Viral Mabuk Kecubung, Pakar Ungkap Alasan Tanaman Ini Tak Lagi Digunakan untuk Obat Tradisional

Reporter

Antara

Senin, 15 Juli 2024 21:54 WIB

Buah Kecubung Bisa Membuat Halusinasi? Begini Penjelasannya

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini muncul kabar viral sebanyak 47 orang telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Kalimantan Selatan, karena diduga mengalami mabuk buah kecubung, dua di antaranya meninggal dunia. Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) mengatakan kecubung sudah tidak digunakan lagi sebagai obat tradisional karena efek sampingnya yang berbahaya.

“Sekarang ini kecubung tidak dianjurkan lagi sebagai obat tradisional dan digolongkan sebagai tanaman beracun,” kata Ketua PDPOTJI Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, Senin, 15 Juli 2024.

Menanggapi kasus mabuk kecubung yang terjadi di Kalimantan Selatan, Inggrid menuturkan sebelumnya beberapa bagian tanaman kecubung memang biasa digunakan sebagai obat tradisional untuk kehidupan sehari-hari. Tanaman yang memiliki bentuk seperti terompet itu dulu banyak digunakan sebagai obat untuk menambah stamina dan meredakan nyeri pada bagian tubuh tertentu. Contohnya penggunaan daun kecubung yang diremas kemudian ditempelkan di atas kulit yang ototnya mengalami pegal linu.

Daun kecubung yang telah diremas itu juga bisa ditempelkan ke dahi untuk meredakan sakit kepala. Sayangnya, tidak semua orang bisa tahan efek samping kecubung yang dapat menimbulkan halusinasi, meningkatkan gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung, sampai mengalami kematian.

“Efek dan durasinya itu bisa berbeda-beda pada setiap orang. Jadi walaupun tidak diminum dan hanya ditempel, pada beberapa orang bisa menimbulkan psikoaktif. Ini yang berbahaya,” ucap Inggrid.

Advertising
Advertising

Hanya jadi tanaman hias
Ia juga menjelaskan hal tersebut membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang peredarannya. Kini, kecubung hanya dapat ditemukan di area sekitar hutan. Kalau pun ditanam, penggunaannya hanya sebatas tanaman hias karena tumbuhan itu memiliki warna bunga yang indah seperti putih atau ungu. Ia pun mengimbau masyarakat tidak sekali-kali mengonsumsi kecubung, bahkan sampai membuat oplosan dari buah tanaman tersebut, agar tidak mengalami efek zat skopolamin yang terkandung di dalamnya.

Sementara kepada pemerintah, ia mengharap agar pihak yang berwenang segera melakukan kajian mendalam dan membuat regulasi khusus pada kecubung karena kasus yang ditemukan baru-baru ini telah memakan korban jiwa. Misalnya, membatasi penanaman kecubung untuk meminimalisasi jumlah orang yang mengonsumsinya dan menderita keracunan.

“Kemudian bagi yang sudah tahu informasi soal kecubung, mohon bantu mengedukasi atau memberikan informasi kepada keluarga dan teman agar tidak coba-coba,” pesannya.

Pilihan Editor: Ini Alasan Buah Kecubung Sebabkan Efek Halusinasi

Berita terkait

Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

6 hari lalu

Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?

Baca Selengkapnya

Setelah Makan Mi Instan Dicampur Kecubung, Santri Ditemukan Tewas Mengambang di PLTA Ubrug

19 hari lalu

Setelah Makan Mi Instan Dicampur Kecubung, Santri Ditemukan Tewas Mengambang di PLTA Ubrug

Seorang santri bernama M. Yusuf ditemukan tewas mengambang di pintu air PLTA Ubrug, Kampung Cikuya, Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Istana Pantau Penyelidikan Kasus Keracunan Petugas Pengamanan Jokowi

21 hari lalu

Istana Pantau Penyelidikan Kasus Keracunan Petugas Pengamanan Jokowi

Istana Kepresidenan masih memperdalam informasi puluhan petugas pengamanan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Jawa Barat yang mengalami keracunan.

Baca Selengkapnya

Puluhan Petugas Pengamanan Kunjungan Jokowi ke Jawa Barat Keracunan Nasi Box

21 hari lalu

Puluhan Petugas Pengamanan Kunjungan Jokowi ke Jawa Barat Keracunan Nasi Box

Istana Kepresidenan masih memperdalam kasus keracunan petugas pengamanan kunjungan Jokowi ke Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari?

26 hari lalu

Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari?

Pepaya dapat dimakan setiap hari dan bermanfaat bagi tubuh asalkan masih dalam batas wajar.

Baca Selengkapnya

5 Tanaman Hias Tahan Panas yang Cantik dan Cocok untuk Taman Rumah

27 hari lalu

5 Tanaman Hias Tahan Panas yang Cantik dan Cocok untuk Taman Rumah

Tanaman tahan panas cocok dipilih untuk tanaman di halaman rumah, mengingat Indonesia memiliki iklim kemarau. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Kucing Tidak Boleh Diberi Makan Bawang?

28 hari lalu

Mengapa Kucing Tidak Boleh Diberi Makan Bawang?

Keracunan bawang menyebabkan gangguan perut yang signifikan dan kerusakan pada sel darah merah kucing.

Baca Selengkapnya

Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

30 hari lalu

Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Interaksi antara obat dan makanan bisa mengubah cara kerja obat tersebut secara drastis.

Baca Selengkapnya

Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

31 hari lalu

Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

Alan Efendhi melakukan pemberdayaan masyarakat untuk budidaya aloe vera di Gunungkidul, Yogyakarta. Ini kisah merintis hingga suksesnya.

Baca Selengkapnya

Melalui Inovasi Bioteknologi Tanaman Hias, Aziz Purwanto Raih Gelar Guru Besar di UGM

40 hari lalu

Melalui Inovasi Bioteknologi Tanaman Hias, Aziz Purwanto Raih Gelar Guru Besar di UGM

Aziz Purwanto dosen Fakultas Pertanian UGM meraih gelar Guru Besar melalui inovasi bioteknologi tanaman hias.

Baca Selengkapnya