Ahli Gizi Ini Bilang Penderita Diabetes Dianjurkan Tidak Berlebihan Makan Buah, Mengapa?

Selasa, 23 Juli 2024 19:30 WIB

Ilustrasi makanan untuk pasien diabetes (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Inti Makaryani, menyarankan agar penderita diabetes tidak mengonsumsi buah secara berlebihan karena dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

"Buah boleh dikonsumsi, tapi kalau berlebihan bisa menyebabkan kadar gula darah karena tidak semuanya akan digunakan oleh tubuh. Kemudian, kalau berlebihan, dia (gula) juga akan diubah menjadi lemak," ujarnya dalam diskusi daring yang dikutip dari Antara, Senin, 22 Juli 2024.

Ia menambahkan bahwa penderita diabetes sebaiknya memilih buah-buahan yang seratnya larut dalam air seperti jeruk, apel, jambu biji, pir, tin, dan beri-berian. Inti menyatakan bahwa penderita diabetes perlu menerapkan pola makan yang seimbang dan menyesuaikan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh setiap harinya.

"Jadi itu perlu menjadi perhatian utama untuk diabetes. Tidak hanya asupan karbohidratnya saja, tapi juga lemak harus dikontrol," katanya seperti dikutip dari Antara.

"Bukan berarti ketika dibolehkan boleh dikonsumsi sebanyak mungkin. Jadi, kalau diabetes itu pada prinsipnya tetap total, jumlah, jenis, semuanya harus sama, harus pas dan sesuai (kebutuhan)," ia menjelaskan.

Advertising
Advertising

Dilansir dari Healthline, diabetes melitus adalah sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah secara kronis. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengatur kadar gula darah dengan membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Ada beberapa jenis diabetes melitus yang umum, yaitu:

1. Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel beta di pankreas yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh hampir atau sama sekali tidak dapat memproduksi insulin. Penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin harian atau penggunaan pompa insulin untuk mengelola kadar gula darah mereka. Penyebab pasti dari diabetes tipe 1 tidak diketahui, tetapi faktor genetik dan lingkungan, seperti infeksi virus, dapat berperan.

2. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah bentuk diabetes yang lebih umum dan biasanya berkembang seiring waktu. Kondisi ini terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau pankreas tidak memproduksi cukup insulin untuk mempertahankan kadar glukosa darah yang normal. Faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 meliputi obesitas, gaya hidup yang tidak aktif, usia lanjut, dan riwayat keluarga dengan diabetes. Pengelolaan diabetes tipe 2 sering kali melibatkan perubahan gaya hidup, seperti diet sehat, peningkatan aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan oral atau insulin jika diperlukan.

3. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional terjadi pada beberapa wanita selama kehamilan. Kondisi ini biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi wanita yang mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Diabetes gestasional dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi yang sedang berkembang, sehingga penting untuk memantau dan mengelola kadar gula darah selama kehamilan.

Selain ketiga jenis utama tersebut, ada juga bentuk lain dari diabetes, seperti diabetes monogenik yang disebabkan oleh mutasi gen tunggal dan diabetes terkait dengan kondisi medis atau pengobatan tertentu.

Diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik, termasuk penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke), kerusakan saraf (neuropati), kerusakan ginjal (nefropati), kerusakan mata (retinopati), dan masalah kaki yang dapat menyebabkan amputasi.

Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka secara teratur, mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh tenaga medis, dan melakukan perubahan gaya hidup yang sehat.

Pilihan editor: Seri Diabetes: Ragam 10 Makanan Bisa Turunkan Kadar Gula Darah

Berita terkait

Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

1 hari lalu

Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

Para peneliti mencatat adanya korelasi langsung antara jumlah makanan ultra proses dalam diet dan risiko diabetes tipe 2

Baca Selengkapnya

Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

15 hari lalu

Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

Penderita diabetes melitus diminta memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis.

Baca Selengkapnya

Apakah Prediabetes Bisa Disembuhkan?

23 hari lalu

Apakah Prediabetes Bisa Disembuhkan?

Prediabetes adalah sinyal awal bahwa tubuh Anda mengalami peningkatan kadar insulin.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

33 hari lalu

Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

Riset mengindikasikan paparan zat kimia TCDF turut berkontribusi pada epidemi gangguan metabolik, seperti obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Prediabetes? Memahami Risiko dan Strategi untuk Mencegah Diabetes Tipe 2

38 hari lalu

Apa Itu Prediabetes? Memahami Risiko dan Strategi untuk Mencegah Diabetes Tipe 2

Salah satu kondisi yang semakin banyak dibicarakan adalah prediabetes. Apa kaitannya dengan diabetes tipe 2?

Baca Selengkapnya

Orang yang Berisiko Lebih Tinggi Mengalami Pradiabetes

39 hari lalu

Orang yang Berisiko Lebih Tinggi Mengalami Pradiabetes

Pradiabetes dapat dialami siapa saja yang tidak dapat menjaga kehidupan sehat. Namun, pradiabetes lebih tinggi menyerang beberapa orang yang memiliki risiko tertentu.

Baca Selengkapnya

Diabetes Anak: Kenali Risiko Diabetes Melitus di Usia Belia

55 hari lalu

Diabetes Anak: Kenali Risiko Diabetes Melitus di Usia Belia

Selama satu dekade terakhir, terdapat peningkatan signifikan dalam kasus diabetes anak, terutama diabetes tipe 1.

Baca Selengkapnya

Penderita Diabetes Boleh Makan Nasi dan Seafood, Ahli Gizi Sebut Syaratnya

58 hari lalu

Penderita Diabetes Boleh Makan Nasi dan Seafood, Ahli Gizi Sebut Syaratnya

Ahli gizi menepis mitos gizi terkait penderita diabetes tidak boleh makan nasi sepenuhnya, juga seafood. Boleh dimakan tapi ada syaratnya.

Baca Selengkapnya

Saran Konsumsi Buah buat Penderita Diabetes dari Ahli Gizi

59 hari lalu

Saran Konsumsi Buah buat Penderita Diabetes dari Ahli Gizi

Penderita diabetes diminta tidak berlebihan mengonsumsi buah karena bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah.

Baca Selengkapnya

Bahaya Rutin Mengonsumsi Pemanis Buatan, Diabetes sampai Penyakit Jantung

59 hari lalu

Bahaya Rutin Mengonsumsi Pemanis Buatan, Diabetes sampai Penyakit Jantung

Meski disebut rebih rendah kalori dibanding gula, rutin mengonsumsi pemanis buatan berisiko buat kesehatan, termasuk diabetes dan penyakit jantung.

Baca Selengkapnya