TEMPO.CO, Jakarta - Chairman dan Founder Ciputra Group, Ciputra meninggal dunia di Singapura pada tanggal 27 November 2019 pukul 01.05 waktu setempat. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 88 tahun. Berita itu dikonfirmasi oleh Direktur Ciputra Development, Tulus Santoso. "Ya benar," kata Tulus saat dihubungi Tempo.co pada Rabu, 27 November 2019.
Ciputra dikenal sebagai sosok bisnisman yang sukses. Sebut saja Taman Impian Jaya Ancol, kawasan Pondok Indah, Serpong, perumahan Kedoya Garden, Wesling Apartment, Perumahan Kembangan Baru hingga Green Court Residences, seluruhnya dikembangkan oleh Ciputra.
Baca Juga:
Jika Anda bertekad untuk memiliki usaha sukses seperti Ciputra, ia pun membagikan tipsnya. Ciputra mengatakan bahwa di awal usaha, modal tidak begitu diperlukan. Sebab, dirinya pun tidak memiliki modal saat mulai berbisnis. “Saya hanya mengandalkan kredit ke bank-bank,” katanya pada Tempo pada Mei 1993.
Ciputra juga mengatakan bahwa entrepreneur bisa dipelajari seiring berjalannya waktu. Sebab, ilmu kewirausahaan termasuk dalam ilmu kehidupan. Selama lima puluh tahun bergelut di dunia bisnis Ciputra mengatakan dirinya tak mengerti cara berbisnis. “Tapi, setelah saya menjalankannya, saya bisa," katanya.
Memulai bisnis juga tidak selalu berbicara tentang bekerja di balik meja saja. Sebab sejak duduk di bangku SMP hingga kuliah, Ciputra mengaku berjualan rupa-rupa dari kelelawar hingga perabot rumah tangga. “Sesungguhnya entrepreneurship tidak belajar di belakang meja saja, tetapi langsung praktik di lapangan," katanya.
Memiliki keinginan kuat, semangat, dan keberanian mengambil risiko juga wajib ditanamkan oleh para calon pebisnis. Sebab, sukses-tidaknya seorang entrepreneur juga ditentukan dari kemauannya untuk belajar dengan melihat pengalaman orang lain yang sukses. "Sampai sekarang saya selalu melihat dan mempelajari orang-orang yang berhasil," katanya.
Terakhir, Ciputra juga menekankan jiwa kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur. Sikap ini, menurut dia, menjadi modal seorang entrepreneur untuk meraih kesuksesan di pasar lokal juga pasar global. “Kalau belum bisa jadi leader di pasar dalam negeri, jangan coba-coba bersaing di pasar luar negeri,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MUHAMMAD HENDARTYO | ANDITA RAHMA | FEBRIYAN