Penularan TBC Anak Bisa Berawal dari Lingkungan Rumah dan Pentingnya Skrining

Reporter

Antara

Minggu, 23 Juni 2024 12:14 WIB

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi oleh kuman mikroorganisme atau mikrobakterium tuberkulosis yang umumnya menular melalui droplet atau percikan. Spesialis respirologi anak konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Wahyuni Indawati Sp.A(K), mengatakan kontak erat di lingkungan rumah merupakan faktor risiko paling kuat terhadap penularan TBC, terutama pada anak.

“Yang paling kuat hubungannya adalah house of contact atau kontak di rumah. Ada juga kontak erat meski enggak tinggal serumah tapi sering ke rumah, itu juga perlu ditanyakan jika melakukan investigasi terkait siapa yang jadi sumber penularan anak,” kata Wahyuni.

Pasien tuberkulosis aktif dapat menularkan ke lingkungan melalui batuk, bersin, berbicara, dan terhirup orang di sekeliling, termasuk anak-anak. Sebanyak 90 persen kuman TBC akan masuk ke saluran napas dan akhirnya ke paru-paru sehingga tidak menutup kemungkinan pada anak yang sangat muda dengan daya tahan tubuh yang belum optimal kuman tuberkulosis akan menyebar ke seluruh tubuh.

“Kuman akan menyebar ke seluruh tubuh dan organ lain, misalnya ke otak, ginjal, mata, tulang, menimbulkan penyakit yang seringkali menimbulkan kecacatan atau bahkan kematian,” jelas Wahyuni.

Skrining seluruh anggota keluarga
Pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan orang yang berisiko menularkan kuman tuberkulosis di lingkungan rumah yang patut diwaspadai adalah yang dalam kurun waktu dua bulan masih menjalani pengobatan intensif dan juga telah melakukan pemeriksaan dahak ada konfirmasi TBC sehingga risiko penularan semakin tinggi.

Advertising
Advertising

Selain itu, pada orang yang tidak memiliki gejala batuk namun ada bercak di paru saat rontgen juga patut dicurigai sebagai pembawa kuman tuberkulosis yang bisa menularkan sekitar. Karena itu, ia menyarankan jika ada salah satu anggota keluarga yang terdiagnosis TBC aktif segera lakukan skrining pada seluruh anggota keluarga lain.

“Kalau ada yang TBC aktif maka harus skrining seluruh anggota keluarga, siapa yang terkena TBC. Dalam hal ini bisa saja tertular TBC aktif bisa juga terpapar tapi enggak sakit atau TBC laten. Itu ditentukan apakah harus segera tindak lanjut apakah diobati atau diberikan terapi pencegahan TBC supaya enggak aktif,” sarannya.

Adapun gejala TBC pada anak yang patut dicurigai setelah kontak dengan orang yang terdiagnosis TBC aktif adalah batuk yang tidak sembuh lebih dari dua pekan, demam tidak tinggi selama dua minggu, penurunan berat badan atau kesulitan menaikkan berat badan.

Pilihan Editor: Sebab Obat TBC Sebaiknya Diberikan pada Anak saat Perut Kosong

Berita terkait

Perlunya Skrining di Tempat Berisiko Tinggi TBC untuk Turunkan Kasus

3 hari lalu

Perlunya Skrining di Tempat Berisiko Tinggi TBC untuk Turunkan Kasus

Kemenko PMK menyebut perlunya skrining di tempat-tempat berisiko tinggi untuk mengatasi TBC, juga perlunya sosialisasi dan edukasi.

Baca Selengkapnya

Dokter Jelaskan Jenis Batuk, Penyebab dan Bedanya

9 hari lalu

Dokter Jelaskan Jenis Batuk, Penyebab dan Bedanya

Dokter penyakit dalam menyebut batuk memiliki perbedaan yang dapat dilihat berdasarkan sifat akutnya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Obat TBC Tak Berbahaya buat Ibu Hamil

14 hari lalu

Pakar Sebut Obat TBC Tak Berbahaya buat Ibu Hamil

Pakar menyebut obat TBC yang digunakan ibu hamil sudah aman dengan bahaya lebih kecil sehingga tak berisiko ke janin.

Baca Selengkapnya

Sebab Obat TBC Sebaiknya Diberikan pada Anak saat Perut Kosong

14 hari lalu

Sebab Obat TBC Sebaiknya Diberikan pada Anak saat Perut Kosong

Obat TBC pada anak sebaiknya diberikan pada anak di waktu yang sama dan saat perut kosong agar obat bisa bekerja dengan lebih optimal.

Baca Selengkapnya

Tips Penderita PPOK Bersihkan Paru-paru secara Mandiri

15 hari lalu

Tips Penderita PPOK Bersihkan Paru-paru secara Mandiri

Dokter membagi tips pasien penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) untuk membersihkan paru-paru secara mandiri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Sebut Salah Satu Ancaman Bonus Demografi adalah Penyakit Tuberkulosis

25 hari lalu

Mendagri Tito Sebut Salah Satu Ancaman Bonus Demografi adalah Penyakit Tuberkulosis

Mendagri Tito Karnavian menyebut ancaman bonus demografi di Indonesia salah satunya penyakit tuberkulosis atau TB.

Baca Selengkapnya

Perilaku Sederhana yang Menjadi Stigma Penderita TBC

29 hari lalu

Perilaku Sederhana yang Menjadi Stigma Penderita TBC

Masyarakat diminta menghindari tindakan-tindakan sederhana yang dapat memunculkan stigma negatif pada penderita TBC.

Baca Selengkapnya

Kesadaran Masyarakat Masih Rendah dalam Pengobatan, Tantangan Eliminasi TBC 2030

37 hari lalu

Kesadaran Masyarakat Masih Rendah dalam Pengobatan, Tantangan Eliminasi TBC 2030

Upaya kolaborasi dan sinergi berbagai pihak sangat penting dalam rangka menekan kasus TBC karena masih banyak penderita yang enggan berobat.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Poltek Harber Ciptakan Aplikasi RumahTBC

39 hari lalu

Mahasiswa Poltek Harber Ciptakan Aplikasi RumahTBC

Mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) kembali menorehkan prestasi.

Baca Selengkapnya

Megawati di Rakernas PDIP Berharap Prajurit TNI Meniru Jenderal Soedirman: Sederhana, Berkarakter, dan Revolusioner

41 hari lalu

Megawati di Rakernas PDIP Berharap Prajurit TNI Meniru Jenderal Soedirman: Sederhana, Berkarakter, dan Revolusioner

Ketua Umum PDIP Megawati mengaku mengenal Panglima TNI Pertama RI Jenderal Soedirman sebagai sosok sederhana, berkarakter, dan revolusioner.

Baca Selengkapnya