TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang kurang suka mandi air dingin. Hanya segelintir yang senang menghabiskan waktunya di bawah pancuran air dingin. Mereka yang senang kemudian berbicara mengenai banyak manfaat mandi air dingin, mulai dari melancarkan peredaran darah, melembapkan kulit, bahkan mengurangi stres.
Studi medis yang dilakukan beberapa tahun lalu bahkan menduga mandi air dingin mengurangi risiko seseorang mengalami depresi. Mandi air dingin bukan hal yang mudah untuk dilakukan oleh yang kerap menggunakan air hangat untuk mandi. Namun, sesaat setelah mencoba, ternyata tidak sedingin yang dibayangkan.
“Paparan air, terutama air hangat atau bahkan cenderung panas dapat menghilangkan minyak alami kulit sehingga menyebabkan iritasi dan kering,” jelas Joshua Zeichner, direktur Cosmetic and Clinical Research in Dermatology di Mount Sinai Hospital, New York, Amerika Serikat.
Seorang pria mandi di keran umum di pinggiran Hyderabad, India. AP Photo/Mahesh Kumar A.
“Saat mandi air dingin, seseorang tidak perlu membuang banyak waktu seperti saat mandi air hangat. Mereka yang mandi dengan air hangat cenderung menghabiskan waktunya untuk berlama-lama di dalam kamar mandi, karena merasa hangat dan nyaman. Banyak waktu terbuang saat mandi, padahal Anda harus minum berpakaian, minum kopi, atau membaca koran setelah mandi sehingga terlambat datang ke kantor,” jelas Zeichner.
Zeichner menambahkan, “Kecuali sedang flu, barulah mandi dengan air hangat. Jika tidak, mandi dengan air dengan suhu sekitar 28 derajat celcius untuk menjaga kelembapan kulit.”