Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Ada 4.100 Kasus Kanker Baru pada Pasien Anak Tiap Tahun

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Pangeran William berbincang dengan bocah pengidap kanker saat berkunjung ke rumah sakit Royal Marsden di Sutton, Inggris, 16 Mei 2017. Pangeran William tampak menghibur sejumlah pasien anak pengidap kanker dalam kunjungannya tersebut. AP Photo/Kirsty Wigglesworth, Pool
Pangeran William berbincang dengan bocah pengidap kanker saat berkunjung ke rumah sakit Royal Marsden di Sutton, Inggris, 16 Mei 2017. Pangeran William tampak menghibur sejumlah pasien anak pengidap kanker dalam kunjungannya tersebut. AP Photo/Kirsty Wigglesworth, Pool
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker masih menjadi momok di dunia kesehatan. Secara sederhana, kanker diartikan sebagai penyakit yang disebabkan ketidakteraturan perjalanan hormon. Akibatnya, tumbuh daging pada jaringan tubuh yang normal. Awam menyebutnya sebagai tumor ganas. Tak hanya menyerang orang tua, anak-anak pun rentan terjangkit penyakit mematikan ini.

Tahukah Anda, Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat ada sekitar 4.100 kasus kanker baru dengan penderita anak-anak di Indonesia. Berbeda dengan orang dewasa, kanker yang diidap anak bukan dipicu dari gaya hidup yang kurang sehat. Pencegahan dan penyembuhannya pun menjadi lebih sulit. Fakta ini mengundang keprihatinan sejumlah pihak.

Salah satunya, asuransi Jagadiri yang mengambil bagian dalam program "Anyo Charity Run 2018" yang digelar pada Sabtu 10 Maret 2018, di Flavor Bliss, Alam Sutera, Tangerang. Acara lari amal yang diadakan oleh Yayasan Anyo Indonesia ini merangkul peserta pria dan wanita berusia 20-35 tahun. Tujuannya, mendorong masyarakat agar hidup sehat sekaligus peduli terhadap sesama khususnya, anak-anak penderita kanker. Baca: Kaesang Pangarep 'Nebeng' Kakak, Simak 5 Bisnis Besar Kakak-Adik

Pada Akhir Februari lalu, Haridini Intan, Dokter Hematologi Onkologi Anak RS Dharmais mengatakan secara nasional kanker leukimia masih dominan atau 70 persen dari jumlah total penderita kanker anak. Di Rumah Sakit Dharmais saat ini ada 270 pasien anak yang menderita leukimia, untuk kasus baru. Jumlah penderita kanker anak meningkat karena tidak terdeteksi sejak awal oleh para orang tua, terutama pada dua jenis kanker, yakni osteosarkoma dan karsinoma nasofaring.

“Penderita kanker osteosarkoma dan karsinoma nasofaring merasa pegal-pegal dan ngilu-ngilu, bisa awalnya seperti itu. Itu sedikit sulit karena dikira cuma patologis biasa, padahal kanker, baru ketahuannya belakangan,” kata Haridini. Baca: Waspada, Stroke saat Bangun Tidur atau saat Aktivitas Berat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sampai sekarang penyebab kanker pada anak masih dalam tahap penelitian sehingga dokter dan para ahli belum bisa memastikannya. Namun yang jelas, kata Abdul Kadir, secara umum penyakit kanker ada hubungannya dengan faktor genetis atau faktor keturunan. Berhubungan juga dengan faktor lingkungan, seperti asap rokok, polusi dan radiasi.

Radiasi diasumsikan mempunyai peranan penting dalam terjadinya kanker karena bagian dari faktor lingkungan. Radiasi itu tidak berarti harus dari barang-barang elektronik atau dari sinar radioaktif. Faktor berikutnya yakni infeksi tertentu pada anak, misalnya infeksi virus dan bakteri yang menyebabkan anak berubah sifatnya menjadi berpenyakit kanker. Baca: Modal dari Iklan, Usaha Kaesang Pangarep Pernah Bangkrut 2 Kali

Variabel lainnya adalah kebiasaan, pola atau gaya hidup, seperti merokok, makan makanan instan, kurang berolahraga, makanan tidak seimbang, kurang istirahat dan sebagainya. Meskipun sudah banyak keluar aturan pelarangan, tetapi saat ini jumlah perokok bukannya berkurang, tetapi malah bertambah. Bahkan, sekarang anak-anak kecil pun sudah mulai merokok. Saat ini, kanker sudah menjadi masalah dan di seluruh dunia.

TABLOID BINTANG | BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

6 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

8 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.