Tokoh Inspiratif: Rengkuh Banyu Mahandaru, Dari Pelepah Pinang Turun ke Wadah Ramah Lingkungan

Reporter

Dwi Arjanto

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 15 Agustus 2024 08:29 WIB

Inisiator dan pendiri Plepah, Rengkuh Banyu Mahandaru. TEMPO/DA


Oleh karena itu, Plepah menggunakan pendekatan etnografi sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, sebagai fondasi dalam memastikan keberlangsungan dampak yang diharapkan. Plepah mendorong metode Disruptive Design yang berfokus pada kemampuan berempati untuk menghasilkan pemahaman dan solusi yang berkelanjutan dan tepat guna.

Dalam perjalanannya, Plepah menemukan dan mempelajari potensi pelepah pinang untuk menjawab tantangan isu lingkungan. Program ini berdiri sejak tahun 2018.

Rengkuh menyebutkan, biasanya para petani punya 2-3 hektar kebun Pinang, bisa menghasilkan 5-10 kilogram pelepah yang jatuh dari pohonnya setiap hari. Setelah dikumpulkan kemudian masuk pabrik. Teknik pemrosesan sederhana, dibikin menjadi wadah makanan menggunakan alat cetak pemanas.

“Pertama disterilkan lalu dipres atau dicetak dengan mesin khusus. Tak ada tambahan bahan lain. Satu lembar pelepah biasanya bisa dicetak menjadi 3-4 piring dengan tutupnya. Kalau dijadikan kontainer makanan seperti piring Hokben bisa 2-3 biji,” kata Rengkuh.

Awalnya mereka hanya memproduksi 500 pcs per bulan sambil terus melakukan riset dan pengembangan produksi. Omset Plepah sudah miliaran rupiah dengan kapasitas produksi sempat mencapai 120.000 pcs per bulan dari 3 pabriknya yang tersebar.

Plepah dirintis dengan modal pribadi Rp 100 juta melalui entitas bisnis PT Jentera Garda Futura. Perusahaan ini didirikan oleh tiga orang yang memiliki latar belakang Desain Produk yaitu Almira Zulfikar, Fadhlan Makarim, dan Rengkuh Banyu Mahandaru. Ketiganya tergabung dalam Footloose Initiative, organisasi multidisiplin yang berfokus pada inovasi sosial dan lingkungan.

Pemrosean pencetakan pelepah Pinang menjadi wadah makanan setelah proses sterilisasi dengan sinar UV, di pabrik Plepah, Tanjung Jabung Barat, Jambi dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dok: Plepah

Awalnya tertarik untuk untuk mengimplementasikan design thinking pada masyarakat. Ketika Itu tahun 2018, Badan Ekonomi Kreatif menugaskan mereka memberikan edukasi, pendampingan dan eksplorasi bersama pelaku kreatif di daerah-daerah Indonesia. Saat melakukan interaksi dengan masyarakat di daerah mereka menyadari ada banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan mengoptimalkan nilai-nilai lokal.

Mereka menggunakan pendekatan design thinking dan human centered design untuk menelisik dan mengatasi masalah sosial yang kompleks di seluruh sektor serta mengembangkan ide-ide inovatif untuk menghadirkan sebuah perubahan yang berkelanjutan. Salah satu hasilnya adalah pemberdayaan masyarakat di area konservasi melalui pengolahan produk non-kayu dan limbah agrikultur.

Yang membedakan profesi ketiganya dengan peran mereka di program ini adalah dalam proses pengembangan program/produk. Ketiganya mengikuti proses dari awal hingga akhir. Bukan hanya dalam proses mendesain, tetapi juga dalam tahap riset, pengembangan ide, produksi, hingga pemasaran walaupun masing-masing memiliki porsi tugas yang berbeda.

Di hulu Plepah menyajikan model bisnis berkelanjutan bagi BUMDes/Koperasi yang membantu perekonomian masyarakat melalui inovasi dari komoditas lokal. Sepanjang proses, Rengkuh dan tim menyatukan dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satu yang memberikan dukungan secara langsung dalam bentuk fasilitas ialah Pemerintah Daerah Musi Banyuasin.

Berita terkait

Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

20 hari lalu

Antisipasi Kabut Asap Kebakaran Hutan, Ketua DPRD Jambi: Jangan Lengah

Satgas Karhutla dan semua pihak harus segera mengatasi Kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Ketua DPRD Jambi mengimbau masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar hutan.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi

28 hari lalu

Hutama Karya Lanjutkan Proyek Jalan Tol Penghubung Sumatera Selatan dan Jambi

PT Hutama Karya (Persero) melanjutkan proyek pembangunan jalan tol penghubung Sumatera Selatan dan Jambi.

Baca Selengkapnya

Eks Kadis di Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

28 hari lalu

Eks Kadis di Musi Banyuasin Jadi Tersangka Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

Eks Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Musi Banyuasin jadi tersangka korupsi internet desa senilai Rp25,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

31 hari lalu

Aloe Land Kampung Edukasi Aloe Vera di Nglipar, Alternatif Wisata di Gunungkidul

Berkunjung ke Gunungkidul, Yogyakarta bisa kunjungi destinasi wisata alternatif selain pantai. Ada Aloe land, Kampung Edukasi Aloe Vira.

Baca Selengkapnya

Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

31 hari lalu

Wirausaha Aloe Vera Alan Efendhi Bukan Sekadar Tanaman Hias Lidah Buaya Biasa

Alan Efendhi melakukan pemberdayaan masyarakat untuk budidaya aloe vera di Gunungkidul, Yogyakarta. Ini kisah merintis hingga suksesnya.

Baca Selengkapnya

Kejati Sumsel Kembali Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

35 hari lalu

Kejati Sumsel Kembali Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Internet Desa Senilai Rp25,8 Miliar

Kejati Sumsel menangkap Kepala Cabang PT Info Media Solusi Net dan Kasi Program Pembangunan Ekonomi Desa terkait korupsi internet desa

Baca Selengkapnya

Nakhoda Kapal Tongkang Batu Bara Jadi Tersangka Ambruknya Jembatan di Sumsel

35 hari lalu

Nakhoda Kapal Tongkang Batu Bara Jadi Tersangka Ambruknya Jembatan di Sumsel

Kapal tongkang batu bara menabrak Jembatan Lalan di Musi Banyuasin Sumsel hingga amruk.

Baca Selengkapnya

Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

35 hari lalu

Profil Rengkuh Banyu Mahandaru, Inisiator Plepah Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

Program tersebut juga mengembangkan dan memproduksi mesin tepat guna untuk mengoptimalkan produksi piring dan kontainer makanan dari pelepah Pinang.

Baca Selengkapnya

Pemkab Muba Investigasi Jembatan Roboh Ditabrak Tongkang Batu Bara, 5 Orang Hilang

36 hari lalu

Pemkab Muba Investigasi Jembatan Roboh Ditabrak Tongkang Batu Bara, 5 Orang Hilang

Investigasi jembatan roboh di Kabupaten Musi Banyuasin itu akan dilakukan dalam satu pekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Nakhoda dan ABK Tongkang Batu Bara yang Tabrak Jembatan Hingga Ambruk di Sumsel

37 hari lalu

Polisi Tangkap Nakhoda dan ABK Tongkang Batu Bara yang Tabrak Jembatan Hingga Ambruk di Sumsel

Tongkang batu bara menabrak jembatan hingga roboh di Musi Banyuasin, Sumsel. Akibatnya, lima orang hilang dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya