TEMPO.CO, Jakarta - Apa pun alasannya, melewatkan waktu makan sangat mungkin terjadi. Apakah ada dampak buruknya?
Baca juga: Pentingnya Penampakan Makanan di Atas Piring
Baca Juga:
Dikutip dari Channel News Asia, melewatkan satu kali makan membuat gula darah menurun drastis. Jika tidak sarapan, berarti tidak ada bahan bakar untuk tubuh untuk hampir 12 jam, dengan asumsi makan malam sebelumnya terjadi pukul 8 malam dan Anda memulai aktivitas pukul 7 pagi.
Bayangkan menyalakan mesin mobil ketika tangki bahan bakarnya kosong, itulah yang kira-kira terjadi.
"Melewatkan makan secara konsisten dapat berujung pada konsentrasi rendah dan memperlambat metabolisme untuk sebagian orang, kata Apple Chan, ahli diet dari RS Gleneagles.ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
"Ini biasanya tidak terjadi begitu saja. Tetapi konsumsi rendah, kronis yang terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun."
Faktanya, melewatkan waktu makan dapat membuatmu jadi rakus di waktu makan selanjutnya, bukan hal bagus jika Anda peduli pada asupan kalori. Yang tak kalah penting, ada juga risiko diabetes.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal medis Metabolism, ilmuwan menemukan fakta bahwa melewatkan waktu makan pada siang hari dan menggantinya dengan makan malam porsi besar membuat gula darah melonjak dan memperlambat respons insulin, kondisi yang bisa berujung pada diabetes dalam jangka panjang.
Bagaimana bila Anda mencoba menggantinya dengan segelas susu cokelat atau dua batang biskuit?
"Sudah pasti itu tidak cukup sampai waktu makan selanjutnya," ujar Chan.
Setidaknya, pastikan camilan Anda mengandung komponen nutrisi dasar: karbohidrat, lemak dan protein untuk menjadi bahan bakar tubuh.
Berikut adalah masalah kesehatan lain yang bisa terjadi bila Anda melewatkan waktu makan.