Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

Reporter

Antara

Jumat, 16 Agustus 2024 14:46 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar bidang aritmia di Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi Sp.JP(K) mengatakan banyak pasien atrial fibrilasi (AF) atau gangguan irama jantung di Indonesia masih usia produktif atau 40-65 tahun.

“Pasien AF kita paling tinggi itu usia 40 sampai 65, ini artinya apa? Ini adalah manusia-manusia produktif yang berada di puncak karir dan mereka adalah para kepala keluarga. Bayangkan kalau manusia-manusia ini mengalami stroke,” kata Yoga dalam dalam pemaparan hubungan gangguan irama jantung dengan stroke di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), umur 40-60 tahun merupakan rentang usia yang masih muda jika dibandingkan dengan data global di mana AF banyak diderita usia 60 tahun ke atas. Yoga juga mengatakan atrial fibrilasi merupakan penyakit karena usia sehingga semakin tua, risiko terjadinya atrial fibrilasi semakin tinggi dan menyebabkan risiko stroke semakin tinggi juga. Contohnya di Amerika Serikat, penderita atrial fibrilasi berusia 60 tahun ke atas sekitar 0,2-2 persen sementara pada usia 80 tahun 40 persen.

“Bukan hanya dokter dan teman-teman perawat yang kerepotan tapi keluarganya juga kerepotan, beban sosial yang akan terjadi dengan stroke. Jadi ini berdasarkan aspeknya AF saja, belum menyebabkan stroke dan yang lain,” paparnya.

Perlunya skrining
Ia juga mengatakan sebesar 46 persen gangguan irama jantung tidak memiliki gejala khas atau asimptomatik dan baru bisa diketahui dengan melakukan pemeriksaan dokter atau skrining EKG. Sementara 60 persen pasien atrial fibrilasi yang tidak bergejala mengalami stroke. Karena itu, Yoga menyarankan rumah sakit dan tenaga kesehatan menyediakan skrining secara oportunistik atau sistematik agar masyarakat bisa mengetahui risiko atrial fibrilasi.

Advertising
Advertising

“Oportunistik misalnya dilakukan di Rumah Sakit Siloam minggu lalu, membuka stan di lobi, semua orang yang datang ke rumah sakit untuk berbagai keperluan tapi di EKG yang simpel dan for free dan ketahuan beberapa ditemukan adanya aritmia,” jelasanya.

Namun ia lebih menyarankan untuk melakukan deteksi secara sistematik, yakni mencari tahu secara lebih detail yang berfokus pada deteksi atrial fibrilasi dan juga kemungkinan penyakit jantung untuk usia 65 tahun ke atas, seperti yang disarankan Asia Pacific Heart Rhythm Society (APHRS).

“Ayo kita skrining, jangan sampai tidak tahu bahwa kita AF. Jangan sampai kita baru tahu AF ketika kita skrining terlambat,” ajak Yoga.

Pilihan Editor: 2 Masalah di Tangan yang Mengindikasikan Masalah Jantung

Berita terkait

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

1 hari lalu

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

Banyak kalangan berusia 20 tahun ke atas sudah memiliki riwayat sakit jantung. Dokter jantung ungkap penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

1 hari lalu

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Diagnosis dan Penilaian Kebutuhan PCI untuk Penanganan Serangan Jantung

1 hari lalu

Diagnosis dan Penilaian Kebutuhan PCI untuk Penanganan Serangan Jantung

Diagnosis dan penilaian kebutuhan PCI melibatkan serangkaian prosedur untuk menentukan apakah PCI adalah opsi terbaik untuk pasien serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Memahami Prosedur PCI untuk Serangan Jantung Akut

1 hari lalu

Memahami Prosedur PCI untuk Serangan Jantung Akut

Salah satu keuntungan utama PCI adalah kemampuan untuk dilakukan secara darurat, yang merupakan langkah penting ketika terjadi serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

3 hari lalu

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak

Baca Selengkapnya

Bupati Serang Resmikan Klinik Utama Jantung Pertama di Kabupaten Serang

4 hari lalu

Bupati Serang Resmikan Klinik Utama Jantung Pertama di Kabupaten Serang

Klinik khusus penyakit jantung milik Hasna Medika Grup ini menjadi yang pertama di Kabupaten Serang.

Baca Selengkapnya

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

4 hari lalu

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke.

Baca Selengkapnya

Memahami Aritmia Bersama Spesialis Jantung dari RS Siloam TB Simatupang

6 hari lalu

Memahami Aritmia Bersama Spesialis Jantung dari RS Siloam TB Simatupang

Di era modern saat ini, teknologi medis telah berkembang pesat, memberikan berbagai metode diagnostik dan perawatan yang lebih efektif untuk aritmia jantung.

Baca Selengkapnya

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

6 hari lalu

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

7 hari lalu

Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

Statin adalah obat yang paling banyak diresepkan untuk membantu mencegah penyakit jantung.

Baca Selengkapnya