Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ariel Tatum Menderita Gangguan Kepribadian BPD, Apa Itu?

Reporter

image-gnews
Ariel Tatum, penyanyi, aktris, dan infulencer kesehatan mental. Instagram.com/@arieltatum
Ariel Tatum, penyanyi, aktris, dan infulencer kesehatan mental. Instagram.com/@arieltatum
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ariel Tatum mengaku memiliki masalah kesehatan borderline personality disorder (BPD) sejak masih remaja atau ketika berusia 13 tahun. Hal itu, membuat artis ini sulit menjalin hubungan.

BPD atau gangguan kepribadian ambang adalah sebuah kondisi yang muncul akibat terganggunya kesehatan mental seseorang. Kondisi ini berdampak pada cara berpikir dan perasaan terhadap diri sendiri maupun orang lain serta adanya pola tingkah laku abnormal.

BPD dapat menimbulkan gangguan fungsi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan hubungan interpersonal dengan sekitar. Gangguan ini umumnya muncul pada periode menjelang usia dewasa, tetapi dapat juga membaik seiring bertambahnya usia.

Pengidap BPD umumnya memiliki perasaan takut ditolak, cemas, marah, tidak berarti, takut ditinggalkan, atau marah. Bahkan, mereka juga memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri maupun orang lain.

Gejala gangguan kepribadian ini biasanya muncul pada masa remaja menjelang dewasa dan bertahan saat usia dewasa. Gejala yang muncul dapat ringan hingga berat. Gejala tersebut dapat digolongkan menjadi empat bagian, yang terdiri dari:

1. Kondisi suasana hati yang tidak stabil. Kondisi ini biasanya bertahan selama beberapa jam, seperti merasa hampa atau kosong, serta kesulitan mengendalikan amarah.

2. Gangguan pola pikir dan persepsi, seperti tiba-tiba ada pemikiran dirinya buruk, serta perasaan takut akan diabaikan sehingga melakukan perbuatan yang ekstrem.

3. Perilaku impulsif, cenderung membahayakan diri sendiri atau melakukan tindakan ceroboh dan tidak bertanggung jawab. Contohnya melukai diri sendiri, mencoba bunuh diri, melakukan hubungan seks tanpa pengaman, penyalahgunaan alkohol, atau makan berlebihan.

4. Menjalin hubungan yang intens namun tidak stabil. Kondisi ini ditandai dengan bisa sangat mengidolakan seseorang dan tiba-tiba menganggap orang tersebut bersikap kejam atau tidak peduli.

Penyebab pasti BPD belum dapat diketahui dengan jelas. Beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya kondisi ini adalah:

Lingkungan
Sejumlah faktor lingkungan yang negatif diduga dapat menimbulkan gangguan kepribadian ini. Contohnya riwayat pelecehan dan penyiksaan semasa kecil atau dicampakkan oleh orang tua.

Genetik
Menurut beberapa penelitian, gangguan kepribadian dapat diturunkan secara genetik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelainan pada otak
Menurut penelitian, penderita BPD memiliki perubahan struktur dan fungsi pada otak, terutama pada area yang mengatur impuls dan emosi. Penderita BPD juga diduga terdapat kelainan fungsi dari zat kimia otak atau neurotransmitter yang berperan dalam pengaturan emosi.

Ciri kepribadian tertentu
Beberapa tipe kepribadian lebih berisiko mengalami BPD, misalnya kepribadian agresif dan impulsif.

Ada beberapa jenis terapi psikoterapi yang bisa efektif dalam menangani kasus BPD, di antaranya adalah:

Dialectical behavior therapy (DBT)
Terapi ini dilakukan melalui dialog dengan tujuan agar pasien dapat mengendalikan emosi, menerima tekanan, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. Terapi ini dapat dilakukan sendiri atau di dalam sebuah grup konsultasi bersama seorang terapis.

Mentalization-based therapy (MBT)
Terapi ini menitikberatkan metode berpikir sebelum bereaksi. MBT membantu penderita BPD mengenali perasaan dan pikiran sendiri dengan menciptakan perspektif alternatif dari situasi yang tengah dihadapi. Terapi ini dilakukan dalam jangka panjang (sekitar 18 bulan) dan diawali dengan rawat inap guna mengadakan sesi individu setiap hari. Setelah jangka waktu tertentu dapat dilanjutkan dengan rawat jalan.

Scheme-focused therapy
Terapi ini membantu penderita BPD mengenali kebutuhan yang tidak terpenuhi pada periode awal hidup yang dapat memicu pola perilaku hidup negatif. Terapi akan memfokuskan kepada usaha pemenuhan kebutuhan tersebut melalui cara yang lebih sehat agar terbangun pola perilaku hidup yang positif. Sama seperti terapi DBT, terapi ini dapat dilakukan secara perorangan maupun di dalam grup konsultasi.

Transference-focused psychotherapy (TFP) atau terapi psikodinamis
Terapi ini membantu penderita BPD mengenali kebutuhan yang tidak terpenuhi, yang dapat memicu pola perilaku hidup negatif. Terapi akan memfokuskan kepada usaha pemenuhan kebutuhan tersebut melalui cara yang lebih sehat agar terbangun pola perilaku hidup yang positif. Sama seperti terapi DBT, terapi ini dapat dilakukan secara perorangan maupun di dalam grup konsultasi.

General psychiatric management
Terapi ini membantu pemahaman terhadap masalah emosi yang terjadi dengan mempertimbangkan perasaan interpersonal. Terapi dapat dipadukan dengan pemberian obat, terapi kelompok, penyuluhan pada keluarga, atau bahkan perorangan.

Pelatihan sistem untuk prediktabilitas emosional dan pemecahan masalah atau systems training for emotional predictability and problem-solving (STEPPS)
Terapi ini merupakan terapi kelompok bersama anggota keluarga, teman, pasangan, atau pengasuh sebagai bagian dari kelompok terapi yang berlangsung selama 20 minggu. Terapi ini juga digunakan sebagai terapi tambahan bersama psikoterapi lain.

Penggunaan obat-obatan dalam terapi BPD lebih bertujuan dalam mengurangi gejala atau komplikasi yang mungkin muncul, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Jenis-jenis obat yang digunakan tetap membutuhkan resep dokter, antara lain:

Antidepresan
Antipsikotik
Obat penyeimbang suasana hati

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

4 jam lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Mengapa Orang Memiliki Sifat Toxic? Ini Penjelasannya

Pada dasarnya orang toxic merupakan individu yang baik. Namun, orang toxic biasanya mereka yang menyerah pada sisi gelap dirinya.


5 Cara Menghilangkah Sifat Toxic

10 jam lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Cara Menghilangkah Sifat Toxic

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu seseorang menyembuhkan sifat toxic.


8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

12 jam lalu

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami. Foto: Canva
8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami.


Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi cewek pakai payung saat jalan di bawah matahari terik. shutterstock.com
Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.


Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak kecil pacaran. huffpost.com
Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

4 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

7 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

16 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah