TEMPO.CO, Jakarta - Putra pertama pasangan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok dan Puput Nastiti Devi lahir pada Senin, 6 Januari 2020. Diberi nama Yosafat Abimanyu Purnama, bayi tersebut lahir dengan selamat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda, Menteng, Jakarta Pusat.
Penuh rasa bahagia, Ahok menyambut kelahiran sang anak dengan pelukan hangat. Layaknya orang tua pada umumnya, ia meletakkan Yosafat di dada dan melakukan skin to skin contact. Rupanya, terdapat banyak manfaat yang bisa didapat dari aktivitas ini. Situs Nuroo Baby dan Bright Horizons pun menjelaskan lima di antaranya.
Mempercepat perkembangan otak
Skin to skin contact adalah pengalaman multi-indera. Tak heran, menyentuhkan kulit bayi dengan ayahnya bisa meningkatkan perkembangan jalur saraf esensial. Salah satu di antaranya ialah untuk mempercepat pematangan otak. Bahkan, penelitian membuktikan bahwa menggendongnya dalam waktu lama hingga bayi tidur dengan tenang bisa meningkatkan pola pikir dan mengurangi respons stres bayi.
Menenangkan dan mengurangi stres
Hubungan langsung dengan kulit Ayah selama skin to skin contact sangat menenangkan bayi. Sehingga, kadar kortisol atau hormon stres pada bayi bisa berkurang secara drastis. Dengan demikian, bayi pun akan merasa lebih tenang, jarang menangis, dan tidak mudah gelisah.
Meningkatkan kualitas tidur
Perkembangan fungsi otak untuk menjadi matang pada bayi akan bergantung pada kualitas siklus tidur mereka. Rupanya selama skin to skin contact, sebagian besar bayi mudah tertidur dan bahkan mencapai target tidur nyenyak selama 60 menit atau lebih.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh bayi dirangsang ketika menempelkan kulitnya dengan kulit orang tua. Tak heran, sistem kekebalan tubuh ayah yang matang bisa menularkan antibodi ke kulit bayi. Lebih dari itu, menyentuh kulit ayah juga dipercaya bisa meningkatkan hidrasi kulit bayi, yang memberikan pelindung dari bakteri berbahaya untuk masuk ke kulit bayi.
Menyinkronkan detak jantung dan pernapasan
Dengan melakukan skin to skin contact dengan ayah, tubuh bayi belajar mengatur diri sendiri. Ini termasuk menghasilkan detak jantung dan pola pernapasan yang teratur dan stabil. Penelitian bahkan mengatakan bahwa 75 persen dari pernapasan sporadis dan denyut jantung yang lambat bisa berkurang melalui kontak kulit dengan keluarga.