Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Umum Anak Alergi Susu Sapi, Ruam pada Kulit Hingga Diare

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Webinar Bicara Gizi Tangani Alergi Susu Sapi (ASS) pada Anak dengan Cepat dan Tepat sebelum Terlambat/Nutricia
Webinar Bicara Gizi Tangani Alergi Susu Sapi (ASS) pada Anak dengan Cepat dan Tepat sebelum Terlambat/Nutricia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Budi Setiabudiawan dari Universitas Padjajaran mengatakan bahwa alergi susu sapi dapat memberikan dampak yang sangat bervariasi pada anak. “Umumnya, anak yang mengalami alergi susu sapi dapat mengatasi alergi seiring bertambahnya usia, biasanya antara usia tiga hingga lima tahun. Namun, ada sebagian kecil anak yang mungkin tetap memiliki alergi hingga dewasa,” kata Budi dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa 25 Juni 2024.

Budi menjelaskan alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki oleh anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Dampak yang diakibatkan oleh penyakit ini amat bervariasi dari ringan hingga berat. Dalam jangka pendek anak akan mengalami rasa tidak nyaman serta kesulitan makan dan tidur.

Sementara pada jangka panjangnya dapat mencakup berat badan yang tidak optimal, malnutrisi, dan keterlambatan pertumbuhan. Sifat alergi yang persisten juga dapat meningkatkan risiko perkembangan kondisi atopik seperti asma atau eksim.

Menurutnya, meski alergi susu sapi jadi alergi makanan yang paling umum pada awal masa kanak-kanak, yang insidennya mencapai dua sampai tiga persen pada tahun pertama kehidupan, namun orang tua tetap perlu mewaspadai gejala alergi yang berbeda pada tiap anak.

Sebab berdasarkan data yang dihimpun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevalensi alergi susu sapi pada anak Indonesia sekitar 2 hingga 7,5 persen, dengan protein susu sapi menjadi alergen kedua yang paling umum setelah telur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi menyebut gejala umum yang paling sering nampak pada anak meliputi ruam pada kulit, gatal-gatal dan diare. Kalaupun anak merasakan gejala yang berbeda, biasanya meliputi masalah pernapasan yang serius seperti anafilaksis. “Makanya, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah dampak buruk yang lebih serius dan memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,” kata dia.

Ada sejumlah tata laksana yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengenali gejala-gejala tersebut sejak dini. Pertama, segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Orang tua juga dapat menghilangkan susu sapi dari diet anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak.

Langkah selanjutnya termasuk membaca label makanan dengan cermat, dan memantau pertumbuhan anak secara rutin. “Strategi penanganan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mengurangi dampak negatif alergi susu sapi, sehingga anak-anak dengan alergi susu sapi dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkembang secara optimal,” ucap Budi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencegahan Alergi Susu Sapi, Apa Saja Gejala dan Efeknya?

1 hari lalu

Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear
Pencegahan Alergi Susu Sapi, Apa Saja Gejala dan Efeknya?

Gejala alergi susu sapi dapat bervariasi mulai dari ruam kulit, gangguan pencernaan, hingga reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa.


Bisa Rugikan Tumbuh Kembang Anak, Waspadai Alergi Susu Sapi pada Anak

5 hari lalu

Ilustrasi makanan penyebab alergi (pixabay.com)
Bisa Rugikan Tumbuh Kembang Anak, Waspadai Alergi Susu Sapi pada Anak

Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi.


Punya Anak Alergi Susu Sapi, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

5 hari lalu

Ilustrasi anak alergi susu sapi/Sarihusada
Punya Anak Alergi Susu Sapi, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Bagaimana orang tua harus waspada bila anaknya alergi susu sapi? Ini tips dari influencer Bunga Lenanta.


Alergi Susu Sapi Bisa Timbulkan Gejala di Saluran Cerna

6 hari lalu

Ilustrasi anak minum susu/Sarihusada
Alergi Susu Sapi Bisa Timbulkan Gejala di Saluran Cerna

Ada platform edukasi tanya jawab dengan para ahli berbasis kecerdasan buatan untuk anak yang alergi susu sapi.


Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

7 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

Pada demam berdarah, terdapat sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, yang disingkat sebagai KLMNOPR. Apa itu?


Waspadai Ruam karena Klorin buat yang Suka Berenang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita berenang. Kredit: https://www.ecolife.zone/urban-gardening
Waspadai Ruam karena Klorin buat yang Suka Berenang

Selain diklaim bisa merusak rambut, klorin pada air kolam renang juga bisa menyebabkan ruam pada kulit sehingga harus diwaspadai yang suka berenang.


Tips Cegah Kulit Kering Saat Jalani Ibadah Haji untuk Lansia

13 hari lalu

Jemaah haji Indonesia berjalan menuju Jamarat untuk melempar jamrah aqobah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Minggu, 16 Juni 2024. Lempar jamrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. ANTARA/Sigid Kurniawan
Tips Cegah Kulit Kering Saat Jalani Ibadah Haji untuk Lansia

Cuaca dengan suhu tinggi itu bisa membuat kulit kering, khususnya bagi para lansia.


KSDAI Rilis Buku Panduan Diagnosis Dermatitis Atopik alias Eksim

14 hari lalu

Ketua KSDAI yang juga Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Srie Prihianti Gondokaryono/KSDAI
KSDAI Rilis Buku Panduan Diagnosis Dermatitis Atopik alias Eksim

Panduan ini merekomendasikan penggunaan pelembap secara teratur sebagai terapi dasar dermatitis atopik untuk menjaga kelembapan kulit.


Cegah Anak Diare, Dion Wiyoko Ajak Orang Tua Ikut Aksi Sanitasi di Sekolah

16 hari lalu

Dion Wiyoko dan anaknya/Instagram -@dionwiyoko
Cegah Anak Diare, Dion Wiyoko Ajak Orang Tua Ikut Aksi Sanitasi di Sekolah

Aktor dan Duta Generasi Bersih dan Sehat Dion Wiyoko mengajak orang tua untuk ikut aksi sanitasi lingkungan di sekolah


Puluhan Warga Cipaku Bogor Diduga Keracunan Makanan dari Acara Haul, 1 Meninggal Dunia

26 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Puluhan Warga Cipaku Bogor Diduga Keracunan Makanan dari Acara Haul, 1 Meninggal Dunia

Puluhan pasien yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut rata-rata mengalami gejala diare dan muntah-muntah.