Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 2 April 2024 20:52 WIB

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Edi Hartoyo mengatakan orang tua perlu mewaspadai penyakit Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau dikenal dengan Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun.

Edi mengatakan virus flu Singapura yang disebabkan adanya Coxsackie Virus A16 (cox 16) dan enterovirus 71 (EV 71), termasuk dalam kelompok virus RNA yang menyebabkan lesi pada telapak tangan, telapak kaki dan mulut.

“Definisi flu Singapura adalah kumpulan gejala adanya lesi kulit memerah terutama di telapak tangan, kaki dan mulut, yang disebabkan virus dan banyak menyerang bayi dan balita usia kurang dari lima tahun, dewasa bisa kena tapi sangat jarang, yang jadi faktor risiko anak kurang 5 tahun,” kata Edi dalam diskusi Selasa 2 April 2024.

Edi mengatakan penularan flu Singapura hampir sama dengan COVID-19 yakni adanya kontak dengan penderita atau droplet. Penularan bisa terjadi secara langsung misalnya karena batuk, bersin, terkena air liur secara oral dan dari kotoran atau feses.

Sementara penularan kontak tidak langsung juga bisa terjadi karena penggunaan handuk dari anak yang terkena flu Singapura, menyentuh mainan atau peralatan dari anak yang terinfeksi. Sehingga bisa dikatakan HFMD sangat mudah menular baik secara kontak langsung maupun tidak langsung terutama pada anak.

Advertising
Advertising

Penularan terjadi saat virus masuk ke saluran pernapasan dan diteruskan ke faring atau tenggorokan, masuk ke usus dan memperbanyak diri, menyebar ke kelenjar limfe dalam waktu 24 jam, dan akhirnya muncul gejala lentingan pada kulit di sekitar mulut dan telapak tangan dan kaki.

“Gejalanya lesi di telapak tangan, kaki, mulut 100 persen, demam 72 persen, nyeri, sulit makan karena seperti sariawan, pilek, nyeri menelan, tapi tidak semua harus di kaki, tangan mulut, bisa seluruh badan 39 persen, dibuktikan dengan hasil PCR dari lokasi ditemukan lesi,” kata Edi.

Untuk memastikan virus Flu Singapura bisa diperiksa dengan melihat sampel melalui laboratorium dengan menggunakan sampel tinja, usap rektal, atau usap ulkus di mulut atau tenggorokan dengan metode PCR.

Edi juga mengingatkan untuk memperhatikan gejala yang menunjukkan infeksi berat yang harus dilakukan perawatan di rumah sakit seperti demam lebih dari 39 derajat, nafas cepat seperti sesak, terjadi kejang terutama anak di bawah 6 tahun yang memiliki riwayat kejang keluarga.

Flu Singapura juga bisa menyebabkan komplikasi berat yang berbahaya seperti meningitis dan ensefalitis pada anak yang bisa menyebab nyeri, tidak sadar, kejang dan kelumpuhan, sehingga diperlukan pemeriksaan cairan di otak.

“Komplikasi yang diwaspadai yang bahaya kalau menyerang otak yang menyebabkan meningitis dan ensefalitis, walaupun kasusnya sangat jarang tapi beberapa jurnal dan negara tetangga ada kasusnya kesana,” jelasnya.

Untuk mencegah penularan yang cepat, Edi menyarankan untuk mengisolasi anak jika terdiagnosa Flu Singapura, izin dari sekolah selama kurang lebih 5-7 hari, dan penuhi asupan gizi serta cairan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Berikan pengobatan simtomatik jika anak demam dan istirahat yang cukup, rata-rata Flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya pada 2-3 hari, dengan lesi yang akan hilang sekitar 7 hari.

Sampai saat ini, kata Edi, vaksinasi untuk HFMD belum ada di Indonesia, sehingga pencegahannya sama seperti saat pandemi yakni menjaga kebersihan, sering mencuci tangan terutama jika kontak dengan penderita, sanitasi peralatan makan atau mainan anak yang terkena Flu Singapura dan penuhi asupan gizi anak.

Pilihan Editor: Setelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat

Berita terkait

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

10 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

19 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

23 hari lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

27 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

28 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

35 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Musim Mudik Lebaran, Waspadai Penularan Flu Singapura di Perjalanan

37 hari lalu

Musim Mudik Lebaran, Waspadai Penularan Flu Singapura di Perjalanan

Waspada dan jaga kesehatan di tengah ancaman penularan flu Singapura selama musim libur dan mudik Lebaran. Perhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

37 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

37 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

37 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya