Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

Reporter

Antara

Selasa, 14 Mei 2024 21:11 WIB

Ilustrasi bayi minum susu botol. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Metode pembekuan ASI dan mengolahnya menjadi bubuk atau disebut freeze-dryed belakangan ini menjadi perbincangan masyarakat di media sosial. Namun kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebut Air Susu Ibu (ASI) yang dibekukan lebih baik dari ASI bubuk.

"Memang freezing (yang dibekukan) itu jauh lebih bisa dipercaya karena ketika dalam bentuk lain, olahan lain, saya kira sudah ada pembawanya. Pembawa itu partikel lain dalam bentuk misalnya serbuk dan yang lain-lain ada pembawanya. Oleh karena itu kalau yang ASI dibekukan masih murni," ucap Hasto di Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024.

Ia menjelaskan penyimpanan ASI sudah ada protap atau protokolnya, menyesuaikan dengan daya tahan, lama penyimpanan, dan suhunya.

"Kalau misalkan untuk daya tahan sekian jam itu sekian derajat Celcius. Kalau sekian jam atau sekian lama sekian derajat itu sudah ada. Jadi, sebetulnya protokol penyimpanan atau freezing itu sudah ada, lama freezing-nya, lama menyimpan dan suhunya," paparnya.

Bubuk lebih berisiko
Untuk ASI yang dibekukan layaknya penyimpanan sperma, perlu dipastikan bagaimana penyimpanannya dan berapa lama. "Contoh, kalau saya itu menyimpan sperma untuk bayi tabung, saya bisa simpan di bawah suhu 70 derajat, misalnya begitu. Itu bisa lama, embrio bisa disimpan di bawah 70 derajat, bisa untuk puluhan tahun. Jadi, tentang penyimpanan beku ini tergantung lamanya, sama suhunya, itu saja. Kemudian dipakai untuk berapa lama, itu saja," ujar Hasto.

Advertising
Advertising

Spesialis kandungan itu menekankan ASI dalam bentuk bubuk lebih berisiko karena sudah dicampur dengan bahan-bahan yang lain. Sementara soal donor ASI, Hasto juga menjelaskan hal tersebut diperbolehkan saja asal sesuai dengan ketentuan-ketentuan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kita kalau hal-hal seperti itu sering minta petunjuk dari seperti majelis ulama, kalau di dalam surrogate mother (ibu pengganti) itu mana yang dibolehkan, mana yang tidak. Tetapi sejauh ini juga ada yang disampaikan kepada kita bahwa menyusukan kepada orang lain itu dibolehkan tapi ada aturan-aturan khusus," jelasnya.

Ia menjelaskan masyarakat mungkin sudah sering mendengar tentang saudara sepersusuan tetapi untuk melakukannya tetap perlu mengikuti aturan-aturan yang ada.

"Ada ketentuan yang khusus, apakah seperti mahram (termasuk sanak saudara) atau bagaimana. Tetapi itu lebih banyak yang membutuhkan penjelasan, tentu dari majelis ulama. Tetapi saya pikir sejauh ini saya kira itu masih dibolehkan asal aturannya mengikuti ketentuan yang ada," tegasnya.

Pilihan Editor: Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

Berita terkait

Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

2 hari lalu

Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

Harganas ke-31 menjadi momen penting untuk menekan angka perceraian. Berikut penjelasan Kepala BKKBN.

Baca Selengkapnya

BKKBN Gelar Anugerah Manggala Karya Kencana

3 hari lalu

BKKBN Gelar Anugerah Manggala Karya Kencana

Anugerah Manggala Karya Kencana merupakan apresiasi kepada pemerintah daerah se-Indonesia, karena telah memberi dukungan dan kontribusi besar tercapainya prevalensi stunting.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Bontang Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana 2024

3 hari lalu

Wali Kota Bontang Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana 2024

Basri Rase dinilai memiliki dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

4 hari lalu

Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

BKKBN mengatakan ikatan batin antara ibu dan anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, termasuk mencegah stunting.

Baca Selengkapnya

Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

6 hari lalu

Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

BKKBN menyebut faktor pendidikan rendah sebagai salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting.

Baca Selengkapnya

Tips dan Rekomendasi Membuat Aneka MPASI Ekslusif Untuk Bayi

6 hari lalu

Tips dan Rekomendasi Membuat Aneka MPASI Ekslusif Untuk Bayi

Berikut cara mengolah MPASI untuk anak supaya tak bosan dan juga menyehatkan

Baca Selengkapnya

Kenali 1000 Hari Pertama Kehidupan, Fase Penting dalam Perkembangan Bayi

23 hari lalu

Kenali 1000 Hari Pertama Kehidupan, Fase Penting dalam Perkembangan Bayi

Periode 1000 hari pertama kehidupan bayi dikenal sebagai masa yang krusial dalam pembentukan kesehatan dan perkembangan mereka.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Sebut Kadar Kolesterol Tinggi di ASI Bisa Lindungi Bayi, Penjelasannya?

31 hari lalu

Guru Besar UI Sebut Kadar Kolesterol Tinggi di ASI Bisa Lindungi Bayi, Penjelasannya?

Kolesterol tinggi di ASI bisa memberikan berbagai manfaat yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi, baik secara fisik maupun kognitif.

Baca Selengkapnya

BKKBN Pastikan Pil KB Tak Sebabkan Rahim Kering

32 hari lalu

BKKBN Pastikan Pil KB Tak Sebabkan Rahim Kering

Dr. Hasto Wardoyo, membantah mitos yang menyebutkan bahwa penggunaan pil KB menyebabkan rahim kering, terutama bagi perempuan yang belum pernah hamil seperti pengantin baru.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Pemberian ASI Terbaik dari Kemenkes Termasuk Proses Penyimpanan

32 hari lalu

Rekomendasi Pemberian ASI Terbaik dari Kemenkes Termasuk Proses Penyimpanan

Ada beberapa bentuk olahan ASI yang berisiko tertentu karena dapat mengubah kandungan nutrisi, juga dipengaruhi proses, tempat, dan lama penyimpanan.

Baca Selengkapnya