Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Sabtu, 13 April 2024 10:10 WIB

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat harus waspada terhadap potensi penularan penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, selama arus mudik dan balik Lebaran 2024. Penyakit ini menular dengan cepat, terutama bagi bayi dan balita.

Berdasarkan kemkes.go.id, sebanyak 6.500 kasus terserang HFMD atau lebih dikenal dengan flu Singapura hingga pekan ke-13 2024. Kasus HFMD banyak terjadi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (2.119 kasus), Banten (1.171 kasus), Yogyakarta (561 kasus), dan Jawa Tengah (464 kasus).

Meskipun mengalami penularan yang cepat, tetapi HFMD tidak menyebabkan penyakit serius. Sebagian besar orang yang terkena HFMD akan membaik selama 7-10 hari kemudian, baik menggunakan maupun tidak melalui perawatan medis serius.

Namun, HFMD juga tidak bisa dianggap ringan. Jika HFMD dibiarkan, seseorang akan mengalami komplikasi penyakit. Berikut adalah komplikasi penyakit dari HFMD, yaitu:

Dehidrasi

Advertising
Advertising

Seseorang yang mengalami HFMD bisa mengalami dehidrasi, terutama anak-anak. Jika mengalami luka mulut menyakitkan, penderita HFMD tidak dapat menelan cukup cairan. Orang tua dapat mencegah dehidrasi dengan memastikan anak minum cukup cairan.

Kehilangan kuku tangan dan kuku kaki

Meskipun sangat jarang, tetapi penderita HFMD memiliki kemungkinan besar kehilangan kuku tangan dan kuku kaki. Sebagian besar laporan kehilangan kuku terjadi pada anak-anak. Biasanya, komplikasi ini terjadi beberapa minggu setelah sakit atau terinfeksi HFMD. Nantinya, kuku dapat tumbuh kembali. Namun, tidak ada bukti bahwa HFMD menjadi kondisi yang menyebabkan kuku hilang.

Meningitis virus

Meskipun jarang, tetapi beberapa orang dengan HFMD mengalami meningitis virus. Penyakit ini menyebabkan penderita HFMD demam, sakit kepala, leher kaku, atau sakit punggung. Bahkan, beberapa orang HFMD dengan kondisi ini harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Ensefalitis atau kelumpuhan

Sejumlah kecil orang dengan HFMD mengalami komplikasi berupa ensefalitis (pembengkakan otak) atau kelumpuhan sehingga tidak dapat menggerakkan bagian tubuh.

Kendati begitu, kondisi HFMD dapat dihindari dengan menerapkan beberapa cara pencegahan agar tidak mengalami komplikasi penyakit. Menurut cdc.gov, berikut adalah cara penanganan HFMD, yaitu:

Cuci tangan

HFMD dapat dicegah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol. Seseorang harus mencuci tangan setelah mengganti popok, setelah menggunakan toilet, setelah meniup hidung, batuk, atau bersin, dan sebelum serta sesudah merawat orang sakit.

Hindari kontak dekat dengan orang sakit

Hindari menyentuh langsung seseorang yang memiliki HFMD, seperti memeluk atau mencium. Jika di sekolah anak sedang ada yang sakit, orang tau perlu memperhatikan kondisi anak sehat atau tidak. Jika anak tidak demam, tidak memiliki air liur yang tidak terkendali dengan luka mulut, dan merasa cukup, dapat pergi ke sekolah. Pada beberapa kasus, departemen kesehatan setempat mengharuskan anak-anak dengan HFMD untuk tinggal di rumah agar mengendalikan penyakitnya.

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut

Seseorang dapat terinfeksi HFMD, jika memiliki virus di tangan, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut. Akibatnya, seseorang perlu menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci.

Pilihan Editor: Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Berita terkait

5 Alasan Kita Perlu Minum Air Kelapa

20 jam lalu

5 Alasan Kita Perlu Minum Air Kelapa

Pakar diet menjelaskan semua manfaat air kelapa yang penting bagi kesehatan. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Terdapat penyesuaian iuran peserta JKN setelah kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan berganti menjadi KRIS. Ini iuran BPJS Kesehatan terbaru.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

1 hari lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji

2 hari lalu

Frekuensi Buang Air Kecil yang Disarankan pada Jemaah Haji

Jemaah haji disarankan buang air kecil minimal setiap jam sebagai tanda tubuh terhidrasi dengan baik. Semakin sering kencing lebih bagus.

Baca Selengkapnya

Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Diimbau Tak Sering Keluar Tenda saat Wukuf

5 hari lalu

Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Diimbau Tak Sering Keluar Tenda saat Wukuf

Demi mengurangi kemungkinan terpapar sinar matahari dan risiko dehidrasi, jemaah haji diimbau tidak sering keluar tenda saat wukuf.

Baca Selengkapnya

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

5 hari lalu

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

Heat stroke' yang dapat berujung kematian tidak serta merta terjadi. Kenali 9 gejala heat stroke di musim kemarau

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

5 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

5 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

7 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

8 hari lalu

Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

Tanda dehidrasi atau kekurangan cairan yang paling sederhana adalah jumlah serta frekuensi mengeluarkan urine. Apa lagi?

Baca Selengkapnya