Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

Reporter

Antara

Sabtu, 22 Juni 2024 23:01 WIB

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dr. Hapsari SpA mengatakan untuk mengetahui apakah demam yang dialami anak adalah demam berdarah maka dapat menggunakan konsep KLMNOPR yang mencakup gejala-gejala demam berdarah. Dia menyebutkan demam merupakan respons tubuh terhadap serangan infeksi dan non-infeksi. Pada demam berdarah, terdapat sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, yang disingkat sebagai KLMNOPR.

"K, kepalanya pusing. L-nya lemah, M-nya muntah-muntah, NO untuk nyeri otot atau nyeri kepala. P untuk perdarahan seperti mimisan atau bintik-bintik, dan R untuk ruam," paparnya.

Dia menyebutkan ruam pada demam berdarah terkadang menyerupai rubella, di mana terdapat ruam merah di badan ataupun muka. Apabila terdapat dua hingga tiga gejala yang muncul bersamaan perlu diwaspadai dan untuk memastikannya perlu segera dilakukan pengecekan laboratorium 3x24 jam waktu demam.

"Jadi kalau untuk DB, itu kalau di tiga hari pertama demam belum ada perubahan laboratoriumnya. Hemoglobin masih normal, leukosit, trombosit. Begitu masuk, selesai demam, itu ada namanya fase rawan, fase kritis," paparnya.

Pentingnya deteksi dini
Dalam fase kritis tersebut, trombosit turun. Kemudian terjadi perembesan plasma, di mana kadar hemoglobin dan hematokrit naik. Berbeda dengan demam akibat bakteri, seperti tifus atau infeksi saluran kemih, Hapsari menyebut pada demam berdarah, suhu dapat naik turun, bahkan sebelum empat jam berselang. Apabila itu terjadi perlu diwaspadai.

Advertising
Advertising

Dia mengingatkan deteksi dini untuk demam berdarah penting agar bisa segera mendapatkan penanganan. Namun, bila diagnosisnya terlambat, terapi juga telat, maka keadaan bisa semakin memburuk, bahkan bisa berakibat kematian.

Ia menyebutkan pada Januari-Maret 2024 terdapat peningkatan kasus DB sebesar setengah kali di 2023. Begitu pun dengan kematian yang mencapai hampir setengah lebih dari angka tahun lalu. Menurutnya, peningkatan itu disebabkan cuaca yang tak menentu. Contohnya hujan di kala musim seharusnya kemarau. Hal itulah yang menyebabkan nyamuk berkembang biak sangat banyak. Dia menjelaskan kini selain metode 3M+, pencegahan demam berdarah juga dilakukan melalui vaksinasi.

Pilihan Editor: Kebiasaan Masyarakat yang Ikut Memicu Penyebaran Demam Berdarah

Berita terkait

6 Fakta yang Harus Diketahui Tentang DBD

9 jam lalu

6 Fakta yang Harus Diketahui Tentang DBD

Penderita DBD akan mengalami gejala nyeri hebat, terutama pada tulang dan persendian, yang terasa seolah-olah patah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

12 jam lalu

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

4 hari lalu

Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

Di tengah kenaikan kasus demam berdarah, gigitan nyamuk tentu harus diwaspadai. Pakar menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pencegahan Alergi Susu Sapi, Apa Saja Gejala dan Efeknya?

5 hari lalu

Pencegahan Alergi Susu Sapi, Apa Saja Gejala dan Efeknya?

Gejala alergi susu sapi dapat bervariasi mulai dari ruam kulit, gangguan pencernaan, hingga reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa.

Baca Selengkapnya

Interval Puncak Kasus DBD Semakin Pendek, Ini Imbauan Kemenkes

6 hari lalu

Interval Puncak Kasus DBD Semakin Pendek, Ini Imbauan Kemenkes

Kemenkes mengatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali kian pendek menjadi lima tahun.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Targetkan 230 Kabupaten dan Kota Uji Coba Nyamuk Wolbachia dalam 5 Tahun

7 hari lalu

Kemenkes Targetkan 230 Kabupaten dan Kota Uji Coba Nyamuk Wolbachia dalam 5 Tahun

Pencegahan demam berdarah dengue terus dilakukan. Saat ini terdapat lima wilayah kota yang disebar nyamuk Wolbachia.

Baca Selengkapnya

Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

8 hari lalu

Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

Dinkes Kalimantan Timur laksanakan pilot program imunisasi demam berdarah dengue di kota Balikpapan dengan target 9.800 anak usia 6-14 tahun.

Baca Selengkapnya

Gejala Umum Anak Alergi Susu Sapi, Ruam pada Kulit Hingga Diare

9 hari lalu

Gejala Umum Anak Alergi Susu Sapi, Ruam pada Kulit Hingga Diare

IDAI menyebutkan prevalensi alergi susu sapi pada anak Indonesia sekitar 2 hingga 7,5 persen. Simak berbagai gejala alergi susu sapi.

Baca Selengkapnya

Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

10 hari lalu

Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

Masyarakat yang memutuskan untuk disuntik vaksin dengue demi memiliki kekebalan imunitas terhadap DBD maka harus memenuhi dosis lengkap.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ruam karena Klorin buat yang Suka Berenang

13 hari lalu

Waspadai Ruam karena Klorin buat yang Suka Berenang

Selain diklaim bisa merusak rambut, klorin pada air kolam renang juga bisa menyebabkan ruam pada kulit sehingga harus diwaspadai yang suka berenang.

Baca Selengkapnya