Kembalinya 288 Artefak Bersejarah dari Belanda Diharapkan Tingkatkan Edukasi Masyarakat

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 September 2024 16:35 WIB

Sebagian benda bersejarah yang dikembalikan Pemerintah Belanda. Dok. Kemendikbudristek

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik kepulangan 288 artefak bersejarah dari Belanda dalam upaya berkelanjutan untuk memulihkan warisan budaya Indonesia. Pengembalian ini bagian agenda repatriasi yang telah disetujui melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua negara pada 2017.

Kesepakatan repatriasi melibatkan kerjasama intensif antara pemerintah Indonesia dan Belanda serta meliputi studi provenans yang mendalam untuk memastikan keaslian dan asal-usul setiap benda. Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menekankan pentingnya upaya ini dalam pemulihan dan pelestarian identitas nasional.

“Ini bukan sekadar tentang mengembalikan benda-benda tetapi juga memahami dan menyebarkan pengetahuan tentang kekayaan sejarah dan budaya yang telah lama terpisah dari Tanah Air,” ujarnya lewat keterangan yang diterima Tempo.

Proses repatriasi diawali penandatanganan kesepakatan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Eppo Egbert Willem Bruins, di Wereldmuseum Amsterdam. Penandatanganan juga dihadiri para pejabat penting kedua negara, termasuk Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas.

Memahami masa lalu
Artefak yang direpatriasi meliputi berbagai benda dari koleksi Puputan Badung yang diambil selama intervensi Belanda di Bali pada 1906 dan arca-arca bersejarah dari Candi Singhasari di Jawa Timur. Koleksi ini mencakup antara lain satu Arca Ganesha, Arca Brahma, Arca Bhairawa, dan Arca Nandi yang sebelumnya sudah dipulangkan pada repatriasi 2023.

Advertising
Advertising

Dalam rangka menjaga dan memaksimalkan pemanfaatan koleksi repatriasi ini, Dirjen Kebudayaan telah menyusun serangkaian program khusus. Komitmen ini mencakup konservasi dan penelitian terus menerus yang akan dilakukan para ahli.

“Kami akan menyiapkan program pendidikan dan kegiatan interaktif yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai historis dan kebudayaan dari artefak-artefak tersebut,” ungkap Hilmar.

Seluruh koleksi yang berhasil direpatriasi akan dikelola Indonesian Heritage Agency dan dipamerkan dalam rangka pameran kembali Museum Nasional Indonesia yang akan dibuka untuk umum pada15 Oktober 2024. Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah yang telah kembali ke tanah air tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budaya. Hal ini akan memperkuat tujuan Pemerintah Indonesia menjadikan museum dan cagar budaya sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan yang menyenangkan.

Selain itu, penelitian asal-usul yang menyertai proses repatriasi ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam tentang sejarah dan peran benda-benda tersebut dalam konteks peradaban Nusantara.

“Melalui studi ini kita tidak hanya mendapatkan kembali artefak-artefak tersebut tetapi juga memperkaya pemahaman tentang masa lalu kita, memungkinkan generasi saat ini dan yang akan datang untuk menghargai lebih dalam warisan budaya yang kita miliki,” tambah Hilmar.

Dirjen Kebudayaan berharap proses repatriasi ini akan berkontribusi pada peningkatan kesadaran publik mengenai pentingnya pelestarian warisan budaya serta menginspirasi upaya serupa di masa depan. Kepulangan ini diharapkan tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga simbol hubungan diplomatik yang semakin erat antara Indonesia dan Belanda.

Pilihan Editor: Perlunya Inovasi agar Jamu Bisa Diterima Generasi Muda

Berita terkait

Kemendikbudristek Klaim Meningkatnya Harapan Lama Sekolah Anak karena Program KIP

1 hari lalu

Kemendikbudristek Klaim Meningkatnya Harapan Lama Sekolah Anak karena Program KIP

Kemendikbudristek juga telah menyesuaikan satuan biaya Bantuan Operasional Satuan Pendidikan

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-Perundungan akan Atur Peran Satgas dalam Perguruan Tinggi

1 hari lalu

Permendikbud Anti-Perundungan akan Atur Peran Satgas dalam Perguruan Tinggi

Permendikbud baru yang sedang disiapkan itu bertujuan agar kejadian perundungan seperti yang terjadi di PPDS Undip tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Belanda Kembalikan Lagi Ratusan Benda Rampasan Perang ke Indonesia

1 hari lalu

Belanda Kembalikan Lagi Ratusan Benda Rampasan Perang ke Indonesia

Pemerintah baru Belanda mengembalikan sejumlah benda hasil rampasan perang ke Indonesia, termasuk gelang emas dari Perang Puputan Badung.

Baca Selengkapnya

PSSI akan Kerja Sama dengan KNVB, Segera Agendakan Uji Coba Timnas Indonesia vs Belanda

2 hari lalu

PSSI akan Kerja Sama dengan KNVB, Segera Agendakan Uji Coba Timnas Indonesia vs Belanda

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan uji coba Timnas Indonesia vs Belanda akan dilakukan di level senior, putri, hingga junior.

Baca Selengkapnya

Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

3 hari lalu

Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

Indonesia dan Belanda menandatangani kesepakatan repatriasi atau pengembalian sebanyak 288 benda cagar budaya asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

4 hari lalu

Menjelang Transisi Pemerintahan, Nadiem Makarim Disebut Tak Ingin Lanjut sebagai Menteri

Anak buah Nadiem Makarim menyebut sang menteri kemungkinan tak akan melanjutkan kariernya di pemerintahan Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Harap Program Merdeka Belajar Dilanjutkan di Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Kemendikbudristek Harap Program Merdeka Belajar Dilanjutkan di Pemerintahan Prabowo

Permintaan melanjuti program Merdeka Belajar ini juga sempat diutarakan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

4 hari lalu

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pengambilan sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak menyalahi aturan pemerintah maupun FIFA.

Baca Selengkapnya

Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

4 hari lalu

Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

Kebutuhan jumlah guru di Provinsi Papua masih belum seimbang.

Baca Selengkapnya

Artefak dari Perunggu yang Dicuri Lebih dari 40 Tahun Dikembalikan ke Turki

4 hari lalu

Artefak dari Perunggu yang Dicuri Lebih dari 40 Tahun Dikembalikan ke Turki

Artefak itu adalah sebuah kline perunggu yakni sebuah sofa persegi panjang yang digunakan di Yunani dan Romawi kuno pada tahun 530 sebelum masehi

Baca Selengkapnya