Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

Reporter

Haura Hamidah

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 12 September 2024 10:04 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil uji klinis menunjukkan obat penurun kolesterol bisa membantu mengurangi risiko gagal jantung (penyakit jantung) pada orang dengan limfoma yang menerima obat kemoterapi. Jenis obat yang digunakan disebut antrasiklin.

Hal tersebut dikutip dari National Cancer Institute. Antrasiklin, seperti dosorubisin digunakan untuk mengobati banyak jenis kanker. Namun, obat jenis ini mampu memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah yang berpotensi menyebabkan gagal jantung.

Dalam uji coba, atorvastatin (Lipitor) ditemukan bisa mengurangi risiko beberapa perubahan jantung yang terkait dengan gagal jantung di antara pasien yang diobati antra siklin. Atorvastatin adalah jenis statin yang paling sering diresepkan, yaitu golongan obat penurun kolesterol yang digunakan untuk membantu mencegah penyakit jantung.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di JAMA, dapat mendukung penggunaan atorvastatin pada beberapa pasien dengan limfoma yang berisiko mengalami masalah jantung karena pengobatan dengan kemoterapi berbasis antrasiklin.

"Kami yakin bahwa beberapa pasien limfoma yang diobati dengan jenis obat kanker tertentu yang disebut antrasiklin dapat memperoleh manfaat dari terapi statin," kata salah satu pemimpin studi Tomas Neilan, MD, dari Rumah Sakit Umum Massachusetts yang dikutip dari National Cancer Institute.

Kemudian, Neilan pun menambahkan bahwa bagi orang yang sudah mengonsumsi statin ketika mereka didiagnosis menderita limfoma, hasil baru ini akan mendukung kelanjutan pemberian statin selama kemoterapi berbasis antrasiklin. Namun, Neilan mengatakan bahwa penemuan tersebut hanya berlaku untuk pasien dengan limfoma, sebab penelitian serupa belum dilakukan untuk pasien kanker lainnya.

Advertising
Advertising

Efek Samping Pengobatan Kanker terhadap Jantung

Antrasiklin yang meliputi daunorubisin, doksosubisin dan epirubisin merusak DNA dalam sel kanker yang menyebabkan sel tersebut mati.

"Antrasiklin adalah golongan obat kanker yang sangat kuat yang telah digunakan sejak 1970-an," tutur salah satu pemimpin studi Marielle Scherrer-Crosbie, MD, Ph.D., dari Rumah Sakit Universitas Pennsylvania di Philadelphia.

Selain itu, Marielle Sherrer-Crosbie menambahkan obat-obatan ini merupakan bagian dari program kemoterapi standar yang digunakan terutama untuk mengobat beberapa jenis kanker payudara, limfoma, leukemia, dan sarkoma. Menurut penelitian, dalam kurun waktu satu tahun setelah memulai antrasiklin, sekitar 20 persen pasien dengan limfoma mengalami penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri lebih dari 10 persen. Dalam kurun waktu 5 tahun, hingga 20 persen pasien berisiko tinggi pun mengalami gagal jantung.

Kemudian, adapun penelitian yang dilakukan pada sel dan tikus menunjukkan bahwa statin bisa membantu melindungi jantung selama kemoterapi yang mengandung antrasiklin. Penelitian lainnya dari uji klinis bahwa gagal jantung mungkin lebih jarang terjadi pada penderita kanker yang diobati dengan antrasiklin yang juga teratur mengonsumsi statin untuk penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Hasil dari penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa statin bisa mencegah atau mengurangi keparahan efek samping jantung yang disebabkan oleh kemoterapi yang mengandung antrasiklin. Seorang pejabat medis dan pejabat program di National Heart, Lung, and Blood, Patrice Desvigne-Nickens,MD, mengatakan bahwa belum jelas bagaiaman cara terbaik menggunakan statin pada pasien yang dirawat dengan antrasiklin.

"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan pasien mana yang mungkin mendapat manfaat dari perawatan statin, dosis optimak, dan kapan serta berapa lama statin harus digunakan," tuturnya.

Biologi Kardiotoksisitas

Kemoterapi bisa menyebabkan atau bahkan memperburuk masalah kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, irama jantung abnormal, dan gagal jantung. Jika efek samping jantung terjadi selama perawatan kanker, dokter bisa memutuskan untuk menghentikan atau menghentikan terapi. Gejala tersebut bisa muncul beberapa tahun setelah perawatan kanker.

Obat statin biasanya diresepkan untuk menurunkan kolesterol dan mencegah serangan jantung yang disebabkan oleh penyumbatan di arteri koroner. Namun, atorvastatin bisa bermanfaat bagi penderita limfoma melalui mekanisme yang berbeda.

Dr. Neilan mengatakan "Ketika kami memberikan antrasiklin pada model hewan, kami melihat peradangan pada sel otot jantung dan beberapa sel ini mati,". Selain itu, Dr. Neilan menambahakn bahwa terapi statin bisa membantu meredam efek tersebut. Selain itu, Dr. Neilan juga mengatakan dengan mencegah kerusakan sel otot jantung, atorvastatin bisa membantu mempertahankan fungsi pemompaan jantung.

CANCER GOV
Pilihan editor: 5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

Berita terkait

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

20 jam lalu

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

3 hari lalu

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak

Baca Selengkapnya

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

6 hari lalu

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

9 hari lalu

Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

CT scan dan katerisasi jantung bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah jantung lebih awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

10 hari lalu

5 Langkah Mudah Mencegah Serangan Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

Dengan melakukan langkah-langkah berikut ini, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung tetap optimal.

Baca Selengkapnya

Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

10 hari lalu

Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

Obat statin diberikan kepada pasien penderita penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Perlunya Variasi Olahraga agar Manfaatnya Lebih Maksimal

11 hari lalu

Pakar Sebut Perlunya Variasi Olahraga agar Manfaatnya Lebih Maksimal

Kombinasi olahraga kardio, latihan kekuatan, dan latihan keseimbangan penting dilakukan karena ketiganya saling mendukung. Simak penjelasan pakar.

Baca Selengkapnya

Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

12 hari lalu

Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Studi oleh peneliti di Cina menemukan bahwa tidur pengganti pada akhir pekan bisa mengurangi penyakit jantung sampai 20 persen.

Baca Selengkapnya

Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Janin di Trimester Pertama Kehamilan

13 hari lalu

Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Janin di Trimester Pertama Kehamilan

Cegah penyakit jantung bawaan, kurangi risiko terganggunya perkembangan jantung janin di trimester pertama kehamilan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

13 hari lalu

Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya