Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati, Obesitas Bisa Memperburuk Infeksi Virus Corona

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock
Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadalah mereka yang memiliki berat badan berlebih selama pandemi virus corona. Peneliti dari Universitas New York menemukan pasien dengan obesitas paling rentan menghadapi kondisi kritis setelah terinfeksi virus corona. Hal itu diketahui setelah mengamati 8.000 pasien.

"Kondisi kronis dengan hubungan terkuat dengan penyakit kritis adalah obesitas, dengan rasio odds yang jauh lebih tinggi daripada penyakit kardiovaskular atau paru," tulis laporan tersebut, dilansir bisnis dari Daily Mail.

Pasien obesitas lebih rentan terhadap infeksi serius karena sistem kekebalan sibuk dengan upaya memperbaiki peradangan yang disebabkan oleh kelebihan lemak. Dalam sebuah makalah terpisah, para peneliti di NYU Langone Health menyoroti obesitas sebagai pendorong utama di belakang pasien di bawah 60 tahun yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Laporan yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases melihat catatan 3.615 pasien yang dites positif antara 4 Maret dan 4 April 2020. Ditemukan bahwa mereka yang memiliki BMI lebih dari 30 hampir dua kali lipat kemungkinan dirawat di rumah sakit untuk perawatan akut dan kritis.

"Sayangnya, obesitas pada orang di bawah 60 tahun adalah faktor risiko epidemiologis yang baru diidentifikasi, yang dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat morbiditas yang dialami di Amerika Serikat," tulis para peneliti.

Studi telah menunjukkan orang gemuk lebih mungkin menderita komplikasi serius atau meninggal karena infeksi seperti flu. Dokter mengatakan sistem kekebalan tubuh orang gemuk terus meningkat ketika mereka mencoba melindungi dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh peradangan sel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang dengan obesitas menggunakan semua energinya untuk menangkal peradangan, berarti sistem pertahanan tubuh hanya memiliki sedikit sumber daya untuk bertahan melawan infeksi baru seperti COVID-19. Orang yang gemuk juga cenderung makan makanan dengan sangat sedikit serat dan antioksidan seperti buah dan sayuran.

Sebagian besar pasien dengan BMI lebih dari 40 orang menderita masalah pernapasan yang berkisar dari sesak napas sederhana hingga kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang dikenal sebagai obesitas hypoventilation syndrome (OHS).

Kelebihan berat badan juga membuat lebih sulit bagi diafragma dan paru-paru untuk mengembang dan menghirup oksigen. Kekurangan oksigen, organ akan mulai gagal beroperasi. Faktor-faktor ini dapat menjelaskan mengapa paru-paru orang gemuk cenderung gagal lebih cepat ketika virus corona menyerang dibandingkan dengan orang yang sehat.

COVID-19 membunuh dengan menyebar jauh ke paru-paru dan menyebabkan komplikasi seperti pneumonia. Ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan peluang orang gemuk untuk mendapatkan kondisi lebih parah setelah terinfeksi corona, termasuk kurang olahraga.

Penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik meningkatkan jumlah sel kekebalan tertentu yang membantu meningkatkan aktivitas kekebalan tubuh. Arteri yang tersumbat juga mempersulit darah yang membawa sel-sel imun untuk melewati dan memperbaiki sel-sel di sekitar tubuh.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

12 jam lalu

Ilustrasi heat stroke. Shutterstock
Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

9 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

9 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.