7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming di Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 1 Juli 2024 16:17 WIB

Peneliti Utama dan Ketua Health Collaborative Center Ray Wagiu Basrowi menjelaskan soal tingginya angka Mom Shaming di Indonesia/Tempo-Mitra Tarigan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Utama dan Ketua Health Collaborative Center Ray Wagiu Basrowi mengungkapkan hasil penemuan terbarunya, yaitu tingginya angka mom shaming di Indonesia. Riset HCC menyebutkan bahwa angka kejadian mom shaming sebesar 72 persen di Indonesia. Yang lebih disayangkan adalah sebagian besar pelaku mom shaming justru merupakan keluarga dan orang terdekat.

"Hasil studi menunjukkan, 7 dari 10 ibu di Indonesia yang diwakili responden penelitian ini pernah mengalami bentuk mom shaming, yang berdampak signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional mereka," katanya pada 1 Juli 2024.

Mom shaming merupakan tindakan mengkritik atau mempermalukan seorang ibu terkait cara dia membesarkan anaknya. Kritik ini bisa datang dari berbagai sumber, termasuk keluarga, teman, atau orang asing, dan sering kali diperkuat oleh media sosial

Mom shaming bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti komentar tentang pilihan menyusui, cara mendisiplinkan anak, keputusan bekerja atau tinggal di rumah, dan banyak aspek lain dari pengasuhan.

Ray mengatakan hasil penelitiannya menyebutkan bahwa para responden penelitian mereka mengaku bahwa mereka paling sering mendapatkan perlakuan mom shaming dari keluarga, kerabat, dan lingkungan tempat tinggal. "Bisa dari ibu, mertua, atau tante atau keluarga yang tinggal di dekat rumah mereka," kata Ray.

Advertising
Advertising

Inisiator Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa Ray ini juga menyayangkan hal itu karena keluarga seharusnya menjadi support system utama yang melindungi para ibu dari perlakuan mom shaming. Ray yang melakukan studi ini bersama Research Associate HCC, Yoli Farradika ini menegaskan, mayoritas ibu yang mengalami mom shaming juga cenderung terpengaruh dengan ejekan itu. "Sehingga secara deskripsi lebih dari 50 persen terpaksa mengganti pola asuh dan parenting untuk mengikuti kritik dari pelaku mom shaming," katanya.

Survei ini didapat dari penelitian yang melibatkan 892 responden ibu. 60 persen mereka berpendidikan SMA, 30 persen merupakan sarjana dan Pendidikan S2. Para responden 45 persen merupakan Wanita berusia 20-30 tahun, 43 persen berusia 30-40 tahun.

Dari segi pekerjaan, 67 persen para responden adalah ibu rumah tangga, dan 13 persen berprofesi sebagai pekerja swasta dan 10 persen lainnya adalah pegawai negeri. Dari jumlah itu, 15 persen di antaranya belum punya anak, 31 persen sudah memiliki 1 anak dan 35 persen lainnya sudah memiliki 2 anak. "Tingkat kepercayaan penelitian ni 95 persen dan margin of error nya 3 persen," kata Ray.

Menurut Ray, mom shaming ini terjadi karena kurang optimal nya peran support system yaitu keluarga yang harusnya melindungi mereka. "Akibatnya selain tidak bisa melawan dan menghindar, malahan ibu yang mengalami mom shaming takluk dengan kritik tidka membangun ini dan mengorbankan pola asuh atau gaya parenting yang bisa saja sudah baik,” kata Ray yang juga pengajar Kedokteran Kerja di Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Ditemukan pula bahwa peran media social ternyata tidak terlalu signifikan dalam perlakuan mom-shaming. Para ibu responden survei ini hanya sedikit yang terpengaruh mom shaming dari media sosial. Lebih tepatnya hanya 6 persen yang mengalaminya. "Artinya hipótesis selama ini bahwa media sosial sebagai kontributor mom shaming ternyata tidak sepenuhnya tepat. Karena justru studi ini menemukan keluarga lah yang menjadi aktor utama mom shaming," kata Ray.

Pilihan Editor: Mengenali 5 Bentuk Perilaku Mom Shaming

Berita terkait

Pentingnya Peduli Kesehatan Jiwa Selayaknya Kesehatan Fisik tanpa Takut Stigma

13 jam lalu

Pentingnya Peduli Kesehatan Jiwa Selayaknya Kesehatan Fisik tanpa Takut Stigma

Pakar kesehatan jiwa mengingatkan jika dibandingkan masalah kesehatan fisik, masalah kesehatan mental terlihat sangat jauh kesenjangannya.

Baca Selengkapnya

Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam

1 hari lalu

Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan ada 28 korban tewas pada 3 Juli 2024, dalam sejumlah serangan Israel ke Nuseirat dan Gaza City.

Baca Selengkapnya

4 Soal Mom Shaming, Dialami Kebanyakan Ibu di Indonesia Pasca Melahirkan

2 hari lalu

4 Soal Mom Shaming, Dialami Kebanyakan Ibu di Indonesia Pasca Melahirkan

Tindakan mom shaming kerap menimpa wanita pasca melahirkan. Para pelaku mom shaming justru didominasi kaum wanita sendiri dan keluarga terdekat.

Baca Selengkapnya

Insiden Mom Shaming yang Diungkap HCC Menimpa Sebagian Besar Ibu-ibu Indonesia

2 hari lalu

Insiden Mom Shaming yang Diungkap HCC Menimpa Sebagian Besar Ibu-ibu Indonesia

Hasil rilis studi HCC menyebut 7 per 10 ibu responden alami mom shaming di Indonesia. Apakah mom shaming itu?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Dampak Sering Terpapar Polusi Udara bagi Kesehatan Mental

4 hari lalu

Psikolog Sebut Dampak Sering Terpapar Polusi Udara bagi Kesehatan Mental

Psikolog mengatakan selain dapat berdampak terhadap kesehatan fisik, paparan polusi udara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Menonton Film Horor Dapat Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental

4 hari lalu

Studi Menunjukkan Menonton Film Horor Dapat Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental

Sebuah studi menunjukkan bahwa film horor sebenarnya bisa membantu mengatasi stres dan kecemasan, serta memberikan manfaat bagi kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Hari Keluarga Nasional, Perempuan Berperan Besar Tentukan Nasib Bangsa

5 hari lalu

Hari Keluarga Nasional, Perempuan Berperan Besar Tentukan Nasib Bangsa

Intervensi kepada remaja putri sangat diperlukan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.

Baca Selengkapnya

Cerita Ruth Sahanaya tentang 2 Putrinya yang Teruskan Jejak Seni Keluarga

6 hari lalu

Cerita Ruth Sahanaya tentang 2 Putrinya yang Teruskan Jejak Seni Keluarga

Ruth Sahanaya berbagi cerita tentang kedua putrinya, Nadine dan Amabel, yang mewarisi bakat seni dari orang tua mereka.

Baca Selengkapnya

Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

6 hari lalu

Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Marah yang berlebihan dapat memicu serangan jantung. Berikut beberapa alasan mengapa bisa terjadi.

Baca Selengkapnya

BKKBN Minta Keluarga Berperan Mencegah Judi Online

10 hari lalu

BKKBN Minta Keluarga Berperan Mencegah Judi Online

Keluarga adalah sistem sosial terdekat yang dapat mengawasi dan membina anggotanya untuk tidak bermain judi online.

Baca Selengkapnya