TEMPO.CO, Jakarta - Facebook kembali menjadi perbincangan publik usai mengeluarkan fitur terbaru, yakni avatar. Bagi para pemilik akun di media sosial tersebut, mereka pun bisa berkreasi dengan menggambarkan bentuk diri guna dijadikan representasi digital.
Di Indonesia, sudah mulai banyak pemilik akun Facebook yang menggunakan fitur ini. Beberapa di antaranya mengunggah sebagai status, namun banyak pula yang memakai avatar sebagai gambar profil.
Terlepas dari fitur baru ini, tahukah Anda bahwa terdapat makna dari rancangan karakter yang dipilih? Hal tersebut diperkuat oleh penelitian oleh Katrina Fong dan Raymond Mar yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin edisi Februari 2015, seperti dilansir dari situs Psychology Today.
Awalnya, para peneliti meminta sekitar 100 orang untuk memilih avatar diri menggunakan situs weeworld.com. Kelompok kedua yang terdiri dari sekitar 2.000 peserta diperlihatkan subset dari avatar dan diminta untuk menilai persepsi mereka tentang karakteristik kepribadian dari individu yang membuat avatar tersebut. Mereka juga menilai seberapa besar ingin berinteraksi dengan orang yang membuat avatar itu.
Setelah semua hasil dikumpulkan, rupanya para peneliti melihat ada sedikit nilai kepribadian yang timbul dalam pembuatan avatar. Misalnya, orang yang memiliki tingkat keramahan yang tinggi cenderung memilih avatar dengan mata terbuka lebih daripada yang redup. Rupanya, ketertarikan seseorang untuk melihat sisi baik si pembuat didasarkan oleh pandangan mata avatar mereka.
Selain itu, orang cenderung menilai avatar dengan rambut pendek lebih teliti dibandingkan dengan yang berambut panjang. Faktanya, karakteristik ini lebih terkait erat dengan neurotisme orang yang menciptakan avatar daripada kesadaran individu itu. Orang yang lebih tinggi dalam neurotisme cenderung memiliki avatar dengan rambut panjang.
Satu poin penting dari data terakhir mengungkapkan karakteristik avatar juga mempengaruhi ketertarikan untuk berteman dengan orang tersebut. Secara khusus, orang paling tertarik berteman dengan mereka yang memiliki avatar mata terbuka, senyuman, dan wajah oval. Sebaliknya, orang paling tidak tertarik berteman dengan mereka yang memiliki ekspresi wajah kusam dan sedih.
Jadi, apa maksud semua ini? Secara keseluruhan, ketika orang membuat avatar, Anda bisa mendapatkan sedikit informasi tentang ekstraversi dan keramahannya. Hal tersebut pun pada akhirnya mempengaruhi keinginan untuk menjadi teman mereka.