Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tuntutan Ekonomi, Tenun dengan Warna Alami Nyaris Ditinggalkan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi tenun alam.
Ilustrasi tenun alam.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tumbuhan indigo yang tumbuh subur di tanah Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, bisa diekstraksi menjadi pewarna biru alami. Orang-orang Muara dulu kerap menggunakannya untuk mewarnai benang yang akan dia tenun. Namun para penenun asal Muara kini tak lagi menggunakannya, demikian pula Dameria Sianturi.

Baca: Tenun Jadi Alat Penguatan Perempuan 

Perempuan yang sudah menenun sejak usia 13 tahun itu sekarang usianya 68 tahun, namun tangannya masih cekatan memilin dan mengikat benang untuk membuat ulos. Ia akan membuat ulos warna biru tua. Di Muara ulos kebanyakan berwarna biru tua, hitam dan abu-abu karena warna-warna itu yang paling mudah dibuat menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.

Tak seperti tenun kecamatan tetangganya, Tarutung, tenun Muara dibuat dengan mengikat benang dan kemudian mencelupkannya ke pewarna, serupa dengan teknik tenun masyarakat Sumba. "Kalau di Tarutung mereka membeli benang yang berwarna kemudian ditenun, kalau di Muara kami mengerjakannya dari mewarnai benang," kata Dameria.

Sewaktu muda, Dameria yang sudah 40 tahun menekuni dunia tenun pernah merasakan mewarnai benang menggunakan pewarna alami. "Dulu sekali itu saya pakai daun Salo untuk membuat warna hitam, tetapi sekarang kami tidak pakai lagi," kata dia.

Tapi kepraktisan dan tuntutan ekonomi membuat penenun Muara meninggalkan pewarna alami. Dameria mengatakan proses pembuatan tenun bisa memakan waktu berbulan-bulan kalau menggunakan pewarna alami, sedangkan dengan pewarna sintetis dia bisa membuat satu kain ulos hanya dalam tempo seminggu saja. "Kalau pakai pewarna alami itu lama, dicelup kemudian dijemur, terus dicelup lagi, berulang-ulang hingga warnanya keluar. Tetapi kalau pakai pewarna sintetis satu jam saja dicelup udah keluar warna birunya," kata ibu dari tujuh anak tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski pewarna sintetis unggul dalam waktu, dia mengakui, pewarna alami memberikan kualitas jauh lebih baik dibandingkan pewarna sintetis. Kain yang diwarnai menggunakan pewarna alami akan lebih awet, warnanya tidak mudah luntur. Harga ulos dengan pewarna alami pun akan lebih mahal. Meski demikian Dameria tetap tidak tertarik untuk kembali menggunakan pewarna alami. Tuntutan ekonomi memaksanya menghasilkan banyak ulos dalam tempo singkat untuk di jual ke pengepul.

Selain menenun, Dameria juga bertani. Dia menanam padi, jagung dan lainnya. Tetapi cuaca dan iklim yang tidak menentu membuat penghasilan dari bertani tidak tentu pula, sehingga dia mengandalkan tenun sebagai sumber pendapatan utama. "Kalau sekarang ini, memang pendapatan lebih banyak dari menjual ulos dibandingkan dari bertani," kata Dameria.

Baca: Tidak Tahu Menenun, Orang Timor Belum Boleh Kawin

Dameria dapat menghasilkan empat sarung dan empat selendang tenun dalam sebulan dan menjualnya ke pengepul dengan harga Rp1,5 juta. Meski tidak lagi menggunakan pewarnaan alami, teknik pembuatan dan motif tenun Muara belum banyak bergeser dari tenun tradisionalnya. Menurut Dameria, ulos asal Muara masih memiliki nilai ritus, tidak seperti ulos masa kini. "Di sini orang bikin ulos biasanya ada tujuannya, misalnya membuat ulos Bintang Maratur, dibuat seorang nenek untuk cucunya supaya sehat selalu dan dipermudah segalanya," kata dia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tips Optimalkan Space untuk Rumah Minimalis

7 hari lalu

Rumah gaya minimalis sekarang memang cukup populer dan banyak disukai kaum muda. Berikut ini ciri rumah minimalis dan keunggulannya. Foto: Canva
Tips Optimalkan Space untuk Rumah Minimalis

Kamu juga ingin punya hunian berkonsep minimalis? Simak beberapa tips untuk mengoptimalkan space rumah minimalis menjadi hunian impian.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

7 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

13 hari lalu

ilustrasi fashion anak (pixabay.com)
Pilihan Tren Warna untuk Musim Panas 2024

Memilih pakaian dengan corak dan warna pada musim yang tepat dapat berdampak pada persepsi dalam hal gaya dan mode.


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

15 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

20 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

24 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

36 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


ZTE Changxing 60 Diluncurkan di China, Desainnya Mirip Ponsel Flagship Lawas Huawei

36 hari lalu

chip.co.id
ZTE Changxing 60 Diluncurkan di China, Desainnya Mirip Ponsel Flagship Lawas Huawei

Ponsel ZTE Changxing 60 dilengkapi chipset UNISOC T7520 yang dipasangkan dengan RAM LPDDR4X hingga 6GB dan penyimpanan UFS 3.1 128GB.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

53 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.