Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Anak Terkena Leukemia, Ini Gejalanya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Delaney mengidap penyakit leukimia yang langka, bernama myeloid leukemia with monosomy 7. Dalam setahun, ada 10 anak di Amerika Serikat yang mengidap penyakit ini. Facebook.com/Team Laney
Delaney mengidap penyakit leukimia yang langka, bernama myeloid leukemia with monosomy 7. Dalam setahun, ada 10 anak di Amerika Serikat yang mengidap penyakit ini. Facebook.com/Team Laney
Iklan

TEMPO.CO, JakartaLeukemia merupakan jenis penyakit kanker yang paling sering menyerang anak-anak di Indonesia dan banyak mengakibatkan kematian.

Kanker darah atau leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel darah yang berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Sel darah putih ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Baca: 6 Mitos atau Fakta Protein, Makan Protein Berlebihan Bikin Gemuk?

Pada kondisi normal, sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul. Namun lain halnya dengan pengidap kanker darah. Sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih yang abnormal, tidak dapat berfungsi dengan baik, dan secara berlebihan. Jumlahnya yang berlebihan akan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang sehingga sel-sel darah yang sehat akan berkurang.

Selain menumpuk, sel abnormal tersebut juga dapat menyebar ke organ lain, seperti hati, limfa, paru-paru, ginjal, bahkan hingga ke otak dan tulang belakang. Baca: Ulang Tahun, Ini 5 Peristiwa Tidak Menyenangkan Justin Bieber

Saat ini, lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Karena itu para orang tua perlu mengenali gejala awal leukimia dan segera memeriksakan anaknya untuk mengonfirmasi apakah gejala tersebut kanker atau bukan. "Gejalanya antara lain pucat, anak rewel dan nafsu makan menurun," ungkap Abdul Kadir, Direktur Utama Rumah Sakit Dharmais, belum lama ini.

Gejala lainnya, lanjut dia, adalah demam tanpa sebab yang jelas serta pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening. Kemudian ada juga gejala seperti kejang sampai penurunan kesadaran, perdarahan kulit atau perdarahan spontan, nyeri tulang serta pembesaran buah zakar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kadir, penanganan leukemia tidak jauh berbeda dengan jenis kanker lain yang secara garis besar meliputi operasi, kemoterapi dan radioterapi. Baca: Gaya Hijab Musim Dingin Ayana Jihye Moon, Selebgram Korea Mualaf

Operasi bertujuan mengangkat tumor dan merupakan salah satu bagian terpenting dari penanganan kasus tumor padat. Sementara kemoterapi yakni penanganan dengan menggunakan obat anti-kanker untuk membunuh sel-sel kanker.

Pemberian obat anti-kanker bisa dilakukan dengan cara ditelan atau disuntikkan langsung ke dalam darah, otot, di bawah kulit, atau antara dua tulang belakang.

Sedangkan radioterapi dilakukan untuk merusak dan memusnahkan sel-sel kanker. Tindakan ini merupakan terapi lokal dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang diarahkan hanya ke bagian tubuh yang dihinggapi sel-sel kankernya. "Sebelum dilakukan radioterapi, biasanya dokter akan memberi tanda pada tubuh anak sebagai fokus dari sinar yang akan dipancarkan."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

4 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

5 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

6 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

6 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

7 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.