komplikasi.

“Kemajuan teknologi memungkinkan para dokter untuk melakukan tindakan lebih akurat demi mencapai hasil yang lebih baik hingga menghindari berbagai komplikasi dan mengurangi angka kematian. Penggunaan IVUS dalam prosedur pemasangan ring jantung sendiri terbukti secara klinis memberikan hasil yang optimal dan mencegah komplikasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang” tutur Adrianus.

Untuk menghindari sakit berulang usai pemasangan ring jantung, Adrianus turut memberi beberapa tips, antara lain menjaga gaya hidup sehat dan mengurangi faktor pencetus seperti kurangi gula dan hindari merokok agar plak dalam aliran darah tidak bertambah. Penderita penyakit jantung juga penting mengonsumsi obat pencair darah agar penyumbatan mampu diatasi secara lancar.

Pilihan Editor: Risiko Penyakit Jantung pada Wanita Usia 50-an, Kardiolog Ingatkan Gejala Baru

Berita terkait

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

15 jam lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

1 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

Epy Kusnandar ditangkap polisi lantaran terlibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Jenis narkoba ini berbahaya dan merusak tubuh.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

5 hari lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

5 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

6 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

6 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

7 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

8 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

11 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya