Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Susah Menelan atau Bernapas, Waspada Kanker Tiroid

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi kelenjar tiroid. shutterstock.com
Ilustrasi kelenjar tiroid. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTiroid adalah organ di bagian depan leher manusia. Ia susah diraba karena ukurannya kecil. Luasnya 4 kali 2 cm dengan berat maksimal 20 gram. Saat salah satu anggota keluarga merasakan benjolan di area leher, Anda patut waspada tapi jangan mudah berburuk sangka.

Baca: Waspada Stres di Rumah Tangga: Tiroid Mengancam, Tilik Solusinya

Pakar onkologi dari Rumah Sakit Medistra Jakarta, Sonar Soni Panigoro, menyebut, 85 persen benjolan di leher depan adalah tumor jinak, bukan kanker, sehingga tak perlu dioperasi. Sisanya ganas dan biasanya membutuhkan tindakan pembedahan.

“Jika benjolan itu membuat pasien susah menelan, makan, dan bernapas, segera bawa ke dokter. Setiba di rumah sakit, pastikan benjolan itu kanker atau bukan. Rekomendasikan pasien untuk menjalani pemeriksaan USG, CT scan, dan lain-lain. Setelah vonis kanker ditegakkan, tim dokter akan menentukan stadium kanker dan metode pengobatan apakah operasi, kemoterapi, terapi hormon, atau model pengobatan lain,” kata Sonar.

Ia menambahkan kanker tiroid memiliki karakter khas yakni pembagian stadium berdasarkan usia pasien. Kalau usia pasien di bawah 45 tahun, tidak ada istilah stadium 3 dan 4. “Yang kita kenal dalam rentang usia ini hanya stadium 1, yakni sel kanker belum menyebar ke organ lain. Stadium 2, sel kanker menyebar ke tempat jauh. Jika pasien berusia 45 tahun ke atas, kanker tiroid punya 4 stadium layaknya jenis kanker lainnya,” kata Sonar.

Saat anggota keluarga yang divonis kanker tiroid berusia di atas 45 tahun, Anda harus jeli memperhatikan ukuran dan perkembangan benjolannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Aru Wicaksono Sudoyo menerangkan dikatakan stadium 1 jika diameter benjolan di bawah 2 sentimeter dan tidak disertai penyakit lain di luar kelenjar tiroid. Pada stadium 2, diameter benjolan antara 2 sampai 4 sentimeter.

Baca: Apa Jadinya bila Hipertiroid Dibiarkan? Ini Kata Dokter

“Memasuki stadium 3, diameter benjolan membengkak hingga di atas 4 cm. Sejumlah sel kanker melakukan metastasis ke luar, di sekitar tiroid. Stadium 4, tiroid terus membengkak dan sel kanker melakukan perjalanan jauh ke organ lain. Saat ditemukan di stadium awal, angka harapan hidup bisa sampai 20 tahun. Angka kematiannya hanya 1 dibanding 100,” kata Aru.

TABLOID BINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.