Dokter Jantung Sebut Pentingnya Kampanye Antirokok untuk Kurangi Perokok Remaja

Reporter

Antara

Sabtu, 17 Agustus 2024 17:27 WIB

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/George Morina

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah perokok aktif terus bertambah. Data SKI 2023 menunjukkan kelompok usia 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak (56,5 persen), diikuti usia 10-14 tahun (18,4 persen).

Spesialis jantung dan pembuluh darah Mega Febrianora menjelaskan kampanye antirokok bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah bertambahnya perokok, khususnya di kalangan remaja.

“Coba buat campaign baru, misalnya, 'Keren tanpa merokok', dan itu dilakukan oleh para remaja," kata Mega dalam diskusi daring yang digelar Kementerian Kesehatan dengan tajuk "Merdeka dari Asap Rokok" di pada Jumat, 16 Agustus 2024.

Apalagi kalau yang melakukan antirokok itu remaja putri. "Karena remaja putri incaran remaja putra. Mereka juga sedang masa puber. Itu mungkin cara paling taktikal," jelasnya.

Mega menilai metode melarang atau hanya sekedar memberitahu dampak negatif rokok tak cukup efektif untuk mencegah remaja mencoba rokok. Bahkan, banyak remaja yang umumnya semakin dilarang maka rasa ingin tahunya semakin tinggi. Karena itu, membuat kampanye atau tren baru tentang hidup tanpa rokok dapat menjadi cara yang bisa dicoba.

Advertising
Advertising

Pentingnya peran sekolah
Selain itu, sekolah dan keluarga juga memiliki peran besar dalam mendukung remaja agar tidak merokok. Apabila remaja hidup di lingkungan yang menormalisasi kebiasaan merokok maka akan lebih sulit membuatnya tak mencoba rokok. Hal ini justru akan membentuk pola pikir merokok adalah kebiasaan yang wajar, apalagi di kalangan laki-laki.

Mega juga mengimbau remaja agar tak terjerumus dalam lingkaran pertemanan yang tidak sehat sebab saat ini ada pula sebutan social smoker di kalangan generasi muda dan mereka hanya merokok saat sedang berkumpul dengan teman-teman demi harga diri.

"Masih banyak lingkungan pertemanan yang positif. Misalnya, sekarang lagi tren grup lari. Itu lebih sehat daripada ikut-ikutan tren merokok," ujarnya.

Mega menjelaskan, saat ini sudah terdapat pula beberapa peraturan baru yang diharapkan bisa menurunkan jumlah perokok di Indonesia. "Kita punya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Itu dikatakan bahwa usia minimal merokok dinaikkan dari 18 menjadi 21 tahun," tegasnya.

Pilihan Editor: Sebab PP Kesehatan Berpeluang Kurangi Angka Perokok Remaja

Berita terkait

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

10 jam lalu

Dokter Ungkap Alasan Banyak Anak Muda yang Sakit Jantung

Banyak kalangan berusia 20 tahun ke atas sudah memiliki riwayat sakit jantung. Dokter jantung ungkap penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Pasuruan, Komitmen Memberantas Rokok Ilegal

2 hari lalu

Kabupaten Pasuruan, Komitmen Memberantas Rokok Ilegal

Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama Bea Cukai Pasuruan dan pihak terkait berupaya mengamankan hak-hak negara atas barang kena cukai, sekaligus melindungi masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Pengusaha Menolak Aturan Rokok Eceran di PP Kesehatan

3 hari lalu

3 Alasan Pengusaha Menolak Aturan Rokok Eceran di PP Kesehatan

Dari sudut pandang pengusaha, aturan baru terkait rokok dalam PP Kesehatan dianggap dapat membawa dampak negatif bagi industri dan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

5 hari lalu

Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.

Baca Selengkapnya

Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

6 hari lalu

Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.

Baca Selengkapnya

Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

6 hari lalu

Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

6 hari lalu

Aturan Pengamanan Produk Tembakau Dinilai Bisa Picu PHK Massal

Ketua Umum FSP RTMM - SPSI mengatakan aturan pengamanan produk tembakau dan rokok elektrik mengancam 6 juta pekerja di sektor industri hasil tembakau.

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Terlibat Tawuran Maut di Palmerah Terancam 12 Tahun Penjara

7 hari lalu

Dua Remaja Terlibat Tawuran Maut di Palmerah Terancam 12 Tahun Penjara

Tawuran yang terjadi di Palmerah mengakibatkan seorang remaja tewas akibat luka sayatan benda tajam di bagian leher

Baca Selengkapnya

Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

12 hari lalu

Gedung Asrama di Kenya Kebakaran, 17 Remaja Tewas

Citizen Televisi mewartakan api membakar sampai hangus para korban hingga sulit dikenali. Penyebab kebakaran masih diinvestigasi

Baca Selengkapnya

GAPPRI: PP Nomor 28 Tahun 2024 Ancam Kelangsungan Industri Kretek Nasional

19 hari lalu

GAPPRI: PP Nomor 28 Tahun 2024 Ancam Kelangsungan Industri Kretek Nasional

Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) menilai terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 berdampak bagi industri kretek.

Baca Selengkapnya