Mengenal Olahraga Body Combat, Memadukan Beragam Gerak Latihan Bela Diri

Reporter

Linda Lestari

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 25 Juni 2024 15:07 WIB

Body Combat Pembakar Lemak

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga body combat memadukan banyak gerakan aliran seni bela diri. Latihan ini merujuk cardio peak training yang menjaga detak jantung di basis latihan aerobik, antara 60 dan 80 persen dari detak jantung maksimum. Perpaduan spesifik antara kondisi stabil dan intensitas tinggi ini membantu daya tahan kardio dan juga mendorong efek pembakaran lemak transformatif terkait dengan latihan interval intensitas tinggi.

Setiap 55 menit latihan, rata-rata akan membakar 570 kalori. Dengan body combat juga membangun kebugaran kardio, mengencangkan dan membentuk lengan, punggung, dan bahu, melatih kaki serta mengondisikan otot inti.

Tentang Body Combat


Body combat memadukan gerak latihan bela diri seperti karate, tinju, muay Thai, capoeira dan kung fu. Tidak perlu memiliki keahlian dalam bela diri tersebut untuk memulai body combat, setiap pemanasan akan dilatih melalui gerakan yang berbeda. Body combat bisa memanfaatkan gerakan melalui rangkaian hook, jab, dan uppercut serta banyak teknik tendangan. Body combat juga melibatkan gerak fungsional seperti lunge, squat, dan push up.

“Ini olahraga yang penuh energi terdapat berbagai macam gerakan yang berbeda, dan pukulan. Adapun gerakan tubuh bagian bawah seperti tendangan, jongkok, dan lunge juga,” kata Dan Cohen, Direktur Program Body Combat dikutip dari Lesmilss.com.

Advertising
Advertising

Body combat termasuk latihan seluruh tubuh yang membangun kekuatan tubuh bagian atas dan bawah. Kalau dibandingkan dengan gerak chrunch umumnya, gerakan seperti tendangan depan dan jab secara bergantian.

Les Mills sebagai pusat latihan kebugaran olahraga ini menyarankan untuk melakukan latihan body combat ini sebanyak dua hingga tiga kali dalam sepekan.Disarankan pula beberapa latihan berbasis beban dan latihan inti kelenturan untuk membentuk dan mengencangkan tubuh.

Manfaat Body Combat

1. Membakar Kalori

Body combat membutuhkan latihan yang intens, senam aerobik dengan intensitas tinggi dapat menjadi aktivitas pembakaran kalori tinggi. Jumlah pembakaran kalori bervariasi tergantung faktor berat badan dan tinggi badan. Body combat salah satu cara membakar kalori yang efektif.

2. Mengencangkan Otot

Kombinasi tendangan, pukulan, dan gerakan bertahan lainnya dengan kecepatan dengan intensitas bervariasi menggunakan bagian-bagian otot yang berbeda. Aspek seni bela diri body combat menggabungkan tubuh bagian atas dan bawah latihan seluruh tubuh.

3. Melatih Stamina

Mirip dengan lari, body combat juga meningkatkan stamina. Latihan intensitas tinggi yang dibagi ke dalam beberapa interval waktu memaksimalkan kapasitas jantung dan paru-paru. Jenis latihan ini baik untuk membantu meningkatkan fungsi jantung, mengendalikan kolesterol dan tekanan darah.

4. Mengurangi Stres

Body combat menjadi pilihan untuk meredakan stres melalui latihan yang intens dan energik. Kegiatan ini memberikan jalan untuk menyalurkan emosi negatif. Body combat juga meningkatkan percaya diri, karena pelepasan stres dan peningkatan ketahanan fisik.

5. Refleks

Body combat mengharuskan seseorang untuk mengerakkan tubuhnya secara lincah dan cepat ke berbagai arah. Latihan ini membantu keseimbangan, koordinasi, dan ketangkasan seseorang. Olahraga ini berlatih mengubah posisi dan postur tubuh yang bermanfaat untuk kelenturan fisik.

Pilihan Editor: Hari Yoga Internasional, 700 Peserta Ikut Olahraga Bersama di Bali

Berita terkait

Tips Aktivitas Seru untuk Isi Liburan Anak, Kemping Hingga Olahraga

3 hari lalu

Tips Aktivitas Seru untuk Isi Liburan Anak, Kemping Hingga Olahraga

Orang tua perlu memanfaatkan liburan masa sekolah untuk memperbanyak dialog dengan anak, meningkatkan kedekatan anak dengan keluarga

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Altet Umumnya Makan Pisang Setelah Latihan

4 hari lalu

Inilah 5 Alasan Altet Umumnya Makan Pisang Setelah Latihan

Berikut sejumlah alasan pisang menjadi pilihan favorit para atlet setelah berolahraga.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Ultimate Fighting Championship atau UFC yang Diharamkan MUI?

7 hari lalu

Apa Itu Ultimate Fighting Championship atau UFC yang Diharamkan MUI?

Majelis Ulama Indonesia atau MUI meminta pemerintah menghentikan tayangan Ultimate Fighting Championship. Apa itu UFC?

Baca Selengkapnya

Hari Yoga Internasional, 700 Peserta Ikut Olahraga Bersama di Bali

9 hari lalu

Hari Yoga Internasional, 700 Peserta Ikut Olahraga Bersama di Bali

Hari Yoga Internasional dirayakan masyarakat dengan yoga bersama di berbagai wilayah.

Baca Selengkapnya

Bupati Bolaang Mongondow Timur Hadiri Musorkab

13 hari lalu

Bupati Bolaang Mongondow Timur Hadiri Musorkab

Sam Sachrul berharap pengurus baru KONI Boltim bisa lebih memperhatikan dan mengembangkan bakat para atlet sehingga bisa meraih prestasi.

Baca Selengkapnya

Inilah 10 Olahraga yang Bisa Mengecilkan Perut Buncit

13 hari lalu

Inilah 10 Olahraga yang Bisa Mengecilkan Perut Buncit

Bagi Anda yang ingin mengecilkan perut buncit secara alami, cobalah sejumlah olahraga berikut ini.

Baca Selengkapnya

7 Tips Menghilangkan Lemak Perut dengan Bersepeda

13 hari lalu

7 Tips Menghilangkan Lemak Perut dengan Bersepeda

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghilangkan lemak perut saat bersepeda.

Baca Selengkapnya

Waktu Olahraga yang Pas untuk Turunkan Kadar Gula darah, Malam atau Pagi?

19 hari lalu

Waktu Olahraga yang Pas untuk Turunkan Kadar Gula darah, Malam atau Pagi?

Studi tentang kaitan waktu olahraga dengan efektivitasnya didasarkan pada data yang dikumpulkan dari uji coba terkontrol secara acak.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Dukung Pelestarian Bela Diri Pencak Dor

22 hari lalu

Mas Dhito Dukung Pelestarian Bela Diri Pencak Dor

Pertandingan Pencak Dor yang digelar di Lapangan Desa Duwet ini sudah menjadi tradisi tahunan yang selalu dinantikan

Baca Selengkapnya

Meninggal saat Olahraga Bukan karena Serangan Jantung, Simak Penjelasan Pakar

23 hari lalu

Meninggal saat Olahraga Bukan karena Serangan Jantung, Simak Penjelasan Pakar

Pakar menegaskan olahraga bukan pemicu penyakit jantung koroner atau serangan jantung. Lalu, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya