3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Reporter

Antara

Jumat, 17 Mei 2024 11:34 WIB

Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis saraf di RS Siloam Kebon Jeruk, Frandy Susatia, menjelaskan jenis obat dan terapi untuk penderita Parkinson. Menurutnya, obat-obatan dapat meningkatkan atau menggantikan dopamin dalam tubuh.

Jenis obat-obatan yang dapat diresepkan dokter antara lain antikolinergik untuk mengurangi tremor, Levodopa untuk menangani gangguan gerak tubuh dan tremor, serta Agonis Dopamin untuk menggantikan fungsi dopamin di dalam otak. Adapun jenis terapi yang dianjurkan antara lain fisioterapi, terapi bicara, psikoterapi, hingga terapi okupasi.

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi. Obat-obatan menjadi metode utama dalam mengelola Parkinson. Dokter dapat meresepkan berbagai macam obat yang bertujuan untuk mengontrol gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Fisioterapi menjadi bagian penting dalam mengelola Parkinson. Terapis fisik akan bekerja sama dengan pasien untuk mengembangkan program latihan khusus untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi gerakan. Latihan kondisi dan keseimbangan dapat membantu pasien meningkatkan kemampuan bergerak dan mengurangi risiko jatuh.

Ada juga prosedur bedah Deep Brain Stimulation (DBS) untuk mengurangi gejala Parkinson yang tidak terkontrol dengan obat-obatan. Proses itu melibatkan penanaman elektroda tipis ke dalam area otak yang bertanggung jawab pada kontrol gerakan.

Advertising
Advertising

Teknologi bantu penderita Parkinson
"Saat ini sudah menjadi tren penggunaan wearable device seperti jam tangan yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengatur kebutuhan seseorang dalam sehari-hari,” ujar Frandy.

Jam tangan dapat mengontrol waktu tidur, istirahat cukup, pengingat jadwal minum obat, kinatometer penghitung banyak getaran yang dialami untuk membantu dan mengontrol penderita parkinson. Selain penggunaan wearable device, ia juga menjelaskan sedikit mengenai Deep Brain Stimulation (DBS) yang berfungsi untuk mencegah keparahan penderita parkinson. Menurutnya, DBS dilakukan pada tahap awal menderita Parkinson agar penyakit tersebut tidak bertambah parah.

"Jika DBS dilakukan pada pasien tingkat lanjut Parkinson terdapat risiko tinggi dalam operasi, kualitas hidup pasien juga sudah menurun (tidak bisa bergerak, tidak bisa menelan),” tambah Frandy.

Ia menjelaskan ada tiga tujuan DBS, antara lain mengurangi komplikasi motorik, mengurangi dosis obat yang dikonsumsi, dan mengatasi tremor. Pada umumnya, perawatan Parkinson perlu pendekatan multidisiplin yang melibatkan kerja sama antara dokter, terapis fisik, terapis okupasi, serta tim medis yang komprehensif.

Setiap pasien Parkinson memiliki kebutuhan khusus sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang memiliki spesialisasi pengobatan Parkinson untuk menentukan strategi pengobatan terbaik sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. Grup RS Siloam saat ini memiliki kelengkapan dalam penanganan penyakit Parkinson.

Pilihan Editor: Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

Berita terkait

Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

5 hari lalu

Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

Riset menunjukkan kekayaan pengetahuan dan sumber daya alam lokal Indonesia yang penting untuk perawatan kecantikan dan pengobatan.

Baca Selengkapnya

Staf Dokter Lintas Batas Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

5 hari lalu

Staf Dokter Lintas Batas Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Dokter Lintas Batas mengecam pembunuhan stafnya oleh IDF yang sedang bertugas mengobati korban-korban perang

Baca Selengkapnya

45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini Alasannya Gantung Sarung Tinju

5 hari lalu

45 Tahun Lalu Muhammad Ali Pensiun, Ini Alasannya Gantung Sarung Tinju

45 tahun lalu Muhammad Ali mengumumkan pensiun dari dunia tinju di tengah masa jayanya. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Pantangan setelah Minum Madu

23 hari lalu

Inilah 4 Pantangan setelah Minum Madu

Beberapa pantangan ini perlu diperhatikan untuk memaksimalkan manfaat madu dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

30 hari lalu

Inilah Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

Batu empedu dan batu ginjal adalah dua kondisi medis yang berbeda, meskipun keduanya melibatkan pembentukan kristal atau batu di dalam tubuh.

Baca Selengkapnya

Terapis pun Bisa Alami Fomo. Ini yang Mereka Lakukan dan Bisa Ditiru

42 hari lalu

Terapis pun Bisa Alami Fomo. Ini yang Mereka Lakukan dan Bisa Ditiru

Siapa pun bisa mengalami FOMO, bahkan terapis yang biasa memberi nasihat soal psikologis pun bisa mengalami. Berikut cara mereka mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

45 hari lalu

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

Parkinson terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

46 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

50 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

53 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya