Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Tetap Sehat Saat Traveling? Perhatikan 9 Hal Ini

image-gnews
Ilustrasi gaya liburan (pixabay.com)
Ilustrasi gaya liburan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Traveling selalu menjadi agenda yang direncanakan setiap orang apalagi jika ada jeda waktu kosong. Tujuannya pun beragam mulai dari destinasi wisata di dalam hingga luar negeri.

Namun, jangan lupa untuk memperhatikan keadaan lingkungan dan isu kesehatan sekitar apabila berkunjung ke suatu wilayah baru. Berikut ini tips untuk tetap memperhatikan dan menjaga kesehatan meskipun sedang dalam perjalanan wisata.

1. Cari tahu isu kesehatan di tempat tujuan wisata
Beberapa tujuan wisata paling spektakuler di dunia juga merupakan rumah bagi berbagai serangga aneh dan berbahaya di dunia. Wabah demam kuning, malaria, dan bahkan polio bisa menyerang wisatawan internasional. Lindungi diri Anda dengan mempelajari langkah-langkah vaksin atau keselamatan apa yang menjadi ide bagus untuk area yang Anda kunjungi. Untuk pemberian vaksin, temui dokter Anda empat sampai enam minggu sebelum perjalanan Anda.

Baca juga:
Racun, Membuat Kecemasan pada Pria Semakin Parah
Susut 22 Kilogram, Intip Trik Sam Smith Menjadi Langsing
Posting di Instagram, Ada yang Janggal di Foto Syahrini

2. Imunisasi Polio
Jika Anda berencana menjelajahi Afrika, Anda mungkin memerlukan imunisasi polio. Penyakit ini masih aktif di banyak wilayah Afrika dan Asia. Kumannya dapat menyebar melalui makanan, air, dan kontak dengan seseorang yang terinfeksi. Bahkan jika Anda sudah divaksin polio saat kecil, Anda mungkin kembali memerlukan penguat untuk memastikan Anda terlindungi dari jenis virus tersebut.

3. Imunisasi Demam Kuning
Sepanjang perbatasan Argentina dan Brasil, wilayah Iguazu Falls menjadi daya tarik pengunjung dari seluruh dunia. Sayangnya, wilayah tersebut juga menjadi daya tarik nyamuk yang membawa virus demam kuning. Demam kuning terjadi di beberapa bagian Amerika Selatan, juga Afrika tropis. Anda memerlukan vaksinasi untuk mengunjungi negara-negara tertentu, dengan vaksinasi kembali setelah 10 tahun. Penting juga bagi Anda untuk menghindari gigitan nyamuk.

4. Imunisasi Demam Tifus
Demam tifoid adalah infeksi serius yang umum terjadi di negara berkembang. Ini disebabkan oleh bakteri yang bisa ditemukan pada makanan atau minuman. Sekitar 5.700 orang di Amerika Serikat menderita demam tifoid setiap tahunnya, sebagian besar saat berkunjung ke Asia, Amerika Selatan, atau Afrika. Centers for Disease Control and Prevention(CDC) merekomendasikan vaksin tifus setidaknya satu sampai dua minggu sebelum melakukan perjalanan ke wilayah tersebut. Jika sebelumnya Anda pernah mendapatkan vaksin, tanyakan kepada dokter apakah Anda memerlukan penguat vaksin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Imunisasi Tetanus
Sebelum merencanakan petualangan, pastikan Anda telah up-to-date pada imunisasi tetanus Anda. Infeksi tetanus sering terjadi akibat luka pada kulit, termasuk radang dingin, luka bakar, atau tusukan. Vaksinasi kembali direkomendasikan setiap 10 tahun sekali.

6. Imunisasi Hepatitis A
Salah satu hal yang meyenangkan dari traveling adalah mencoba segala jenis makanan eksotis. Sayangnya, makanan atau air kotor dapat menyebarkan infeksi, termasuk hepatitis A. Infeksi virus ini yang menyebabkan peradangan hati, biasanya terjadi di seluruh negara berkembang. Jika Anda tidak divaksinasi saat kecil, mintalah dokter Anda untuk mendapatkan seri vaksin sebelum pergi ke luar negeri.

7. Imunisasi Hepatitis B
Virus hepatitis B juga menyebabkan peradangan hati, namun virus menyebar melalui darah atau cairan tubuh lainnya yang terinfeksi virus, bukan makanan. Banyak orang yang terinfeksi membawa virus tersebut dari Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Kepulauan Karibia, dan lembah Sungai Amazon. CDC merekomendasikan vaksin hepatitis B untuk semua wisatawan yang akan ke daerah ini, terutama pelancong, misionaris, relawan Peace Corps, dan personil militer.

8. Imunisasi Rabies
Rabies ditemukan di seluruh dunia, kecuali Antartika, dan disebarkan melalui gigitan hewan. Anjing jalanan di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan adalah masalah terbesar bagi wisatawan,  kemudian juga ada populasi monyet yang tinggal di antara kuil-kuil di Asia. Tersedia tiga dosis vaksin untuk mengatasi virus ini, meski Anda masih tetap memerlukan perawatan apabila terkena gigitan. Vaksin ini dapat  memberi Anda waktu untuk mendapat perawatan medis dan meringankan perawatan yang dibutuhkan.

9. Selalu siapkan obat-obatan pribadi Anda
Berbicara tentang obat-obatan, jangan pernah lupa selalu siap sedia membawa alat pertolongan pertama untuk keadaan darurat umum. Ini adalah hal krusial bagi Anda agar dapat traveling namun tetap sehat. Jangan berlebihan dengan membawa segala hal untuk setiap situasi Anda, bawalah barang pokok seperti obat anti-diare, obat anti-mabuk, penghilang rasa sakit, obat pencahar, antasida, salep anti bakteri, pembersih tangan, alat bantu, gel lidah buaya untuk kulit terbakar sinar matahari, Moleskin untuk lecet, dan garam rehidrasi oral untuk membantu pulih dari muntah atau dehidrasi.


WEBMD
.COM | THEPLANETD.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

1 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya

Wisatawan banyak yang lebih suka packing dengan koper hard case karena dikira lebih kuat, nyatanya tidak.


6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

2 hari lalu

Taj Mahal, India. Unsplash.com/Jovyn Chamb
6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

2 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

3 hari lalu

Salah satu destinasi wisata di Hualien, Taiwan (Pixabay)
Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

5 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

6 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

7 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.