Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelebihan Zat Besi, Bahayanya sampai Merusak Organ Vital

Reporter

image-gnews
Sel Darah Merah. Dok: StockXpert
Sel Darah Merah. Dok: StockXpert
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh, terutama darah, membutuhkan zat besi. Tapi, terlalu banyak zat besi justru berbahaya bagi kesehatan. Kondisi ini disebut hemkromatosis.

Seperti dilansir laman Very Well, ada dua macam kondisi kelebihan zat besi. Yang pertama adalah hemokromatosis keturunan, yang diwariskan oleh keluarga. Yang kedua adalah hemokromatosis akibat transfusi darah saat seseorang membutuhkan transfusi sel-sel darah merah (RBC).

Zat besi terdapat dalam hemoglobin, protein dalam RBC. Tugasnya adalah membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Normalnya, tubuh menyerap zat besi dari makanan untuk menjaga produksi RBC.

Jika tubuh kekurangan zat besi, akibatnya adalah anemia. Kenapa transfusi RBC menyebabkan kelebihan zat besi?

Zat besi terdapat dalam RBC saat terjadi transfusi. Masalahnya, kemampuan tubuh untuk membuang kelebihan zat besi terbatas. Kemudian, penderita kelainan darah atau talasemia menyerap lebih banyak zat besi dari yang dibutuhkan dari makanan sehingga membuat kondisinya semakin parah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siapa yang berisiko mengalami kelebihan zat besi? Setiap orang yang menjalani transfusi RBC, terutama mereka yang sangat tergantung pada donor darah.

Komplikasi apa yang mungkin terjadi? Bila lokasi yang biasa menjadi tempat penyimpanan zat besi sudah tak mampu menampung lagi, maka zat besi disimpan di liver, jantung, pankreas, dan organ-organ endokrin atau yang umum disebut kelenjar. Akibatnya adalah kerusakan organ-organ tersebut.

Salah satu akibat kelebihan zat besi di liver adalah fibrosis atau luka liver, kardiomiopati atau penyakit di otot-otot liver. Kelebihan zat besi di pankreas bisa menyebabkan diabetes melitus, sedangkan kelebihan di kelenjar mengakibatkan hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid, dan hipogonadisme yang menyebabkan menurunnya libido dan impotensi pada pria serta siklus haid yang tak teratur pada wanita.

Bagaimana kelebihan zat besi akibat transfusi diatasi? Biasanya dengan terapi kelasi, yaitu pemberian obat-obatan untuk membuang zat besi dari tubuh. Ada tiga macam obat yang bisa diberikan, yaitu:
*Deferoxamine
*Deferasirox
*Deferiprone

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

14 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

14 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

29 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

38 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

45 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

8 Maret 2024

Ilustrasi minuman teh. TEMPO/ Nita Dian
Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.


Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

27 Februari 2024

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

Dokter THT mengatakan ingus bercampur darah bisa jadi tanda awal kanker nasofaring. Periksakan diri ke dokter untuk diagnosis.


Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

21 Februari 2024

Ilustrasi Anak Minum Susu/Istimewa
Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

Permasalahan gizi seperti kekurangan zat besi masih menghantui anak-anak Indonesia. Simak 4 tips memilih susu untuk anak.


Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

18 Januari 2024

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

Dokter kandungan mengatakan makan kedelai utuh bisa memicu masalah genital pada janin laki-laki. Apa dampaknya?