Tokoh Inspiratif: Rengkuh Banyu Mahandaru, Dari Pelepah Pinang Turun ke Wadah Ramah Lingkungan

Reporter

Dwi Arjanto

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 15 Agustus 2024 08:29 WIB

Inisiator dan pendiri Plepah, Rengkuh Banyu Mahandaru. TEMPO/DA

TEMPO.CO, Jakarta - Limbah pertanian pelepah Pinang membawa Rengkuh Banyu Mahandaru menjadi pemenang SATU Indonesia Awards 2023 sebagai salah satu Tokoh Inspiratif. Pria kelahiran Garut, 26 Juli 1991 ini merupakan pendiri dan inisiator Plepah yang berfokus pada inisiatif pemberdayaan masyarakat di area konservasi melalui pengolahan produk hasil hutan non-kayu berupa limbah pertanian pohon Pinang.

Rengkuh Banyu gelisah melihat masifnya penggunaan wadah styrofoam yang dapat merusak lingkungan sekitar jika tidak dikelola secara baik dan benar.

“Inisiatif ini, di luar isu lingkungan adalah upaya meningkatkan nilai tambah dari limbah pertanian. Dulu orang mungkin tidak terfokus untuk melihat bahwa sektor pertanian adalah penyumbang emisi karbon tertinggi,” ujar Rengkuh Banyu saat ditemui Tempo, 8 Agustus 2024, soal awal terjun memanfaatkan pelepah Pinang.

Kelompok Plepah berkeliling dan melihat langsung para petani, khususnya di Jambi, Sumatera Selatan dan area lain menanam Pinang sebagai komoditi sampingan. Yang utama adalah tanaman kelapa sawit dan karet. Kebun Pinang biasnya sebagai pembatas kebun utama. Buah Pinang biasanya di ekspor ke India dan Cina. Area kebun Pinang di Sumatera totalnya sekitar 150.000 hektar. Terkonsentrasi di Jambi dan Sumatera Selatan.

Pada Desember 2018, fokus awal Plepah di Sumatera khususnya Desa Teluk Kulbi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi dan Desa Mendis, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Plepah mengembangkan dan memproduksi produk kemasan ramah lingkungan seperti piring, mangkok dan kontainer makanan dengan memanfaatkan limbah agrikultur pelepah Pohon Pinang.

Dengan latar belakang sarjana Desain Produk di Institut Teknologi Bandung, Rengkuh membangun program tersebut juga mengembangkan dan memproduksi mesin tepat guna untuk mengoptimalkan produksi piring dan kontainer makanan dari pelepah Pinang.

Data terbaru di 2024 luasan kebun Pinang berkurang karena harga buah Pinang turun. Pohon-pohon Pinang yang ditanam 2010-2011 yang menua mestinya dilakukan penanaman kembali, tapi mereka berganti haluan ke Kelapa Sawit karena harga lebih stabil.

Selain itu, tim membangun ekosistem bisnis yang kokoh melalui kemitraan bersama usaha-usaha yang peduli terhadap isu lingkungan dan sosial.

Advertising
Advertising

Sejak awal didirikan, Plepah menggunakan pendekatan desain untuk menelisik dan mengatasi masalah sosial yang kompleks serta mengembangkan inovasi guna menghadirkan perubahan yang berkelanjutan. Keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat merupakan fokus terdepan Plepah.

Berita terkait

Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

20 hari lalu

Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

Satgas Karhutla dan semua pihak harus segera mengatasi Kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Ketua DPRD Jambi mengimbau masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar hutan.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi

28 hari lalu

Hutama Karya Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi

PT Hutama Karya (Persero) melanjutkan proyek pembangunan jalan tol penghubung Sumatera Selatan dan Jambi.

Baca Selengkapnya

Eks Kadis di Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

28 hari lalu

Eks Kadis di Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

Eks Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Musi Banyuasin jadi tersangka korupsi internet desa senilai Rp25,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

31 hari lalu

Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

Berkunjung ke Gunungkidul, Yogyakarta bisa kunjungi destinasi wisata alternatif selain pantai. Ada Aloe land, Kampung Edukasi Aloe Vira.

Baca Selengkapnya

Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

31 hari lalu

Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

Alan Efendhi melakukan pemberdayaan masyarakat untuk budidaya aloe vera di Gunungkidul, Yogyakarta. Ini kisah merintis hingga suksesnya.

Baca Selengkapnya

Kejati Sumsel Kembali Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

35 hari lalu

Kejati Sumsel Kembali Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

Kejati Sumsel menangkap Kepala Cabang PT Info Media Solusi Net dan Kasi Program Pembangunan Ekonomi Desa terkait korupsi internet desa

Baca Selengkapnya

Nakhoda Kapal Tongkang Batu Bara Jadi Tersangka Ambruknya Jembatan di Sumsel

35 hari lalu

Nakhoda Kapal Tongkang Batu Bara Jadi Tersangka Ambruknya Jembatan di Sumsel

Kapal tongkang batu bara menabrak Jembatan Lalan di Musi Banyuasin Sumsel hingga amruk.

Baca Selengkapnya

Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

35 hari lalu

Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

Program tersebut juga mengembangkan dan memproduksi mesin tepat guna untuk mengoptimalkan produksi piring dan kontainer makanan dari pelepah Pinang.

Baca Selengkapnya

Pemkab Muba Investigasi Jembatan Roboh Ditabrak Tongkang Batu Bara, 5 Orang Hilang

36 hari lalu

Pemkab Muba Investigasi Jembatan Roboh Ditabrak Tongkang Batu Bara, 5 Orang Hilang

Investigasi jembatan roboh di Kabupaten Musi Banyuasin itu akan dilakukan dalam satu pekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Nakhoda dan ABK Tongkang Batu Bara yang Tabrak Jembatan Hingga Ambruk di Sumsel

37 hari lalu

Polisi Tangkap Nakhoda dan ABK Tongkang Batu Bara yang Tabrak Jembatan Hingga Ambruk di Sumsel

Tongkang batu bara menabrak jembatan hingga roboh di Musi Banyuasin, Sumsel. Akibatnya, lima orang hilang dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya