Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Pancaroba, Ayo Konsumsi Lebih Banyak Vitamin C

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hujan. Physicsworld.com
Ilustrasi hujan. Physicsworld.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan cuaca di peralihan musim atau musim pancaroba membuat orang mudah terserang penyakit. Itu sebabnya, para dokter sangat menganjurkan, anak-anak maupun orang dewasa untuk mengonsumsi lebih banyak vitamin C.

Cuaca yang lembap menyebabkan beberapa jenis jamur mudah menginfeksi kulit, kaki, dan kuku. Selain berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, vitamin C juga dapat membunuh sel yang terinfeksi di dalam tubuh.

Studi yang baru-baru ini dilakukan oleh Bengaluru Institute of Science di India menunjukkan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi vitamin C. Di samping itu, para peneliti dari Bengaluru juga menemukan bahwa vitamin C mampu menghambat, bahkan membunuh bakteri nonpatogenik, Mycobacterium smegmatis.

Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sangat disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 500 miligram vitamin C per hari untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi durasi dan tingkat keparahan flu, demam, dan infeksi. Namun, yang perlu diingat adalah tidak mengonsumsi lebih dari 1.000 miligram per hari,” jelas S.K. Mundhra, kepala bagian penyakit dalam di Saroj Super Speciality Hospital.

“Meski jarang, brucellosis infeksi lain yang menyerang hewan ini juga dapat menyerang manusia. Biasanya, manusia yang terinfeksi merupakan mereka yang mengonsumsi susu sapi tanpa melewati proses pasteurisasi pada saat musim hujan. Kotoram hewan akan bercampur dengan air hujan dan terhirup manusia sehingga menyebabkan infeksi,” jelas Reema Khanna, dokter senior di RS Safdarjung di India.

Khanna menambahkan, “Tubuh manusia tidak dapat mensintesis vitamin C, oleh karena itu sumbernya hanya dapat diperoleh dari luar. Disarankan untuk mengonsumsi vitamin C yang mudah larut dalam air karena diperlukan untuk melindungi tubuh dari infeksi.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

3 hari lalu

Ilustrasi kale. Freepik.com
Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

24 hari lalu

Ilustrasi jus apel. Freepik.com/Rawpixel.com
Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

Manfaat meminum jus apel tentu tak sesehat memakan buahnya, apalagi jus dalam kemasan. Berikut pendapat pakar diet.


Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

37 hari lalu

Pembeli tengah memilih timun suri di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin 18 Maret 2024. Tingginya curah hujan saat memasuki bulan puasa membuat para pedagang menurunkan harga jual timun suri dari Rp.8000 per kilo menjadi Rp.5000 per kilo guna menarik para pembeli. TEMPO/Tony Hartawan
Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

Selain menyegarkan, timun suri juga dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setelah berpuasa seharian.


Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya

47 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya

Petir akan menyambar titik yang terdekat dengannya.


IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

54 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.


Apel Vs Jeruk, Mana yang Lebih Baik buat Kesehatan?

55 hari lalu

Ilustrasi buah jeruk. Tempo/Charisma Adristy
Apel Vs Jeruk, Mana yang Lebih Baik buat Kesehatan?

Sama-sama diklaim tinggi nutrisi dan disukai banyak orang, mana yang lebih baik buat kesehatan, apel atau jeruk?


Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

56 hari lalu

Ilustrasi hujan es. youtube.com
Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

Meskipun tidak sering mengalami hujan es, tetapi masyarakat Indonesia perlu mengetahui gejala fenomena ini.


10 Makanan dan Minuman Sehat di Musim Pancaroba

57 hari lalu

Ilustrasi mendung di Jakarta. TEMPO/Frannoto
10 Makanan dan Minuman Sehat di Musim Pancaroba

Cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat, disertai kilat atau petir, angin kencang, dan fenomena hujan es dapat terjadi di musim pancaroba saat ini.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

57 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.