Jangan Abaikan Kuduk Kaku Pelawat

Reporter

Editor

Rabu, 6 Juli 2011 06:45 WIB

Vaksin Meningitis Men ACWY-135 di gudang obat Novartis, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Apakah Anda anggota jemaah haji atau orang yang bepergian ke kawasan sabuk Sahara Afrika, seperti Senegal, Mauritania, Mali, Sudan, Chad, serta Ethiopia, dan daerah sekitarnya? Hati-hati bila leher terasa kaku alias mengalami ketidakmampuan melenturkan leher maju secara pasif karena otot leher meningkat dan mengalami kekakuan.

Memang gangguan itu tampaknya sepele, tapi, menurut penelitian, 70 persen kasus bakteri meningitis pada orang dewasa menyerang kuduk. Menurut ahli penyakit dalam bagian alergi imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Iris Rengganis, gejala awal penyakit yang berasal dari daerah Sub-Sahara ini sering kali tidak spesifik dan mirip flu. Bahkan seorang tenaga kesehatan profesional sering kesulitan mendiagnosis gejala ini secara dini.

"Gejala klasiknya, leher atau kuduk kaku, ruam petechial, tidak muncul sampai penyakit dalam keadaan lanjut. Langsung cek suap tenggorok," ujar Iris. Gejala lainnya yakni demam, muntah, sakit kepala berat, silau atau sensitif terhadap cahaya, sangat mengantuk, bingung, sakit tenggorokan, dan kesadaran menurun. Ruam juga sering muncul, meski tidak selalu ditemukan pada semua kasus.

Jika ada tanda-tanda awal dan diabaikan, gejala bisa memburuk. Seseorang bisa merasa sakit di bagian persendian atau otot dan anggota gerak. Tangan dan kaki dingin, menggigil, pernapasan cepat atau kesulitan bernapas. Selain itu, akan muncul ruam bintik data atau bintik-bintik merah atau ungu dan berkembang menjadi bercak merah atau lesi ungu. "Karena, setelah muncul tanda awal, seseorang harus langsung dicek kesehatannya. Jika sudah telanjur kena, dia harus diisolasi hingga pengobatannya tuntas. Keluarganya pun harus ikut dicek," kata Iris.

Penyakit ini menular bisa melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau melakukan kontak langsung, misalnya berciuman. "Seperti kalau ada orang flu," ujarnya. Penyakit ini menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Dalam waktu 24-38 jam bisa menimbulkan kematian. Apalagi tanpa pengobatan, tingkat kematian ini bisa mencapai 70-90 persen. Meningitis ini rentan menyerang anak-anak dan orang lanjut usia. Di Amerika Serikat, penyakit ini juga menjadi penyebab kematian anak-anak.

Risiko meningitis ini menjadi lebih besar pada perokok. Bakteri ini juga bercokol di tenggorokan atau jalan napas. Sedangkan rokok mengganggu pernapasan. "Rokok akan memperlemah tenggorokan dan bakteri senang di tenggorokan yang lemah," ujar dokter Iris.


Meningitis, yang disebabkan oleh virus meningokokus yang berasal dari sabuk Sahara Afrika, dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, berbagi makanan dalam satu sendok, pemakaian sikat gigi bersama, dan merokok bergantian dalam satu batang. Tingkat pencegahannya adalah, pertama, jangan lakukan itu semua.

Pencegahan berikutnya adalah menjalani vaksinasi. "Vaksin ini terbukti efektif mencegah penyakit meningokokus," kata dokter Iris. Vaksinasi harus dilakukan setidaknya dua minggu atau 10 hari sebelum pergi. Alasannya, dalam waktu itu, tubuh akan membentuk antibodi untuk ketahanan terhadap penyakit ini. "Kalau vaksin disuntikkan dua hari sebelum keberangkatan, ya berisiko juga, karena antibodi belum terbentuk," ujarnya.

Selain vaksin Meningitis, dokter Iris menganjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza. Vaksin ini juga akan mempertinggi daya tahan tubuh terhadap flu. Apalagi suhu di daerah Arab, Sub-Sahara, sangat kering.

Bagi orang yang alergi vaksinasi dan tak bisa ikut vaksinasi, sebagai gantinya dia harus mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. "Gizi cukup, minum vitamin dan imunostimulator," kata dokter Iris. Selain itu, harus memakai masker untuk menghindari kontak udara dengan penderita serta banyak minum. Tentu saja melawat ingin sehat walafiat, bukan membawa-bawa penyakit dari negeri orang.

DIAN YULIASTUTI






Berita terkait

4 Manfaat Diet Rendah Garam

4 hari lalu

4 Manfaat Diet Rendah Garam

Berikut beberapa manfaat diet rendah garam bagi kesehatan tubuh.

Baca Selengkapnya

6 Kebiasaan Orang Jepang yang Membuat Panjang Umur

5 hari lalu

6 Kebiasaan Orang Jepang yang Membuat Panjang Umur

Mengintip rahasia orang Jepang yang mampu bertahan hidup hingga berusia lebih dari 100 tahun. Mulai dari pola hidup sehat hingga bersikap positif.

Baca Selengkapnya

Australia Memuji Indonesia dalam Menangani Wabah Rabies

6 hari lalu

Australia Memuji Indonesia dalam Menangani Wabah Rabies

Australia memuji kepemimpinan Indonesia dalam memobilisasi layanan kesehatan manusia dan hewan untuk mengatasi wabah rabies.

Baca Selengkapnya

Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

7 hari lalu

Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

Gula darah yang normal bisa mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah pentingnya menjaga gula darah agar tetap dalam batas normal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

12 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

Pesawat kepresidenan yang dinaiki Presiden Jokowi mendarat di Bandara IKN untuk pertama kalinya, Selasa siang, 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Segini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Terbaru September 2024

12 hari lalu

Segini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Terbaru September 2024

Pemerintah bakal menerapkan sistem KRIS pada layanan BPJS Kesehatan mulai 2025. Segini tarif iuran BPJS Kesehatan kelas 1,2,3 saat ini.

Baca Selengkapnya

6 Langkah Membantu Teman yang Kecanduan Sesuatu

12 hari lalu

6 Langkah Membantu Teman yang Kecanduan Sesuatu

Pakar mengatakan teman dan keluarga berperan penting dalam proses pemulihan orang yang kecanduan sesuatu. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Publik

12 hari lalu

Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Publik

Forum Warga Kota Indonesia (FAKTA) Indonesia menilai pembatalan kenaikan cukai rokok bisa mengancam kesehatan publik.

Baca Selengkapnya

8 Tips Trekking Pemula agar Aman dan Menyenangkan

14 hari lalu

8 Tips Trekking Pemula agar Aman dan Menyenangkan

Sebelum memulai trekking, ketahui beberapa tips trekking untuk pemula. Hal ini agar selama trekking tetap aman.

Baca Selengkapnya

Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Praktisi Kesehatan: Konsumen Bisa Keracunan

16 hari lalu

Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Praktisi Kesehatan: Konsumen Bisa Keracunan

Praktisi kesehatan mengatakan kasus Resto Sec Bowl yang mencuci alat masak di toilet berbahaya pada kesehatan konsumen.

Baca Selengkapnya