Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Nurhadi

Sabtu, 30 Maret 2024 12:07 WIB

Ilustrasi stroke. healthline.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang terus-menerus terpapar cahaya buatan yang terang pada malam hari berisiko mengembangkan kondisi yang mempengaruhi aliran darah ke otak dan mengalami stroke.

Dikutip dari Science Direct, hal ini disebutkan dalam jurnal ilmiah Stroke, sebuah publikasi peer-review dari American Stroke Association yang merupakan divisi dari American Heart Association.

Lampu luar ruangan sering digunakan pada malam hari untuk meningkatkan visibilitas lingkungan dan meningkatkan keselamatan serta kenyamanan manusia. Namun, peneliti menyebutkan bahwa penggunaan cahaya buatan yang berlebihan telah menciptakan masalah serius, dengan sekitar 80 persen populasi dunia hidup di lingkungan yang tercemar cahaya.

Studi sebelumnya telah mengaitkan paparan cahaya terang dan buatan pada malam hari dengan perkembangan penyakit kardiovaskular. Namun, penelitian terbaru ini adalah salah satu yang pertama kali mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Dilansir dari India Times, para peneliti, termasuk tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang, Cina, menggunakan gambar satelit untuk memetakan polusi cahaya dan menilai paparan orang dewasa terhadap cahaya malam hari di luar ruangan. Kasus stroke dikonfirmasi melalui catatan medis rumah sakit dan sertifikat kematian.

Advertising
Advertising

Hasil analisis mereka menunjukkan bahwa orang-orang dengan tingkat paparan cahaya luar ruangan tertinggi di malam hari memiliki risiko 43 persen lebih tinggi terkena penyakit serebrovaskular dibandingkan dengan mereka yang memiliki paparan terendah.

Para peneliti juga mencatat bahwa paparan terus menerus terhadap cahaya buatan dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang mengatur tidur. Gangguan ini dapat menyebabkan gangguan jam tidur internal tubuh, meningkatkan risiko gangguan tidur, dan pada gilirannya, meningkatkan risiko stroke.

Jian-Bing Wang, seorang peneliti di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Endokrinologi di Rumah Sakit Anak, Sekolah Kedokteran Universitas Zhejiang, Hangzhou, Cina, menyatakan pentingnya mengurangi paparan cahaya buatan bagi orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan.

Studi ini menyoroti perlunya pengembangan kebijakan dan strategi pencegahan yang lebih efektif untuk mengurangi beban penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti cahaya dan polusi udara, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang padat penduduknya dan tercemar di seluruh dunia.

Pilihan Editor: Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Berita terkait

Kemendikbudristek Duga Kumba Digdowiseiso Minta Namanya Dimasukan di Artikel Mahasiswa

4 jam lalu

Kemendikbudristek Duga Kumba Digdowiseiso Minta Namanya Dimasukan di Artikel Mahasiswa

Kemendikbudristek saat ini membentuk Tim Integritas Akademik untuk mengusut dugaan kasus pelanggaran akademik Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

1 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

3 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

7 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

7 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

8 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

12 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

13 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya