Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Menyimak Berita Pembunuhan, Simak Efeknya Kata Pakar

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Beberapa hari terakhir ini media masa bahkan media sosial ramai dengan berita pembunuhan. Dari pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Mayat dalam tong, mayat dalam lemari, sampai pembunuhan Dufi. Apa maraknya berita pembunuhan itu bakal memberi masalah pada kesehatan mental?

Baca juga: Heboh Pembunuhan di Bekasi:Cek 5 Motif Ini, Salah Satunya Kecewa?

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dari Omni Hospital Tanggerang, dr Andri, SpKJ, menyebutkan bahwa secara umum, berita apa pun yang ada di dalam media, akan mempengaruhi pola pikir, perasaan bahkan perilaku penontonnya.

“Semua informasi itu akan ditangkap oleh otak, kemudian diolah dalam pikiran,” katanya kepada TEMPO.CO, Jumat, 23 November 2018.

Permasalahnya jika otak kita terlalu sering mendapatkan informasi negatif. Seperti berita pembunuhan. Otak, kata Andri, akan merespon, kok bisa melakukan hal tersebut? Kok bisa keluarga sendiri bisa melakukan hal tersebut? “Efeknya, bisa saja hanya biasa saja. Tapi bagi sebagian orang yang punya kekhawatiran dan rasa kecemasaannya berlebih, maka berita negatif itu bisa memicu gejala kecemasan lebih lanjut. Dan, tentu itu tak begitu baik bagi kesehatan mental seseorang,” katanya lewat pesan elektronik.

Lebih lanjut, Andri menyebutkan, untuk mengurangi efek negatif berita-berita negatif tersebut, sebaiknya mengurangi aktivitas berinteraksi dengan media sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Media sosial ini sering jadi ajang menyebarnya berbagai jenis pemberitaan termasuk berita negatif seperti fake news atau berita hoaks. Efeknya, bisa menyasar pikiran dan rasa manusia, juga kekhawatiran kita tentang kehidupan,” katanya menjelaskan.

Hal tersebut tidak akan bermasalah bagi mereka yang memiliki kepribadian kuat. Tapi bagi mereka yang seperti disebutkan di atas, yaitu yang memiliki kekhawatiran berlebih, maka berita semacam itu akan mempengaruhi kepribadiannya.

Tragisnya, menurut Andri, berita negatif [seperti berita pembunuhan, hoaks] tersebut, bisa membuat mereka meragukan orang-orang yang ada di sekitarnya. “Menjadi khawatir pada sekeliling. Sikap itu, otomatis akan mempengaruhi pergaulan dan tentu saja masa depannya,” katanya. 

Baca juga: Heboh Pembunuhan di Bekasi, Waspada 4 Tipe Pembunuh Keluarga Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

14 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebar Hoaks


Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

15 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.


Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.


Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

1 hari lalu

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.


Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

2 hari lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.


Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

2 hari lalu

Ilustrasi Facebook. REUTERS/Dado Ruvic
Begini Cara Menonaktifkan Sementara Akun Facebook

Menonaktifkan akun Facebook sementara bisa dijadukan opsi jika ingin beristirahat dari media sosial. Berikut caranya.


Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

3 hari lalu

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Begini Cara Menghapus Semua Postingan di Facebook

Menghapus semua postingan di Facebook mungkin menjadi opsi bagi beberapa orang yang ingin membersihkan akun. Begini caranya.


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

3 hari lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tembaga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

3 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.