TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini Piala Dunia 2018 sedang berlangsung di Rusia hingga 15 Juli 2018. Menurut sekretaris Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Daerah istimewa Yogyakarta FX. Wikan Indrarto, selain fokus pada negara-negara yang menang atau kalah dalam pertandingan, turnamen sepak bola internasional ini juga mencoba untuk mempromosikan kehidupan yang lebih sehat dan aktif. Apa yang harus disadari?
Pada awal Mei 2018 telah diluncurkan kampanye video yang menargetkan penggemar sepak bola pada saat Piala Dunia 2018 di Rusia. Tujuannya adalah mempromosikan kehidupan yang lebih sehat dan aktif. Serial video ini diproduksi bersama oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan Federasi Rusia, dan Komite Penyelenggara Piala Dunia 2018. Kampanye ini diluncurkan pertama kali dengan menampilkan salah satu video di stadion Spartak (Otkritie Arena) di Moskow, Rusia pada hari Sabtu, 16 Juni 2018 saat Argentina melawan Islandia.
Baca: Tips Supaya Suara Tak Serak Saat Teriak Nonton Piala Dunia 2018
Kampanye ini terdiri dari 3 video, yang menyoroti masalah risiko kesehatan utama, yaitu terkait tembakau, garam dan aktivitas fisik. "Terdapat tiga buah video dengan 3 pesan kunci untuk hidup yang lebih sehat," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo.
Video pertama berjudul: Jika Anda merokok – Anda offside (If you smoke, you are offside) yang dapat dilihat pada https://www.youtube.com/watch?v=NPLuFeDQrTY. Wikan sangat setuju dengan pesan di video itu yaitu setiap perokok seharusnya dikeluarkan dari arena nonton bareng (nobar) Piala Dunia 2018 ini. Seperti diketahui, penggunaan tembakau adalah salah satu pilihan gaya hidup yang paling merusak. "WHO memperkirakan bahwa penggunaan tembakau bertanggung jawab atas 16 persen dari semua kematian pada orang dewasa di atas 30 tahun, di seluruh Wilayah Eropa, dengan banyak dari kematian ini terjadi sebelum waktunya," katanya.
Baca Juga:
Video pertama ini sejalan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Dunia atau ‘World No Tobacco Day’ (WNTD), 31 Mei 2018, yang menyoroti gangguan kesehatan dan risiko lain yang terkait dengan penggunaan tembakau. Kampanye ‘World No Tobacco Day 2018’ juga ditujukan untuk mengatasi epidemi tembakau dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, khususnya kontribusinya dalam menyebabkan kematian dan penderitaan jutaan orang secara global. Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko penting untuk perkembangan penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer. "Penyakit kardiovaskular (CVD) membunuh lebih banyak orang, daripada penyebab kematian lainnya di seluruh dunia. Selain itu, penggunaan tembakau serta paparan asap rokok berkontribusi pada sekitar 12 persen dari semua kematian akibat penyakit jantung," katanya.
Baca: 3 Pria Ini Menabung Selama 5 Tahun demi Nonton Piala Dunia 2018
Video kedua berjudul : Dapatkan hyperemosi, bukan hipertensi (Get hyperemotional – not hypertensive), yang dapat dilihat pada https://www.youtube.com/watch?v=98eXOl2cZq4. Menurut Wikan, setiap makanan kecil yang menemani nonton bareng (nobar) Piala Dunia 2018, seharusnya bukan yang gurih atau asin. Seperti diketahui, hipertensi atau tekanan darah tinggi berhubungan dengan konsumsi garam yang berlebihan dan sangat terkait dengan perkembangan penyakit kardiovaskular. Dengan mengonsumsi semakin sedikit garam dan tetap dalam batas maksimum yang disarankan, yaitu 5 gram sehari, kita dapat melindungi dari ancaman kesehatan dan secara signifikan mengurangi risiko terkena penyakit tidak menular atau Non Communicable Diseases (NCD).
Video kedua ini sejalan dengan pesan Hari Hipertensi Sedunia atau World Hypertension Day (WHD) yang diperingati pada tanggal 17 Mei. Peningkatan kesadaran ini penting untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi yang dikenal sebagai sang pembunuh diam-diam (the silent killer). Tema Hari Hipertensi Sedunia 2018 adalah #KnowYourNumbers (#KetahuiTekananDarahmu), yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran setiap orang, di semua lapisan masyarakat di seluruh dunia, agar mengukur tekanan darahnya.
Video ketiga berjudul : Mari Sepak bola. Jadilah aktif. (Love football. Be active) yang dapat dilihat pada https://www.youtube.com/watch?v=aSYd48ozvrc. Setelah acara nonton bareng (nobar) Piala Dunia 2018 usai, seharusnya para penonton langsung mengikat sepatu dan berolahraga. "Aktivitas fisik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, dan berkurangnya aktivitas tersebut dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius. Dengan melakukan gerakan otot dan mencapai minimum aktivitas fisik yang disarankan per minggu, yaitu 150 menit aktivitas fisik yang sedang, kita dapat melindungi kesehatan fisik, meningkatkan kesejahteraan dan sangat mengurangi risiko pengembangan berbagai kondisi terkait penyakit kronis," katanya.
Baca: 7 Gaya Rambut Nyentrik dalam Sejarah Piala Dunia
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus Senin, 4 Juni 2018 bersama dengan Perdana Menteri Portugal António Costa di Lisbon, Portugal, telah meluncurkan sebuah rencana aksi Global WHO. Isi video ketiga turut mendukung aksi Global WHO tersebut, yang memiliki tema Ayo Aktif: Semua Orang, Di Mana Saja, Setiap Hari (‘Let’s Be Active: Everyone, Everywhere, Everyday’). Dorongan baru ini, diluncurkan oleh ikon Asosiasi Sepak Bola Portugis, Cidade do Futebol (City of Football), yang bertujuan untuk mendorong semua pemerintah dan pemerintah kota, agar menciptakan kemudahan bagi semua orang untuk lebih aktif secara fisik dan lebih sehat. "Kebijakan dan rencana untuk mengatasi kurangnya aktivitas fisik pada anak, sebenarnya telah dikembangkan oleh sekitar 80 persen negara anggota WHO. Namun demikian, pada tahun 2013 secara operasional hanya dilakukan oleh 56 persen negara," kata Wikan.
Menurut Wikan, momentum Piala Dunia 2018 yang diselenggarakan di Rusia, mengingatkan kita semua untuk tidak sekedar menggemari sepak bola, tetapi juga untuk menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan aktif.