TEMPO.CO, Jakarta - Tidak sedikit laki-laki yang harus bergulat dengan tantangan ingin berhubungan intim dan menikmatinya. Namun, rasa cemas saat berhadapan dengan pasangan baru melemahkan semangat begitu saja.
Anda mungkin merasa cemas mengenai apa yang diharapkan oleh pasangan atau mencemaskan apa yang ia pikirkan tentang performa Anda di ranjang. Anda merasakan adanya tekanan untuk membuat segala sesuatunya sempurna. Tekanan dan rasa cemas tersebut kemudian berdampak pada performa seksual, seperti dilansir Men’s Fitness.
Baca Juga:
#Kendalikan rasa cemas
Hal pertama yang harus dipahami adalah seks merupakan tindakan refleks. Normal jika Anda merasa cemas. Untuk mengatasinya anggap saja pasangan juga merasa cemas. Jadi, bukan Anda sendiri yang merasa cemas.
#Kenali penyebab cemas
Cemas berkaitan dengan banyak aspek, termasuk kesehatan dan psikologis. Ada banyak cara untuk menangangi hal tersebut, di antaranya:
-Terapi seks
Baca Juga:
-Olahraga
-Lebih banyak istirahat, tidur minimal 8 jam
-Meditasi, olah napas
#Jangan tergesa-gesa
Kesalahan yang dilakukan oleh banyak laki-laki adalah terlalu tergesa-gesa untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan. Jika pasangan memang tertarik untuk melakukan hubungan intim, dirinya tidak akan keberatan untuk menunggu.
#Fokus pada pemanasan
Menunggu waktu yang tepat tidak harus membosankan, bukan? Fokus saja pada foreplay, dengan begitu Anda memiliki kesempatan untuk memahami pasangan lebih jauh lagi, termasuk bagian-bagian tubuhnya, sehingga Anda merasa lebih percaya diri. Tanamkan dalam pikiran jika Anda dapat membuatnya lebih bergairah dengan tangan atau mulut ketimbang intercourse.
#Ekspektasi
Tanya pada diri Anda, apa, yang sebenarnya, Anda pikir mengenai performa di ranjang? Apa yang Anda harapkan saat berada di ranjang?
Buat daftar apa yang Anda inginkan saat berhubungan seks. Tulis setiap kata yang terlintas di dalam benak. Lihat baik-baik, apakah ekspektasi tersebut masuk akal? Apakah Anda mengharapkan hal yang sama dari pasangan? Terkadang, menilik kembali ekspektasi yang Anda buat dapat membantu untuk menyadari betapa konyolnya standarisasi yang Anda buat untuk diri sendiri.