TEMPO.CO, Jakarta - Cuti melahirkan selama ini identik dengan para ibu. Padahal ada juga manfaat cuti melahirkan untuk para ayah. Cuti melahirkan untuk ayah sudah diberlakukan di beberapa perusahaan. Salah satunya PT Unilever Indonesia. “Kami memberlakukan aturan paternity leave sudah sangat lama. Namun, sejak 2017, kami telah menambah jumlah hari untuk paternity leave menjadi lima hari,” kata Head of HR Business Partner CD, Finance, IT and Head of Employee Branding PT Unilever Indonesia Nanang Chalid, Jumat, 9 Maret 2018.
Dia mengatakan Unilever Indonesia melihat fungsi keluarga yang bahagia dan sejahtera sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan faktor kesuksesan karyawan menjalani pekerjaan sehari-hari di kantor. Untuk itu, sebagai bagian dari komitmen Unilever Sustainable Living Plan, pihaknya mengambil langkah-langkah proaktif guna membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga karyawan. Salah satunya memberlakukan perpanjangan cuti panjang kepada ibu hamil hingga menjadi empat bulan. “Kami memahami bahwa masa-masa awal kelahiran anak adalah momen yang sangat penting bagi setiap orang. Melalui kebijakan ini, kami ingin memberikan waktu berkualitas yang lebih lama kepada sang ibu untuk fokus membangun pemenuhan emosi secara optimal dan mengasuh sang bayi, terutama pasca-melahirkan,” kata Nanang. Baca: Masalah Stroke, Banyak Pasien yang Terlambat ke Rumah Sakit
Selain itu, menurut dia, Unilever memahami bahwa pengasuhan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab sang ibu, tapi juga sang ayah. Dengan memberikan libur cuti melahirkan untuk ayah, perusahaan akan mampu memberikan kesempatan kepada sang ayah bisa lebih terlibat menjalankan dan berbagi tanggung jawab merawat anak, terutama beberapa hari setelah anak dilahirkan.
Misalnya, menggantikan popok, memandikan sang bayi, dan menenangkan ketika bayi menangis, sehingga hubungan emosional yang terbangun tidak hanya antara sang bayi dan sang ibu, tapi juga dengan sang ayah. “Di sisi lain, sang ibu juga akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya keberadaan dan dukungan sang ayah dalam menjalankan tanggung jawab terhadap pengasuhan anak. Hal ini mampu setidaknya mengurangi potensi depresi setelah ibu melahirkan dan terjalin hubungan suami-istri yang lebih harmonis.”
Nanang mengatakan Unilever Indonesia meyakini bahwa salah satu pilar terpenting yang menjadi kunci sukses adalah konsep “great people, great place”. Dengan semakin meningkatnya jumlah karyawan yang juga merupakan orang tua, pihaknya telah mengambil langkah-langkah proaktif guna membantu mereka mewujudkan potensi optimal di lingkungan korporasi. “Kebijakan ini menjadi salah satu investasi kami dalam hal people development, tidak hanya secara produktivitas, tapi juga loyalitas. Dengan pertimbangan untung-rugi tidak dilihat dari sisi bisnis, tapi bagaimana perusahaan memperlakukan dan mengembangkan karyawannya seoptimal dan sebaik-baiknya.” Baca: Lee Dong Wook dan Suzy, Ini 5 Fakta Unik Lee Dong Wook
Baca Juga:
Menurut Nanang, perusahaan memang belum melakukan survei menyeluruh secara khusus untuk meninjau ulang dampak yang dihasilkan dari penerapan kebijakan ini terhadap karyawan. Namun hal yang bisa disampaikan adalah perusahaan selalu menerima respons positif dari karyawan-karyawan yang telah menikmati kebijakan ini.
Salah satu testimoni yang diterima adalah dari salah satu karyawan manajerial yang merasa memiliki produktivitas kerja yang lebih tinggi dan makin mencintai Unilever karena mampu menjalani kehidupan yang seimbang, baik itu kehidupan profesional di kantor maupun kehidupan personal di rumah. Karyawan merasa telah diberikan kesempatan untuk mengelola tugas di kantor seefektif mungkin tanpa harus mengganggu kehidupan personal.