Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Editor

Nurhadi

Selasa, 14 Mei 2024 09:19 WIB

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sleep apnea adalah kelainan yang menyebabkan berhenti bernapas saat tidur. Otak mencoba melindungi dengan membangunkan agar bisa bernapas, namun hal ini menghalangi tidur yang nyenyak dan sehat.

Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius. Dilansir dari WebMD, jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan dengkuran keras, kelelahan pada siang hari, atau masalah yang lebih serius seperti gangguan jantung atau tekanan darah tinggi.

Kondisi ini berbeda dengan mendengkur biasa. Mendengkur pada umumnya mungkin disebabkan oleh kondisi hidung atau tenggorokan, gaya tidur (terutama tidur terlentang), kelebihan berat badan atau usia, atau penggunaan alkohol atau obat depresan lainnya.

Meskipun kedua jenis mendengkur terjadi ketika jaringan di belakang tenggorokan bergetar, penderita apnea tidur cenderung mendengkur jauh lebih keras dibandingkan dengan mendengkur biasa, jeda selama lebih dari 10 detik saat mereka bernapas, ambil napas pendek, terkesiap, atau tersedak, hingga menjadi gelisah saat tidur.

Sleep apnea tidak dianggap berakibat fatal. Namun penelitian menemukan bahwa orang yang mengidap penyakit ini dua kali lebih mungkin meninggal mendadak dalam jangka waktu tertentu dibandingkan mereka yang tidak, terutama jika penyakit tersebut tidak diobati. Hal ini karena kaitannya dengan kondisi serius seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Advertising
Advertising

Dikutip dari laman Sleep Foundation, berikut beberapa jenis sleep apnea yang dikategorikan berdasarkan penyebab gangguan pernapasan:

1. Sleep Apnea Obstruktif

Sleep apnea obstruktif (OSA) terjadi ketika saluran udara di bagian belakang tenggorokan menyempit atau tersumbat saat tidur, yang dapat menyebabkan mendengkur karena udara dicegah untuk melewatinya secara normal.

Menanggapi penyumbatan saluran napas, seseorang biasanya terbangun, menggerakkan otot-otot di tenggorokannya, dan menarik napas dalam-dalam beberapa kali, sering kali disertai dengan suara seperti mendengus atau tersedak.

Sleep apnea obstruktif adalah jenis apnea tidur yang paling umum. Diperkirakan mempengaruhi 10-30 persen orang dewasa di Amerika Serikat, namun dalam banyak kasus tidak terdiagnosis.

Pada penderita sleep apnea obstruktif, otot-otot di bagian belakang tenggorokan menjadi rileks saat tidur, sehingga mengurangi ruang untuk lewatnya udara. Mendengkur terjadi ketika saluran nafas menyempit, dan ketika saluran napas tersumbat, seseorang gagal mendapatkan oksigen yang cukup.

Kekurangan oksigen menyebabkan terbangun sebagian atau seluruhnya untuk memulihkan aliran udara. Gangguan pernapasan ini terjadi berulang kali saat tidur.

2. Sleep Apnea Sentral

Central sleep apnea (CSA) melibatkan gangguan komunikasi antara otak dan otot yang mengontrol pernapasan. Akibatnya, pernapasan mungkin menjadi lebih dangkal dan terhenti sementara. Prevalensi sleep apnea sentral lebih rendah dibandingkan dengan sleep apnea obstruktif. Diperkirakan kurang dari 1 persen orang menderita CSA.

Sleep apnea sentral muncul karena adanya masalah dalam cara otak berkomunikasi dengan otot-otot yang bertanggung jawab untuk bernapas. Bagi penderita CSA, bagian otak yang disebut batang otak gagal mengenali dengan baik kadar karbon dioksida dalam tubuh saat tidur.

Hal ini menyebabkan episode pernapasan berulang yang lebih lambat dan dangkal dari yang seharusnya. Kondisi sleep apnea dapat membahayakan karena mengganggu pernapasan dan mengakibatkan berbagai kondisi dari ringan hingga yang memerlukan tindakan medis.

Pilihan Editor: OSA Bikin Mengantuk saat Berkendara, Ini yang Biasa Dilakukan Pengemudi

Berita terkait

7 Cara Mengatasi Rasa Mengantuk yang Tidak Tertahankan

2 hari lalu

7 Cara Mengatasi Rasa Mengantuk yang Tidak Tertahankan

Berikut ini berbagai kiat mengatasi rasa kantuk berlebihan saat di sekolah maupun tempat kerja. Bisa konsumsi kafein dan camilan.

Baca Selengkapnya

Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

6 hari lalu

Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

Metode endoskopi minimal invasif adalah pembedahan yang dilakukan dengan sayatan kecil sehingga mengurangi risiko komplikasi pada operasi tumor.

Baca Selengkapnya

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

8 hari lalu

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Ingin Tidur Cepat

8 hari lalu

5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Ingin Tidur Cepat

Hindari makanan dan minuman ini jika ingin cepat tidur

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

10 hari lalu

Yang Perlu Dipahami soal Parkinson, Penyakit yang Diderita Mantan Bintang Sepakbola Amerika

Brett Favre mengaku menderita Parkinson, penyakit degeneratif dan kondisi berkembang ketika bagian-bagian otak rusak dan mati.

Baca Selengkapnya

Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

10 hari lalu

Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

Survei menemukan ragam penyebab warga Amerika Serikat sulit tidur, termasuk kekhawatiran yang dirasakan dan kebiasaan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

13 hari lalu

Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak

Baca Selengkapnya

Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

13 hari lalu

Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

Ada beberapa faktor pemicu demensia, mulai dari kesibukan sampai gaya hidup tak sehat. Jenis apa yang paling banyak ditemukan?

Baca Selengkapnya

Selain Jinak dan Ganas, Ini 2 Jenis Tumor Otak dan Penyebabnya

13 hari lalu

Selain Jinak dan Ganas, Ini 2 Jenis Tumor Otak dan Penyebabnya

Selain tumor jinak dan ganas, tumor otak juga terdiri dari dua jenis, yakni primer dan sekunder. Cek bedanya.

Baca Selengkapnya

Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

Berikut penjelasan seseorang yang kebanyakan tidur dapat memiliki risiko kesehatan lebih berbahaya daripada kekurangan tidur.

Baca Selengkapnya